54
-0,219. Setiap penambahan satu satuan variabel motivasi internal akan mengurangi variabel kinerja karyawan sebesar -0,219. Variabel motivasi
eksternal berpengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan. Setiap penambahan satu satuan variabel motivasi eksternal akan menambah
variabel kinerja karyawan sebesar 0,501. Nilai intercept pada persamaan tersebut adalah 5,074, hal ini menunjukkan bahwa ketika nilai x = 0 maka
nilai variabel kinerja karyawan adalah 5,074.
E. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui kelayakan dari model regresi yang digunakan untuk mengukur pengaruh
motivasi internal dan motivasi eksternal terhadap kinerja karyawan. Terdapat tiga tahapan dalam melakukan uji asumsi klasik yang pertama yaitu melakukan
uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram dan menggunakan P-Plot. Dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh hasil
grafik histogram dan P-Plot sebagai berikut
55
Gambar V.1 Grafik Histogram
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,2016
Gambar V.2 Grafik P-Plot
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,2016
56
Berdasarkan tampilan pada gambar V.1 yang menunjukkan grafik histogram memiliki pola distribusi normal dan pada gambar V.2 dimana
grafik P-Plot menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan Tolerance. Hasil penghitungan dari nilai VIF dan Tolerance adalah sebagai
berikut
Tabel V. 9 Nilai Tolerance dan VIF
Variabel Tolerance
VIF Keterangan
MI 0,687
1.455
Tidak ada multikolinearitas ME
0,687
1.455
Tidak ada multikolinearitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,2016
Berdasarkan tabel V.9 di atas, dilihat bahwa nilai variance inflation
factor VIF dari masing-masing variabel independent adalah 1,455 kurang dari 10 dan nilai tolerance yang terbentuk adalah 0,6874 di atas 0,1 maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan untuk penelitian
selanjutnya dan tidak terdapat multikolinearitas.
57
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan menggunakan nilai korelasi Spearman antara variabel independent dengan absolut residualnya. Hasil
perhitungan nilai korelasi Spearman sebagai berikut
Tabel V.10 Hasil Uji Spearman
Variabel Probabilitas Spearman
Keterangan MI
0,036 Tidak ada heteroskedastisitas
ME 0,117
Tidak ada heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,2016
Berdasarkan tabel
V.10 dapat
diketahui bahwa
nilai signifikansiprobabilitas spearman motivasi internal sebesar 0,036 dan
motivasi eksternal sebesar 0,117 lebih besar dari tingkat signifikansi yang digunakan
sebesar 1
0.01 maka
tidak terdapat
adanya heteroskedastisitas.
58
F. Uji F
Uji F digunakan untuk menentukan apakah secara bersama-sama variabel independent memiliki pengaruh terhadap variabel independent. Dalam
penelitian ini untuk menentukan apakah variabel motivasi internal dan motivasi eksternal secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja
karyawan. Hipotesis dalam uji F ini adalah � = Motivasi internal dan motivasi eksternal secara bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan � = Motivasi internal dan motivasi eksternal secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Tabel V. 11 Hasil Uji F
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
31.658 2
15.829 5.537
.008
a
Residual 111.484
39 2.859
Total 143.143
41 a. Predictors: Constant, ME, MI
b. Dependent Variable: KN
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,2016