Karena responden menuangkan pendapat secara tertulis, kuisioner tidak
sesuai untuk mengumpulkan data yang bersifat sensitive.
Penggunaan kuisioner tepat apabila responden mempunyai pengetahuan yang memadai dan kemampuan yang cukup.
Kuisioner tersebut harus diisi atau dijawab oleh karyawan-karyawan PT. Semen Gresik Persero Tbk yang terlibat didalamnya.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis.
3.4 Metode Pengolahan Data
Data yang telah digunakan kemudian diolah sesuai dengan literatur yang digunakan yaitu dengan melakukan pengukuran fleksibilitas supply chain melalui
empat dimensi yaitu supplier system, product design, production system, dan delivery system. Hasil pengolahan data tersebut dianalisis untuk mengetahui
parameter-parameter mana yang memerlukan perbaikan dan parameter mana yang dipertahankan. Adapun langkah-langkah pengolahan data adalah :
3.4.1 Pembobotan Keempat Dimensi Parameter-parameter Supply Chain
Teknik pembobotan yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan peranan dari tiap dimensi dan tiap parameter-parameter
fleksibilitas supply chain adalah Analytical Hierarchy Process AHP.
Adapun urutan penyelesaian pembobotan dengan menggunakan metode AHP adalah sebagai berikut :
1. Menyusun matrik perbandingan berpasangan
2. Menyusun perbandingan hasil normalisasi
3. Uji konsistensi, dengan menghitung :
a. Prioritas
maks
=
n X
Y
b. Consistency Index CI
CI =
1
n
n
maks
c. Consistency Ratio CR
CR = RI
CI , matrik konsisten jika CR
≤ 0.10
3.4.2 Perhitungan Gap
Penilaian fleksibilitas suatu supply chain dilakukan berdasarkan : 1.
Perhitungan gap yang merupakan suatu supply chain dilakukan berdasarkan pasangan pernyataan untuk kebutuhan requiremqnt dan
kemampuan capability untuk tiap parameter fleksibilitas. Fleksibilitas = Kebutuhan - Kemampuan
2. Dilakukan perhitungan gap yang sudah mempunyai bobot dengan
mengalikan gap yang diperoleh masing-masing dengan bobot dari tiap- tiap parameter tersebut.
3.4.3 Pemetaan Mapping Parameter-parameter Fleksibilitas
Pemetaan parameter-parameter fleksibilitas dilakukan berdasarkan nilai gap terbobotnya kedalam 4 kuadran model penilaian fleksibilitas supply chain. 4
model penilaian fleksibilitas supply chain : I.
Watched Condition II.
Unmatched Condition Over Design System III.
Matched Condition IV.
Unmatched Condition Flexibilityis too low Dimana kondisi I dan III adalah kenyataan yang menunjukkan keadaan
seimbang yakni antara kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki akan fleksibilitas sebanding. Kondisi II dan IV menggambarkan keadaan yang bermasalah dan
memerlukan penanganan.
3.4.4 Metode Analisa Data
Analisa pengukuran fleksibilitas supply chain untuk mengetahui parameter-parameter mana yang memerlukan perbaikan dan parameter mana yang
dipertahankan dilakukan dari hasil pemetaan parameter-parameter fleksibilitas yang diperoleh kedalam empat kuadran model penilaian fleksibilitas supply chain.
3.4.5 Kesimpulan dan Saran