Umpan Balik dan Tindak Lanjut

147 norma kerja. Setiap tempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3.  Menurut Standar OSHA utama yang berlaku untuk semua laboratorium nonproduction, Pengusaha harus menyadari sepenuhnya standar dan harus menerapkan semua aspek dari standar yang berlaku untuk kondisi kerja laboratorium khusus di fasilitas mereka, seperti:  The Occupational Exposure to Hazardous Chemicals in Laboratories standard 29 CFR 1910.1450,  The Hazard Communication standard 29 CFR 1910.1200  The Bloodborne Pathogens standard 29 CFR 1910.1030  The Personal Protective Equipment PPE standard 29 CFR 1910.132  The Eye and Face Protection standard 29 CFR 1910.133  The Respiratory Protection standard 29 CFR 1910.134  The Hand Protection standard 29 CFR 1910.138  The Control of Hazardous Energy standard 29 CFR 1910.147

2. Tunjukkan kaidah -kaidah teknik sambung sesuai standar

a. Berdasarkan fungsinya, kabel dapat digunakan sebagai :  penghantar arus listrik tenaga Power Cable, jenis kabel yang sering digunakan pada instalasi penerangan maupun instalasi tenaga adalah NYA, NYAF, NYM, NYMHY, NYY, NYFGBY dan lain-lain. Penentuan besar kecil dan jumlah serabutinti yang digunakan dapat diketahui dari Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL,  penghantar arus listrik data dan informasi, seperti kabel telepon aerial cable kabel atas tanah, indoor cable kabel rumah, burial cable kabel tanam dll, kabel koaksial,kabel serat optik, 148  standar kabel pada perangkat audio-video seperti: coaxial composit, RCA-komposit, s-video 3RCA,5 RCA. b. Berdasarkan cara menyambung, teknik sambung dapat dibedakan:  menyambung kabel cara ekor babi pig tail, sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik. Penyambungan cara ini sering dijumpai pada kotak sambung dan umumnya dipasang lasdop sebagai pengikat dan sekaligus sebagai isolasi,  menyambung kabel cara punter, sambungan ini digunakan untuk menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus. Menyambung cara puntir ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu sambungan bell hangers dan sambungan western union,  menyambung kabel cara bolak balik Turn Back, menyambung cara bolak balik ini dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih kuat terhadap rentangan maupun tarikan. Umumnya kabel yang digunakan untuk sambungan ini adalah kabel dengan penampang 4 mm2 karena mudah ditekuk dan dipuntir dengan tangan. Untuk kabel yang ukuran lebih besar dilakukan dengan cara sambungan bolak balik “Britannia“ atau dengan model sambungan “Scarf“,  menyambung kabel bernadi banyak, menyambung kabel bernadi banyak tidak bisa dilakukan dengan cara-cara menyambung kabel bernadi tunggal seperti yang dipraktekkan diatas, sebab hasilnya tidak akan bagus dan tidak rapi. Untuk itu perlu cara khusus yaitu dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya atau yang lebih dikenal dengan cara “Single Wrapped Cable Spice”,  mencabang kabel datar Plain joint, pada hantaran yang panjang, misalnya antara rol-rol sekat dapat dilakukan pencabangan tanpa harus memutus kabel utamanya, melainkan hanya dikupas kabelnya sepanjang kebutuhan. Bentuk pencabangan datar ini bisa untuk cabang tunggal Single Plain joint atau bisa juga dalam bentuk cabang ganda Cross Plain Joint,