Persentase Peresepan Obat dengan Nama Generik Persentase Peresepan Antibiotik

B. Persentase Peresepan Obat dengan Nama Generik

Pengukuran dengan menggunakan indikator ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan peresepan obat dengan nama generik. Dari hasil penelitian ini menunjukkan persentase peresepan obat dengan nama generik sebesar 22,32. Hasil penelitian yang dilakukan oleh WHO sebesar 59,00 Quick, dkk., 1997. Gambar 3. Persentase Peresepan Obat dengan Nama Generik untuk Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Nugroho Periode 2007 Rendahnya peresepan obat dengan nama generik di RSPN dapat disebabkan karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit swasta, hal ini dapat dimengerti sebab di Indonesia, kewajiban menggunakan obat generik hanya berlaku di unit-unit pelayanan kesehatan pemerintah. Permasalahan ini dapat diperkecil apabila dokter lebih memperhatikan situasi dan kondisi serta kemampuan ekonomi pasien. Kebanyakan pasien tidak mengerti tentang obat, oleh karena itu peran farmasis untuk memberikan informasi kepada pasien bahwa obat generik mempunyai kandungan dan khasiat yang sama dan harganya lebih murah. Pada pasien yang keadaan ekonominya rendah, sangat tidak memungkinkan untuk menebus obat yang harganya mahal, akan lebih tepat apabila diberikan obat generik karena harganya lebih terjangkau. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Persentase Peresepan Antibiotik

Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain. Menurut WHO 1993, pengukuran dengan menggunakan indikator ini bertujuan untuk mengukur penggunaan antibiotik, karena obat ini sering digunakan secara berlebihan sehingga dapat menyebabkan kerugian diantaranya terjadi resistensi obat dan pemborosan biaya terapi. Dari hasil penelitian menunjukkan persentase peresepan antibiotik sebesar 15,44. Hasil penelitian yang dilakukan oleh WHO sebesar 43,00 Quick, dkk., 1997. Gambar 4. Persentase Peresepan Antibiotik untuk Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Nugroho Periode 2007 Berdasarkan data yang diperoleh yang disajikan pada tabel VII., antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter didominasi oleh amoksisilin yang merupakan golongan Penisilin. Hal ini dapat dipahami karena amoksisilin mempunyai spektrum yang luas dengan daya kerjanya aktif terhadap bakteri gram negatif maupun positif, efek samping relatif sangat ringan atau jarang terjadi, dan harga relatif murah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel VI. Perincian Distribusi Peresepan Antibiotik pada Pasien Rawat Jalan di RSPN Sleman pada Periode 2007 No. Golongan Antibiotik Jumlah resep lembar resep Persentase 1 Penisilin 155 35,96 2 Quinolon 95 22,04 3 Sefalosporin 68 15,77 4 Aminoglikosida 47 10,90 5 Makrolida 38 8,81 6 Kloramfenikol 24 5,56 7 Tetrasiklin 4 0,96 Jumlah 431 100

D. Persentase Peresepan Sediaan Injeksi

Dokumen yang terkait

Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

2 111 87

Gambaran kebutuhan keluarga pasien di ruang rawat ICU Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

23 175 73

Evaluasi interaksi obat pada pasien pediatrik demam tifoid di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan periode Januari 2014 - Desember 2014

3 67 100

Pengaruh kualitas pelayanan kepuasan dan citra terhadap Loyalitas pasien pada Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta : studi kasus mahasiswa uin jakarta pasien rawat jalan poli umum

3 38 144

Evaluasi penggunaan obat anti muntah pada pasien Retinoblastoma anak yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Kanker Dharmais

2 13 80

Analisis potensi interaksi obat diabetes melitus pada resep obat pasien rawat jalan di RSAL Dr. Mintohardjo

3 34 84

Prevalensi diare pada pasien balita rawat jalan di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada, Tangerang Selatan bulan April-Juni tahun 2010

1 17 47

Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Interaksi Obat - Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

0 0 16

Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

0 0 14