Uji Validitas Uji Validitas dan Reliabilitas

mana atasan dan bawahan harus bisa saling memberi dan menerima dan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas suatu kuesioner mutlak diperlukan agar data yang digunakan dalam mendeskripsikan masing–masing variabel dan pengujian terhadap hipotesis betul–betul dapat diandalkan kebenarannya.

4.2.1.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing – masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing – masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Sebagai kriteria pemilihan item total berdasar korelasi item total, biasanya digunakan batasan r ix hitung 0.30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 sudah dianggap valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel partisipasi pemakai X1: Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai X1 Item r hitung Nilai kritis Keterangan X1.1 0.909 0.30 Valid X1.2 0.792 0.30 Valid X1.3 0.937 0.30 Valid X1.4 0.941 0.30 Valid X1.5 0.879 0.30 Valid Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa uji validitas pada lima item pertanyaan variabel partisipasi pemakai menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari 0.30, sehingga semua item pertanyaan yang membentuk variabel partisipasi pemakai dinyatakan valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel dukungan manajemen puncak X2: Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak X2 Item r hitung Nilai kritis Keterangan X2.1 0.751 0.30 Valid X2.2 0.628 0.30 Valid X2.3 0.874 0.30 Valid X2.4 0.839 0.30 Valid X2.5 0.796 0.30 Valid Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa uji validitas pada lima item pertanyaan variabel dukungan manajemen puncak menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari 0.30, sehingga semua item pertanyaan yang membentuk variabel dukungan manajemen puncak dinyatakan valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansiX3: Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal SIAX3 Item r hitung Nilai kritis Keterangan X3.1 0.951 0.30 Valid X3.2 0.956 0.30 Valid X3.3 0.781 0.30 Valid X3.4 0.894 0.30 Valid X3.5 0.909 0.30 Valid X3.6 0.835 0.30 Valid Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa uji validitas pada enam item pertanyaan variabel kemampuan teknik personal menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari 0.30, sehingga semua item pertanyaan yang membentuk variabel kemampuan teknik personal dinyatakan valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel kinerja sistem informasi akuntansi Y: Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Y Item r hitung Nilai kritis Keterangan Y1 0.781 0.30 Valid Y2 0.680 0.30 Valid Y3 0.569 0.30 Valid Y4 0.617 0.30 Valid Y5 0.808 0.30 Valid Y6 0.746 0.30 Valid Y7 0.705 0.30 Valid Y8 0.823 0.30 Valid Y9 0.776 0.30 Valid Y10 0.836 0.30 Valid Y11 0.887 0.30 Valid Y12 0.763 0.30 Valid Y13 0.771 0.30 Valid Y14 0.809 0.30 Valid Y15 0.692 0.30 Valid Y16 0.744 0.30 Valid Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa uji validitas pada enam belas item pertanyaan variabel kinerja sistem informasi akuntansi menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari 0.30, sehingga semua item pertanyaan yang membentuk variabel kinerja sistem informasi akuntansi dinyatakan valid.

4.2.1.2. Uji Reliabilitas