Tipe Fleksibilitas Manufakturing Tabel 2.2 Tipe Fleksibilitas Manufakturing

2.4 Tipe Fleksibilitas Manufakturing Tabel 2.2 Tipe Fleksibilitas Manufakturing

Tipe Fleksibilitas Definisi Faktor-faktor yang mempengaruhi Fleksibilitas Mesin Kemampuan untuk menyesuaikan dengan mesin Stasiun kerjapada system dengan operasi produksi,dalam jumlah besar,semakin besar range operasi dan bentuk benda, maka semakin besar fleksibilitas mesin. Waktu Set up atau waktu untuk change over kemampuan dalam banyak bidang yang dimiliki oleh para pekerja. Fleksibilitas Produksi Range keseluruhan dari bentuk part yang bisa diproduksi pada system Fleksibilitas mesin dari individual system kerja range dari fleksibilitas mesin dari keseluruhan system kerja yang ada pada system. Fleksibilitas Campuran Kemampuan untuk mengubah campuran produk dimana pada saat yang sama sehingga menangani kualitas produk secara keseluruhan, sehingga produk part yang sama hanya berbeda pada proporsinya saja. Kesamaan bagi pada pencampuran Relative Work yang didalam nya mengandung waktu yang digunakan untuk memproduksi. Fleksibilitas Volume Kemampuan untuk mengakomodasikan produksi part yang tinggi dan merendahkan kuantitas total pada produksi, memberikan invers tatap pada system. Peralatan yang umum, tingkat performasi produksi dari manual tenaga kerja, sejumlah investasi pada peralatan produksi. Fleksibilitas Biaya Kemampuan dari system yang bisa ekspansikan untuk menambah kuantitas total produksi. Biaya penambahan Stasiun kerja Kemampuan dimana lay out bisa diperluas, tipe dari system perpindahan tambahan yang digunakan, kemampuan untuk melakukan tambahan pada tenaga kerja yang dilatih. Sumber : “Assessing supply chain flexibility: a conceptual framework and case study, Pujawan, I Nyoman 2004, Int. J. Integrated Supply Management, Vol. 1, No. 1, pp.79–97 Volume Volume 1 2 or 3 4 or more Number of 1 2 or 3 4 or more Number of Gambar 2.1 3 level dari Fleksibilitas Gambar 2.1 3 level dari Fleksibilitas Sumber : Automation, Production Systems, and Computer Integrated Manufacturing, Groover, P. Mikell 2000, , Prentice Hall International, Inc. Sumber : Automation, Production Systems, and Computer Integrated Manufacturing, Groover, P. Mikell 2000, , Prentice Hall International, Inc. Costumer satisfaction Volume Fleksibility Mix Fleksibility Fleksibilitas Manufakturing Capability Machine Fleksibility Labor Fleksibility Material Handling Fleksibility Routing Fleksibility Fleksibilitas Manufakturing Competence Fleksibilitas Manufacturi ng system Fleksibilitas Manufacturi ng Cell Single Machine Cell H2a H1a H1b H2b Gambar 2.2 Kategori fleksibilitas sel dan sistem Gambar 2.2 Kategori fleksibilitas sel dan sistem Zhang, Q., Vonderembse, M. A., Lim, J. 2003. Manufacturing flexibility ; defining and analyzing relationships among competence, capability, and customer satisfaction, Journal of Operations Management, 173-191 Zhang, Q., Vonderembse, M. A., Lim, J. 2003. Manufacturing flexibility ; defining and analyzing relationships among competence, capability, and customer satisfaction, Journal of Operations Management, 173-191 Gambar tersebut menggambarkan hubungan antara fleksibilitas manufaktur dangan customer satisfaction. Gambar tersebut menggambarkan hubungan antara fleksibilitas manufaktur dangan customer satisfaction. Keterangan : H1a : Hipotesis Ia , Fleksibilitas manufacturing Competence mempunyai dampak positif secara signifikan terhadap volume fleksibility. H1b : Hipotesis 1b fleksibilitas manufacturing Competence mempunyai dampak positif secara signifikan terhadap mix fleksibility. H2a : Hipotesis 2a, Volume fleksibility mempunyai dampak positif terhadap costumer satisfaction. H2b : Hipotesis 2b mix fleksibility mempunyai dampak positif tehadap costumer satisfaction. Keuntungan dari fleksibilitas manufaktur Groover 2000 : a. Menambah Utilisasi mesin b. Berkurangnya mesin yang membutuhkan perbaikan. c. Mengurangi kebutuhan Factory floor space. d. Lebih mudah untuk melakukan perubahan, e. Mengurangi kebutuhan inventory f. Mengurangi lead time manufacturing. g. Mengurangi kebutuhan tenaga kerja langsung dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. h. Kesempatan untuk melakukan Unattended production . Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa fleksibilitas tidak hanya tersusun dari single variable, namun merupakan suatu multi-dimensi banyak teori yang menyatakan dimensi-dimensi type apa saja yang menyusun fleksibilitas manufaktur seperti dikutip oleh Duclos, yaitu teori Browne Dubois, et al 1984 membagi fleksibilitas manufaktur menjadi 8 dimensi, Sethi dan Sethi 1990 11 dimensi, Vokurka dan O’leary-kelly 2000 15 dimensi, dan masih banyak lagi. Menurut Tsourveloudis dan Phillpis 2000, terdapat 9 dimensi atau type, yaitu : 1. Fleksibilitas Mesin Merupakan kemampuan membuat perubahan diantara operasi-operasi yang memproduksi beberapa produk diukur dari jumlah operasi dan waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dari satu operasi ke operasi yang lain. Parameter yang digunakan : a. Setup atau chargeover time Yaitu berhubungan dengan variasi persiapan seperti peralatan, positioning part dan release, perubahan software dan lain-lain. b. Versatility Yaitu variasi operasi yng mampu dilakukan untuk mesin c. Adjustability Yaitu berhubungan dengan ukuran ruang kerja dan dimensi yang dapat ditangani mesin. 2. Fleksibilitas Routing Merupakan kemampuan sistem untuk memproduksi part dengan menggunakan beberapa alternatif rute dan dibagi menjadi beberapa rute professional, dan mesin cadangan untuk mengatasi terjadinya breakdown. Parameter yang digunakan : a. Operation Commonality Merupakan jumlah operasi yang mampu dilakukan oleh sekelompok mesin secara bersamaan untuk memproduksi satu set part. b. Substitutability Merupakan kemampuan sistem untuk mengatur kembali rute dan schedule secara efektif pada saat terjadi kegagalan. 3. Fleksibilitas Material Handling System Merupakan kemampuan sistem transportasi untuk memindah beberapa jenis part dari suatu tempat ke tempat lain secara efisien. Parameter yang digunakan : a. Faktor Rerouting Kemampuan material handling yang mengubah jalur perpindahan secara otomatis atau hanya dengan sedikit setup delay dan biaya. b. Variasi Lead Batasan yang dimiliki oleh MHS mulai dari volume dimensi dan berat untuk dapat memindahkan bawaannya yang ada, seperti work places, tools, jugs, fixlures dan lain-lain c. Kecepatan Transfer Fleksibilitas dari transportasi 4. Fleksibilitas Produk Merupakan kemampuan dalam mengubah part ini dalam rangka produksi baru secara kwantitatif dapat diukur melalui waktu dan cost yang diperlukan untuk setiap perubahan yang terjadi. Parameter yang digunakan : a. Variasi Part Jumlah produk baru pada sistem manufaktur yang mampu diproduksi tanpa adanya tambahan investor namun cukup dengan menggunakan mesin yang telah ada saat ini. b. Chargeover Part Menggambarkan kemampuan untuk menampung variasi yang menjadi tuntutan pasar. c. Part Commonality Namun merupakan jumlah part yang sama, diassembly untuk menghasilkan produk final. Hal ini juga menunjukkan kamampuan untuk membuat produk baru dengan cepat dan ekonomis, dan juga mengindikasikan perbedaan antara dua part. 5. Fleksibilitas Operasi Merupakan kemudahan mengubah urutan operasi dari proses produksi. Dapat diukur dengan mengatur jumlah urutan proses yang berbeda yang dapat dilakukan.Parameter yang digunakan adalah : Jumlah urutan produksi 6. Fleksibilitas Proses Merupakan kemampuan sistem manufaktur untuk memproduksi beberapa jenis part tanpa melakukan konfigurasi ulang. Parameter yang digunakan : a. Set Tipe Part b. Setup Cost 7. Fleksibilitas Volume Merupakan kemampuan sistem untuk mengubah volume produksi dan tetap mampu beroperasi untuk mencapai keuntungan. Parameter yang digunakan adalah Range Volume 8. Fleksibilitas Ekspansi Merupakan kemampuan sistem disusun dalam bentuk model-model dan melakukan perluasan . Parameter yang digunakan : a. Modularity Index Merepresentasikan kemudahan dalam menambah mesin-mesin pada sistem produksi tanpa melakukan effort dan perubahan yang signifikan. b. Kemampuan Ekspansi Kemampuan untuk menambah kapasitas tanpa harus membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar. 9. Fleksibilitas Labour Merupakan kemudahan untuk menempatkan personel pada suatu departemen yang dapat dicapai dengan adanya multi-trained off, sehingga mampu melakukan berbagai macam tugas. a. Trainning Level b. Job Rotation

2.5 Fleksibilitas Supply Chain