c. Kekerasan Seksual : kekerasan yang mengarah ajakandesakan
seksual seperti menyentuh, meraba, mencium, dan atau melakukan tindakan-tindakan lain yang tidak dikehendaki korban, memaksa
korban menonton produk pornografi, gurauan-gurauan seksual yang tidak dikehendaki korban, ucapan-ucapan merendahkan dan
melecehkan dengan mengarah pada aspek jenis kelaminseks korban memaksa hubungan-hubungan seks tanpa persetujuan
korban, memaksa melakukan aktivitas-aktivitas seksual yang tidak disukai, pornografi, kawin paksa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh
utama dalam film “Rumah Dara”. d.
Kekerasan Verbal : kekerasan yang berbentuk kata-kata, umpatan, hinaan dan menyebabkan lawan bicara tersinggung, emosi dan
marah yang dilakukan oleh tokoh-tokoh utama dalam film “Rumah Dara”.
3.3. Unit Analisis
Unit analisis pada film ini adalah keseluruhan tanda dan lambing yang menunjukkan kekerasan berdasarkan pembagian
level analisis John Fiske, yang terdapat pada aktor-aktor utama dalam film “Rumah Dara”. Pembagian level tanda lambing
menurut John Fiske yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Level pertama adalah Reality realitas, adalah suatu pesan
yang dikode dimana kenyataannya disesuaikan berdasarkan kebudayaan kita. Kode sosialnya antara lain, appearance
penampilan, dress kostum, make up riasan, environment lingkungan, behaviour kelakuan, speech dialog, gesture
gerakan, expressions ekspresi, sound suara yang terdapat pada film “Rumah Dara”.
2. Level kedua representation representasi, adalah kode-kode
sosial yang sudah ditetapkan berdasarkan realita yang sudah ditetapkan dan benar di dalam sebuah medium yang sudah di
ekspresikan. Kode sosial antara lain camera kamera, lighting pencahayaan, editing perevisian, music musik, sound
suara yang terdapat pada film “Rumah Dara”. 3.
Level ketiga adalah Ideology ideologi, adalah ideologi tidak hanya berisi kompleksitas arti sebuah pesan dimana sebuah
pesan yang dangkal ternyata mempunyai arti yang lebih dalam dan mempunyai efek buat penontonnya. Kode sosialnya antara
lain, narrative narasi, conflict konflik, character karakter, action aksi, dialogue dialog, casting pemeran yang
terdapat pada film “Rumah Dara”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4. Jenis Sumber Data
3.4.1.1. Sumber Data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah DVD “Rumah Dara”. Format DVD dipilih karena seluruh cerita sudah
terbagi kedalam 12 chapter. Pembagian chapter-chapter ini membuat lebih mudah dalam menemukan dan mengambil data
berupa gamabar-gambar dalam film tersebut yang digunakan dalam penelitian ini.
3.4.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah bahan-bahan tambahan dari sumber-sumber tertulis di beberapa media seperti
buku, majalah, internet. Sumber bahan ini dapat melengkapi informasi atau keterangan yang diperlukan sebagai data pelengkap,
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam film ini dilakukan dengan teknik dokumentasi yaitu mengamati tanda-tanda yang tampak
pada film “Rumah Dara” dan melakukan studi kepustakaan untuk melengkapi data dan bahan yang dapat dijadikan referensi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.6. Teknik Analisis Data