Teori Semiotika – John Fiske

ilmu yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di dalam masyarakat. Akan menjadi bagian di psikologi sosial, sebagai konsekuensinya, psikologi general. Dan diberi nama semiologi dari bahasa Yunani “Semeon” “tanda”. Semiologi akan menunjukkan hal-hal apa yang membentuk tanda-tanda, kaidah-kaidah apa yang mengendalikannya. Saussure, 1966:16 dalam Budiman, 2005:35.

2.1.7. Teori Semiotika – John Fiske

Teori yang dikemukakan John Fiske adalah tentang “The Codes of Television” Fiske, 1987:4, dipakai oleh peneliti untuk menganalisis film “Rumah Dara”. Peneliti menggunakan teori semiotika John Fiske karena semiotika John Fiske mampu memaknai obyek yang termasuk dalam gambar gerak moving image. Kode adalah suatu tanda yang sudah ditetapkan dimana peraturan dan konvensi telah dibagi dalam suatu sosial budaya, yang digunakan untuk mengeneralisasikan dan mensirkulasikan arti dalam dan untuk budaya itu sendiri. Kode adalah links diantara produser, teks, penonton dan agen intertekstual melalui teks yang berhubungan di dalam suatu netwrok yang telah menetapkan dalam kultur kita. Kode-kode ini bekerja dalam satu struktur komplek Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. hirarki yang terlalu sederhana untuk suatu kejelasan. Teori ini menyatakan bahwa peristiwa yang dinyatakan telah dienkode oleh kode-kode sosial adalah sebagai berikut: 1. Level pertama adalah Reality realitas, adalah suatu pesan yang dikode dimana kenyataannya disesuaikan berdasarkan kebudayaan kita. Kode sosialnya antara lain, appearance penampilan, dress kostum, make up riasan, environment lingkungan, behaviour kelakuan, speech dialog, gesture gerakan, expressions ekspresi, sound suara. 2. Level kedua representation representasi, adalah kode-kode sosial yang sudah ditetapkan berdasarkan realita yang sudah ditetapkan dan benar di dalam sebuah medium yang sudah di ekspresikan. Kode sosial antara lain camera kamera, lighting pencahayaan, editing perevisian, music musik, sound suara. 3. Level ketiga adalah Ideology ideologi, adalah ideologi tidak hanya berisi kompleksitas arti sebuah pesan dimana sebuah pesan yang dangkal ternyata mempunyai arti yang lebih dalam dan mempunyai efek buat penontonnya. Kode sosialnya antara lain, narrative narasi, conflict konflik, character karakter, action aksi, dialogue dialog, casting pemeran. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.9. Kerangka Berpikir