Obat dengan Nama Generik Antibiotik Sediaan Injeksi

pelatihan, mengikuti model peresepan yang terdahulu yang belum tentu benar, kurangnya informasi terhadap obat yang akan diresepkan, dan financial interest. Gambar 1. Faktor yang Mempengaruhi Peresepan

D. Obat dengan Nama Generik

Obat dengan nama generik merupakan obat dengan nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia, INN International Nonproprietary Names WHO untuk zat berkhasiat yang dikandungnya, baik branded maupun commodity generic . Untuk lebih meningkatkan dan pemerataan pelayanan kesehatan perlu penyediaan obat-obatan yang bermutu secara merata dengan harga terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Perlu peningkatan keterjangkauan obat oleh masyarakat, salah satu strategi yang ditempuh oleh Departemen Kesehatan adalah distribusi Obat Generik Berlogo OGB Anonim, 2004. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Antibiotik

Antibiotik adalah zat aktif yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme pada tubuh manusia yang diklasifikasikan menjadi penisilin, anti-infeksi dermatologis, agen anti-infeksi ophtalmologis, obat antidiare, dan antibakteri lain Anonim, 1993. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai, akan menimbulkan dampak negatif, seperti terjadinya kekebalan kuman terhadap berbagai jenis antibiotik di rumah sakit resistensi kuman terhadap antibiotik akan memperbesar kemungkinan infeksi nosokomial, meningkatnya kejadian efek samping obat, biaya pelayanan kesehatan menjadi tinggi Gardjito, 1990.

F. Sediaan Injeksi

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Pemakaian obat injeksi memerlukan pertimbangan yang lebih seksama daripada pemakaian obat oral atau obat yang digunakan sendiri oleh pasien. Hal ini mengingat bahwa kemungkinan resiko efek samping pemakaiana obat suntik lebih besar dibanding cara pemberian oral. Efek cepat yang ditimbulkan memberi peluang untuk terjadinya efek samping yang lebih cepat pula. Keputusan untuk memberikan obat suntik harus berdasar pada indikasi yang kuat dengan mengingat kondisi penderita Anief, 2000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Formularium Rumah Sakit

Dokumen yang terkait

Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

2 111 87

Gambaran kebutuhan keluarga pasien di ruang rawat ICU Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

23 175 73

Evaluasi interaksi obat pada pasien pediatrik demam tifoid di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan periode Januari 2014 - Desember 2014

3 67 100

Pengaruh kualitas pelayanan kepuasan dan citra terhadap Loyalitas pasien pada Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta : studi kasus mahasiswa uin jakarta pasien rawat jalan poli umum

3 38 144

Evaluasi penggunaan obat anti muntah pada pasien Retinoblastoma anak yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Kanker Dharmais

2 13 80

Analisis potensi interaksi obat diabetes melitus pada resep obat pasien rawat jalan di RSAL Dr. Mintohardjo

3 34 84

Prevalensi diare pada pasien balita rawat jalan di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada, Tangerang Selatan bulan April-Juni tahun 2010

1 17 47

Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Interaksi Obat - Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

0 0 16

Profil penggunaan dan potensi interaksi obat analgetika pada pasien rawat jalan poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Mei 2014 - Juli 2014

0 0 14