Kerangka Konseptual METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis framing. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan Moleong, 2000:3 Dengan menggunakan analisis framing, peneliti ingin melihat bagaimana perbedaan Harian Jawa Pos dan Kompas dalam membingkai peristiwa Rapat Paripurna DPR Maret 2010 ke dalam suatu berita. Rapat Paripurna DPR Maret 2010 digelar untuk menentukan sikap apa yang akan diambil oleh anggota DPR, apakah bermasalah atau tidak ada masalah kebijakan pemerintah terkait dengan masalah Bailout Century. Berita menurut Fishman, bukanlah refleksi atau distorsi dari realitas yang seakan diluar sana bukanlah realitas sesungguhnya melainkan realitas buatan dimana setiap wartawan mempunyai ukuran tentang “nilai sebuah berita” news value, tapi wartawan juga punya keterbatasan visi, kepentingan ideologis, dan sudut pandang yang berbeda, dan bahkan latar belakang budaya dan etnis. Karena alasan itulah maka peneliti ingin mengetahui bagaimana masing-masing wartawan dari surat kabar Jawa Pos dan Kompas menulis dan mengemas peristiwa tersebut menjadi suatu berita yang menarik untuk disajikan kepada khalayak. Metode framing analysis Analisis Bingkai yang dipakai dalam penelitian ini adalah milik Zhonhdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Zhongdang Pan dan Kosicki melihat framing sebagai cara untuk mengetahui bagaimana suatu media mengemas berita dan mengkonstruksi realitas melalui pemakaian strategis kata, kalimat, lead, hubungan antarkalimat, foto, grafik, dan perangkat lain untuk membantu dirinya mengungkapkan pemaknaan mereka sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Model yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Kosicki berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita seperti kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke dalam teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks Eriyanto, 2002 : 254-255. Model ini mengoperasionalisasikan empat dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing : sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Keempat dimensi struktural ini membentuk semacam tema yang mempertautkan elemen- elemen semantik narasi berita dalam suatu koherensi global. Dalam pendekatan ini framing dapat dibagi ke dalam empat struktur besar, yaitu : a. Struktur Sintaksis: struktur sintaksis ini berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun berita mengenai Rapat Paripurna DPR Maret 2010. struktur ini bisa diamati dari baganskema berita, antara lain: headline, lead, latar informasi, pengutipan sumber berita, pernyataan, penutup. b. Struktur Skrip: struktur skrip berhubungan dengan bagaimana strategi wartawan krtika mengisahkan atau menceritakan Rapat Paripurna DPR Maret 2010 ke dalam bentuk berita. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W + 1H. c. Struktur Tematik: struktur tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan pandangannya atas Rapat Paripurna DPR Maret 2010 ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Ada beberapa elemen dapat diamati dari perangkat tematik ini, antara lain adalah detail, maksud kalimat, nominalisasi antarkalimat,koherensi, bentuk kalimat, kata ganti. d. Struktur Retoris: struktur ini berkaitan dengan pemilihan gaya atau kata yang oleh wartawan untuk menekankan yang ingin ditonjolkan oleh wartawan dari Rapat Paripurna DPR Maret 2010, hal ini dilakukan untuk membuat citra dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari peristiwa tersebut dengan melihat elemen-elemen dri struktur retoris seperti penggunaan foto, metafora, pngandaian, dan leksikon.

3.2 Subyek dan Obyek Penelitian

Dokumen yang terkait

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS.

0 3 47

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 ).

0 0 119

Pembingkaian Berita Sel Mewah Artalyta di Rutan Pondok Bambu Jakarta (analisis framing dalam surat kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 4 102

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 0 102

PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos).

1 3 115

KATA PENGANTAR - PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI, 22 -23 MEI 2010. ( STUDI ANALISIS FRAMING KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI 22-23 MEI 2010).

0 0 22

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA BAILOUT CENTURY (Studi Analisis Framing Tentang Bailout Century Pada Sidang Paripurna SPR di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 19

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG SKANDAL M. NAZARUDDIN ( Analisis Framing Berita tentang M. Nazaruddin pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi 25-31 Juli 2011 )

0 0 20