Kebutuhan Standar Akuntansi KeuanganBagi Usaha Kecil Menengah Kebutuhan SAK ETAP bagi Laporan Keuangan Usaha Kecil

aktifitas yang mengakibatkan perusahaan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.

2.2.11. Kebutuhan Standar Akuntansi KeuanganBagi Usaha Kecil Menengah

Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan Kamus Bahasa Indonesia, 2002:83. Standar akuntansi keuangan merupakan aturan dalam penyusunan, pengakuan, dan pencatatan suatu transaksi dalam pembuatan laporan keuangan. Jadi, kebutuhan akan Standar Akuntansi Keuangan bagi Usaha Kecil Menengah adalah sesuatu yang diperlukan dalam penerapan aturan yang harus diterapkan dalam penyusunan, pengakuan, dan pencatatan suatu transaksi agar tidak melenceng dari aturan yang diterapkan dan mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan bagi usaha kecil menengah UKM

2.2.12. Kebutuhan SAK ETAP bagi Laporan Keuangan Usaha Kecil

Menengah Sejak diterapkannya SAK ETAP bagi usaha kecil menengahterhitung sejak 1 Januari 2011, laporan keuangan Usaha Kecil Menengah tidak lagi berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan yang pada umumnya. Standar Akuntansi Keuangan umum dirasa memberatkan bagi usaha kecil menengah karena pelaku usaha kecil menengah harus membuat atau menyusun laporan keuangan yang sama dengan yang digunakan oleh perusahaan – perusahaan besar. Hal ini yang membuat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. para pelaku Usaha Kecil Menengah merasa kesulitan untuk membuat laporan keuangan bagi usaha yang dijalankannya. Selain itu stigma atau pandangan bahwa proses pembuatan laporan keuangan yang dirasa sulit itu harus dihapuskan agar para pelaku Usaha kecil Menengah sadar akan pentingnya laporan keuangan bagi kelanjutan usahanya. Hadirnya Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP membuat usaha kecil menengah mempunyai standar tersendiri sebagai acuan atau pedoman dalam menyusun laporan keuangannya yang tidak sama dengan standar akuntansi keuangan umum. Dengan menggunakan SAK ETAP sebagai standar penyusunan keuangan, maka usaha kecil menengah lebih mudah dalam menyusun laporan keuangannya. Kehadiran SAK ETAP dengan prinsip kesederhanaan dapat memberikan kemudahan Usaha Kecil Menengah dalam menyajikan laporan keuangan.SAK ETAP diharapkan memberi kebebasan berbisnis, kebebasan berinvestasi dan membangun ekonomi kerakyatan berbasis Usaha Kecil Menengah bagi Indonesia.Laporan keuangan dikatakan sangat penting nagi kelanjutan usaha karena pada saat Usaha Kecil Menengah tersebut perlu menambah modal untuk usahanya bisa mengajukan permohonan kepada pihak kreditur dengan memperlihatkan laporan keuangan tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah penentuan konsep, sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan konsep, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan dengan cara yang lebih baik. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemahaman laporan keuangan pada Usaha Kecil Menengah dan pemahaman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Pemahaman laporan keuangan pada Usaha Kecil Menengah adalah kemampuan memahami dan mengerti catatan informasi keuangan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja Usaha Kecil Menengah. Pemahaman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik adalah kemampuan memahami dan mengerti standar pencatatan transaksi akuntansi keuangan yang diperuntukkan pada entitas yang tidak mempunyai akuntabilitas publik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dokumen yang terkait

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTANBILITAS Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) Dan Upaya Pengembangan Usaha Kecil Menengah Pada P

0 2 15

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTANBILITAS Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) Dan Upaya Pengembangan Usaha Kecil Menengah Pada P

0 7 16

Perancangan Sistem Perbankan Berbasis Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.

0 0 9

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA USAHA KECIL MENENGAH (Studi Kasus Distro Lollypop Surabaya).

2 6 87

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH.

0 0 12

KOLABORASI RISET STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

KOLABORASI RISET STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

KOLABORASI RISET ANALISIS PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA PELAKU USAHA KECIL MENENGAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL MENENGAH PULP DAN KERTAS DI SURABAYA

0 1 25

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA USAHA KECIL MENENGAH (Studi Kasus Distro Lollypop Surabaya)

0 0 21