Waktu dan Lokasi Penelitian Variabel Penelitian

23 begitu juga sebaliknya jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan alat ukur atau dengan kata lain alat ukur tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur objek yang sama lebih dari dua kali. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono 2007. Dengan kata lain, pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, adalah yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Dalam penelitian ini digunakan pengujian reliabilitas internal. Reliabilitas internal diperoleh dengan cara melakukan analisa data dari hasil satu kali pengetesan Arikunto, 2006. Menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut : ∝= [ − ][ − ∑� � � ] Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel menggunakan perhitungan diatas apabila nilai ∝ ,6. 24

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda Teknik ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi kerja terhadap karyawan dengan kinerja karyawan. Analisis data yang digunakan adalah analisis linear berganda dengan menggunakan software SPSS 16. Rumus yang digunakan dalam analisis ini adalah = + + + e Dimana : Y = variabel kinerja karyawan = = � � � �� � � = � � � �� � = � � �� � � = variabel motivasi eksternal 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kinerja karyawan, variabel motivasi internal dan variabel motivasi eksternal memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Dasar 25 pengambilan keputusan memenuhi normalitas dan tidak, sebagai berikut : 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara variabel dependent dengan variabel independent. Dikatakan terjadi multikolinearitas apabila nilai koefisien korelasi antara variabel bebas memiliki nilai lebih dari 0, 60 dan dikatakan tidak terdapat multikolinearitas apabila nilai koefisien korelasi variabel bebas kurang dari atau sama dengan 0,60. c. Uji Heteroskedatisitas Heteroskedatisitas terjadi apabila nilai variasi residual regresi tidak konstan atau berubah-ubah secara sistematik sesuai dengan perubahan variabel independent. Apabila terjadi heteroskedatisitas maka estimator yang dihasilkan oleh regresi akan menjadi estimator yang bias. Uji heteroskedatisitas menggunakan uji Spearman, dimana dikatakan tidak 26 terdapat heteroskedatisitas apabila nilai uji Spearman antara variabel absolut residual regresi dengan variabel bebas lebih besar daripada nilai signifikansi. 3. Uji F dan Uji t a. Pengujian dengan � ℎ� �� Uji F ini digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independent secara simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependent. Rumus yang digunakan untuk uji F tersebut adalah : �� = − − − Dimana : = koefisien determinasi N = banyaknya sampel Obervasi K = Banyaknya parameter Kriteria dalam pengujian ini adalah apabila nilai F hitung F tabel, maka � = � � dan � = � , apabila nilai F hitung nilai F tabel maka � = � dan � = � � . Hipotesis dalam uji F ini adalah � = Motivasi internal dan motivasi eksternal secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan