Kegiatan Pembelajaran 1 b teknik audio video teknik kerja bengkel

148  standar kabel pada perangkat audio-video seperti: coaxial composit, RCA-komposit, s-video 3RCA,5 RCA. b. Berdasarkan cara menyambung, teknik sambung dapat dibedakan:  menyambung kabel cara ekor babi pig tail, sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik. Penyambungan cara ini sering dijumpai pada kotak sambung dan umumnya dipasang lasdop sebagai pengikat dan sekaligus sebagai isolasi,  menyambung kabel cara punter, sambungan ini digunakan untuk menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus. Menyambung cara puntir ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu sambungan bell hangers dan sambungan western union,  menyambung kabel cara bolak balik Turn Back, menyambung cara bolak balik ini dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih kuat terhadap rentangan maupun tarikan. Umumnya kabel yang digunakan untuk sambungan ini adalah kabel dengan penampang 4 mm2 karena mudah ditekuk dan dipuntir dengan tangan. Untuk kabel yang ukuran lebih besar dilakukan dengan cara sambungan bolak balik “Britannia“ atau dengan model sambungan “Scarf“,  menyambung kabel bernadi banyak, menyambung kabel bernadi banyak tidak bisa dilakukan dengan cara-cara menyambung kabel bernadi tunggal seperti yang dipraktekkan diatas, sebab hasilnya tidak akan bagus dan tidak rapi. Untuk itu perlu cara khusus yaitu dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya atau yang lebih dikenal dengan cara “Single Wrapped Cable Spice”,  mencabang kabel datar Plain joint, pada hantaran yang panjang, misalnya antara rol-rol sekat dapat dilakukan pencabangan tanpa harus memutus kabel utamanya, melainkan hanya dikupas kabelnya sepanjang kebutuhan. Bentuk pencabangan datar ini bisa untuk cabang tunggal Single Plain joint atau bisa juga dalam bentuk cabang ganda Cross Plain Joint, 149  memcabang kabel simpul Knotted tap joint, Pencabangan kabel dengan cara ini akan menghasilkan jenis pencabangan kabel datar yang lebih kuat. Untuk itu bentuknya hampir menyerupai pencabangan datar. Bentuk pencabangan datar ini bisa untuk cabang simpul tunggal atau bisa juga dalam bentuk cabang simpul ganda. c. Papan Rangkaian Tercetak PRT, atau sering juga disebut PCB Printed Circuit Board merupakan papan pemasangan komponen elektronika yang jalur hubungannya menggunakan papan berlapis tembaga. Pembentukan jalur PCB dilakukan dengan cara etching pelarutan, dimana sebagian tembaga dilepaskan secara kimia dari suatu papan lapis tembaga kosong blangko. Tembaga yang tersisa beserta alasnya itulah yang akan membentuk jalur pengawatan PCB.

3. Tunjukkan kaidah -kaidah tata kelola bengkel sesuai standar

Penyimpananpengelolaan alat, peralatan dan bahan laboratorium merupakan bagian dari manajemen laboratorium. Manajemen Laboratorium Laboratory Management adalah usaha untuk mengelola laboratorium berdasar konsep manajemen baku. Bagaimana suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang sangat berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa peralatan laboratorium yang canggih dengan staf profesional yang terampil, belum tentu dapat beroperasi dengan baik , jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Untuk mengelola laboratorium dengan baik kita harus mengenal perangkat-perangkat manajemen yang harus dikelola meliputi: Tata ruang, Alat dan peralatan yang baik dan terkalibrasi, Infrastruktur, Administrasi laboratorium, Organisasi laboratorium, Fasilitas pendanaan, Inventarisasi dan keamanan, Pengamanan laboratorium, Disiplin yang tinggi, Keterampilan SDM, Peraturan Dasar, Penanganan masalah umum dan Jenis-jenis pekerjaan. 150

C. Kegiatan Pembelajaran 3

1. Tunjukkan kesalahan secara sistimatis tentang penggunaan standard K3 Penggunaan Alat Pelindung Diri yang tidak dipakai secara baik dan benar yaitu: a. Alat Pelindung Diri yang tidak memiliki SNI atau standar Internasional lainnya yang diakui, b. pemakaian alat pelindung diri yang tidak sesuai dengan jenis pekerjaan walaupun pekerjaan tersebut hanya memerlukan waktu singkat, c. Alat Pelindung Diri tidak dipakai dengan tepat dan benar, d. ketidak nyamanan dalam memakai alat pelindung diri sehingga dijadikan alasan untuk menolak memakainya, e. Alat Pelindung Diri boleh diubah-ubah pemakaiannya . f. Alat Pelindung Diri tidak dijaga agar tetap berfungsi dengan baik. g. semua pekerja, pengunjung dan mitra kerja ke tempatlokasi bengkellaboratoriumproyek yang mewajibkan menggunakan APD tidak harus memakai alat pelindung diri yang diwajibkan seperti Topi Keselamatan dll. 2. Tunjukkan kesalahan secara sistimatis tentang prosedur penggunaan peralatan kerja bangku Beberapa kesalahan secara sistimatis tentang prosedur penggunaan peralatan kerja bangku seperti berikut: a. adanya kesamaan fungsi antara penggores, penitik dan jangka penusuk, b. adanya kesamaan fungsi antara palu lunak bahan plastik, kayu, karet, kulit, tembaga, timah dll. 3. Tunjukkan kesalahan secara sistimatis tentang prosedur penggunaan peralatan teknik sambung Beberapa kesalahan secara sistimatis tentang prosedur penggunaan peralatan teknik sambung seperti berikut: a. menaruh alat solder tidak pada stand solder, sehingga keselamatan kerja tidak terjaga. Ujung solder yang panas bisa membakar meja, kabel solder, dll,