Uji validitas menunjukkan sejauh mana kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dilakukan terhadap masing - masing item
pertanyaan atau pernyataan yang membentuk variabel tertentu. Valid atau tidaknya alat ukur dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor masing
- masing item pertanyaan atau pernyataan dengan skor total terkorelasi dari semua pertanyaan. Jika hasil korelasi menghasilkan r
hitung
Corrected item- total correlation lebih besar dari r
kritis
maka pertanyaan atau pernyataan tersebut dikatakan valid Ghozali, 2009:49.
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan derajat, ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditujukan oleh instrument pengukuran indeks yang
menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Analisis keandalan butir bertujuan untuk menguji konsisten isi butir – butir
pernyataan dalam menungkap indikator. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan internal konsistensi dengan teknik analisis
Alpha cronbach, yakni suatu instrument dapat dikatakan reliable apabila memiliki koefisien keandalan atau Alpha 0,6 Ghozali, 2007:41.
3.5. Teknik Analisis
3.5.1. Analisis Statistik Deskriptif
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Analisis penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif deskriptif adalah metode penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan data – data statistik. Sedangkan statistik deskriptif
adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya, dan membuat kesimpulan umum. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis
tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala, atau keadaan. Ada kalanya penelitian ingin membuktikan dugaan
tetapi tidak terlalu lazim dan yang umum adalah bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis Arikunto, 2005:234.
Tujuan dari statistik deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta,
sifat, serta gabungan fenomena yang diteliti. Teknik tersebut digunakan untuk menghasilkan:
1. Distribusi frekuensi merupakan salah satu ukuran dalam statistik
deskriptif yang menunjukkan nilai distribusi data penelitian yang memiliki kesamaan kategori Indriantoro, 1999:171.
2. Mean merupakan teknik penjelasan kelompok didasarkan pada nilai
rata – rata kelompok tersebut Sugiyono, 2010:49.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Standar deviasi merupakan sebuah ukuran penyebaran yang
menunjukkan standar penyimpangan terhadap nilai rata – ratanya Indriantoro, 1999:170.
4. Nilai ekstrem merupakan nilai maksimum dan minimum dari sebuah
data. 5.
Range atau jarak merupakan beda antara nilai terendah dan nilai tertinggi dalam suatu dataSugiyono, 2010:55.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian
Obyek yang diteliti dalam penelitian ini yaitu Usaha Kecil Menengah Pulp dan Kertas di wilayah Surabaya selatan. Sejak jaman
Majapahit, kota Surabaya sudah terkenal sebagai pusat kegiatan perdagangan. Dalam perjalanannya sampai sekarang ini pun, Surabaya
masih menjadi lokasi yang sangat strategis sebagai pusat aktifitas bisnis dan perdagangan.
Menurut hasil survey Dinas Perdagangan dan Perindustrian kota Surabaya, pada tahun 2010 Usaha Kecil Menengah yang tumbuh di
Surabaya dan yang resmi terdaftar adalah 379 unit. Dengan perincian jumlah usaha kecil 222 unit dan usaha menengah sebanyak 157 unit.
Jumlah ini menurun jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 419 unit usaha. Menurut survey di berbagai kecamatan,
kecamatan Tambaksari memiliki paling banyak Usaha Kecil Menengah yakni 49 unit diikuti dengan kecamatan Asemrowo sebanyak 43 unit.
Usaha Kecil Menengah dengan jumlah terbesar yang beroprasi di Surabaya adalah Usaha Kecil Menengah Agro dengan jumlah 78 unit,
sedangkan Usaha Kecil Menengah Pulp dan Kertas sendiri merupakan jenis usaha terbanyak kedua di Surabaya dengan jumlah 69 unit.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.