Gambaran Umum Film Rumah Dara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek dan Penyajian Data

4.1.1. Gambaran Umum Film Rumah Dara

Film Rumah Dara di produksi Merah Production yang disutradarai oleh Duo sutradara bertalenta besar Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto atau lebih dikenal dengan Mo Brothers, telah berhasil membesut film yang “thanks to them” memberikan sedikit nafas lega akan sebuah film yang berbeda. Ketika atmosfir genre di perfilman Indonesia didominasi hanya yang “itu-itu” saja, Macabre atau Rumah Dara hadir dengan genre yang tidak poluler di negeri kita, yakni film slasher. Bagi yang tidak tahu jenis film apakah slasher itu, mungkin jika menyebut judul SAW akan ada gambaran seperti apa genre ini. Mo Brothers seakan tidak peduli filmnya akan laku atau tidak nantinya, karena mereka toh tahu dan yakin, film jenis ini ada penggemarnya dan penonton kita sudah gerah dengan film yang hanya menjual kebodohan, seksualitas, dan horor tong kosong nyaring bunyinya. Dari sudut pandang penggemar film dan pecinta film tanah air, film ini telah menyelamatkan kita dari ketololan abadi yang berasal dari film-film yang tidak lebih dari sampah, jadi Macabre pasti akan punya penonton setianya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Disinilah kemudian cerita terus bergulir memacu adrenalin hampir tanpa henti. Pembantaian demi pembantaian disajikan dengan nyata dan berdarah-darah. Jalinan cerita menjadi tidak penting lagi karena lebih dari separuh film ini menyajikan adegan kekerasan cenderung ke kejam. Bagi penggemar film slasher, sudah barang tentu akan menyukai setiap adegan dalam film ini. mata yang tertusuk stiletto, kepala yang terpenggal, kaki patah, tangan terpotong, hingga jari-jari tertusuk pisau disajikan dengan nyata Tidak ada kata sia-sia atau menyesal dengan film berdurasi hampir 100 menit ini. Selepas menonton ini yang tersisa adalah sebuah kepuasan, mulut ini pun tak berhenti memuja keseluruhan isi film, yah tentu saja dengan sedikit kekurangannya juga. Film yang juga memenangkan penghargaan untuk kategori aktris terbaik di Puchon Film Festival di Korea Selatan ini, merupakan sebuah paket slasher yang dikemas sangat menggemaskan dengan darah yang mengalir tak ada hentinya, di balut dengan teror ketika sang Ibu Dara mulai memburu dengan atau tanpa senjata di tangan, dengan “finishing touch” seluruh isi perut dan daging manusia, Macabre adalah hadiah akhir tahun terbaik khususnya untuk penggemar film horor dan perfilman Indonesia pada umumnya. Film ini memang tidak menonjolkan kelebihannya dari segi cerita, karena apa yang ditawarkan dari cerita hanya layaknya dongeng sebelum tidur, sebelum pada akhirnya kita semua tertidur lelap dan mengalami Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mimpi buruk lewat adegan-adegan sadis yang cukup membuat ngilu. Penonton dipaksa dengan lembut untuk sesekali berteriak dan menutup mata, ketika Mo Brothers mulai menaikkan intensitas ketegangan di film ini. Perkenalan belasan menit kepada masing-masing karakter dalam film ini dirasa telah cukup, untuk nantinya mempersilahkan para penonton untuk memilih siapa yang seharusnya hidup dan siapa yang harus mati terlebih dahulu. Di lain sisi, kemisteriusan Dara dan keluarganya tetap terjaga dan makin membuat penasaraan dari awal kemunculan mereka sampai film ini bergulir dari adegan demi adegan. Lewat cerita yang lurus-lurus saja, justru membuat Mo Brothers dapat dengan leluasa mengeksplorasi tingkat kesadisan yang bisa ditampilkan film ini. Terbukti, film ini dengan baik dapat mengirimkan pesan berdarahnya sampai dengan selamat kepada penonton-penontonya yang sedang menanti adegan selanjutnya sambil menutup mata mereka. Walau cukup berbasa-basi diawal, pada kenyataannya film ini tidak berbasa-basi soal menampilkan sosok-sosok jahat yang siap sedia memotong bagian tubuh manusia sepotong demi sepotong. Tatapan dingin nan haus darah Ibu Dara dan anak-anaknya berhasil menyeret kita ke level ketegangan yang makin lama-makin meninggi, layaknya menaiki sebuah rollercoaster, kita diajak naik sampai tingkat yang paling tinggi lalu terjun bebas dengan teriakan penuh kepuasan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Macabre adalah obat penenang bagi yang sakit jiwa, jika dosisnya terlalu banyak, maka sang pasien akan menjerit-jerit histeris dan lompat dari bangku penonton. Kitalah pasiennya, kitalah yang sakit jiwa karena telah menonton film yang sakit pula, dan kita bertepuk tangan untuk film ini layaknya sebuah drama shakespeare, apakah bukan sakit itu namanya. Mungkin juga tidak, kita tidak sakit, tapi puas akan apa yang dicapai oleh perfilman tanah air. Lewat Mo Brothers, kita telah disuguhkan dengan tontonan alternatif yang berkualitas dan salut untuk mereka yang telah berjalan di jalur berbeda tersebut sendiri dan berani mengambil resikonya. ENAK KAN

4.1.2. Penyajian Data