adalah kekerasan melalui bahasa tubuh, tindakan, intonasi dan kecepatan suara.
2.1.4.2 Kategori Kekerasan
Ada empat jenis kekerasan yang diidentifikasi Santoso, 2002:11:
1. Kekerasan Terbuka
Kekerasan yang dapat dilihat, seperti perkelahian.
2. Kekerasan Tertutup
Kekerasan tersembunyi atau tidak dilakukan langsung, seperti perilaku mengancam.
3. Kekerasan Agresif
Kekerasan yang dilakukan tidak untuk perlindungan, tetapi untuk mendapatkan sesuatu seperti penjabalan.
4. Kekerasan Difensif
Kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan diri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kekerasan bisa merupakan suatu aktivitas kelompok atau individu yang disebut :
1. Kekerasan individu, seperti bunuh diri.
2. Kekerasan kolektif, kekerasan yang dilakukan oleh suatu massa
atau orang yang berkumpul bersama, orang yang membagi hartanya secara sosial tidak terorganisasi dalam kaitannya
dengan nilai atau tujuan politik tertentu. 3.
Kekerasan Gang, melibatkan suatu kelompok yang bertindak bersama, adanya pandangan bahwa kekerasan merupakan
perilaku inovatif, mundur atau perilaku memberontak. Santoso, 2002:41.
Menurut Sunarto terdapat beberapa bentuk-bentuk kekerasan antara lain Sunarto, 2009:123 :
a. Kekerasan Fisik : Kekerasan dengan cara memukul, menampar,
mencekik, menendang, melempar barang ke tubuh, menginjak, melukai dengan tangan kosong, atau dengan alatsenjata,
menganiaya, menyiksa, membunuh serta perbuatan lain yang relevan.
b. Kekerasan Psikologis : kekerasan yang dengan cara
membentak, menyumpah, mengancam, merendahkan, memerintah, melecehkan, menguntit, dan memata-matai, atau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tindakan-tindakan lain yang menimbulkan rasa takut termasuk yang diarahkan kepada orang-orang dekat korban, misalnya
keluarga, anak, suami, istri, teman atau orang tua. c.
Kekerasan Seksual : kekerasan yang mengarah ajakandesakan seksual seperti menyentuh, meraba, mencium, dan atau
melakukan tindakan-tindakan lain yang tidak dikehendaki korban, memaksa korban menonton produk pornografi,
gurauan-gurauan seksual yang tidak dikehendaki korban, ucapan-ucapan merendahkan dan melecehkan dengan
mengarah pada aspek jenis kelaminseks korban memaksa hubungan-hubungan seks tanpa persetujuan korban, memaksa
melakukan aktivitas-aktivitas seksual yang tidak disukai, pornografi, kawin paksa.
d. Kekerasan financial adalah tindakan mengambil, mencuri uang
korban, menahan atau tidak memberikan pemenuhan kebutuhan finansial korban, mengendalikan dan mengawasi
pengeluaran uang sampai sekecil-kecilnya. e.
Kekerasan spiritual adalah merendahkan keyakinan kepercayaan korban, memaksa korban untuk meyakini hal-hal
yang tidak diyakininya, memaksa korban mempraktikkan ritual dan keyakinan tertentu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
f. Kekerasan fungsional adalah tindakan memaksa melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan, meghalangi atau menghambat aktivitas atau pekerjaan tertentu, memaksa
kehadiran tanpa dikehendaki, membantu tanpa dikehendaki dan lain-lain yang relevan.
2.1.4.3 Kekerasan dalam Media