FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK.

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Diajukan oleh: Ika Retnowati 0713010120/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK

Yang diajukan

IKA RETNOWATI

0713010120/FE/EA

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh :

Pembimbing Utama

Drs. EC. H. MUSLIMIN, MSi Tanggal : ……… NIP : 030 217 163

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Drs. RAHMAN A. SUWAIDI, MSi NIP : 196003301986031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(3)

Disusun Oleh : IKA RETNOWATI

0713010120/FE/EA

Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan nasional “Veteran” Jawa Timur

Pada Tanggal 13 September 2011 Pembimbing : Tim Penguji : Pembimbing Utama Ketua

Drs. Ec. H. Muslimin, Msi Drs. Ec. R. Sjarief Hidajat, Msi Sekretaris

Drs. Ec. H. Muslimin, Msi Anggota

Drs. Ec. H. E. Achsan, Ak Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(4)

i

Segala Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, kenikmatan dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan Saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK "

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Drs. Rahman A. Suwaidi, MSi, selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi, selaku Ketua Progdi Akuntansi Falkutas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(5)

ii

yang telah banyak meluangkan waktu dengan sabar memberi pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Hesty Denny Melhin selaku Manager pada PT. Subur Industri Plastik yang telah memberikan kesempatan untuk penelitian di perusahaan.

8. Para Dosen yang telah memberikan banyak bekal ilmu pengetahuan dan suri tauladan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di UPN “Veteran” Jawa Timur

9. Ayah, Ibu, Adik dan seluruh keluarga besarku yang telah banyak memberikan banyak dorongan, semangat serta doa restu, baik secara moril maupun materiil.

10.Terima kasih kepada C.ady, C.vicky dan teman – teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan baik secara materiil dan spiritual.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya dan penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, walaupun demikian saran-saran dan petunjuk yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaannya. Penulis mengharapkan Karya Ilmiah ini dapat menambah pengetahuan kita serta bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Agustus 2011

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(6)

iii

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

ABSTRAK ...

xii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah ...

1

1.2.

Rumusan Masalah...

8

1.3.

Tujuan Penelitian ...

9

1.4.

Manfaat Penelitian ...

9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian

Terdahulu ...

11

2.2. Landasan

Teori ...

16

2.2.1. Pengertian Akuntansi Secara Umum ...

16

2.2.2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) ...

17

2.2.3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ...

17

2.2.3.1. Peranan Sistem Informasi Akuntansi ...

19

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(7)

iv

2.2.3.5. Para Pemakai Informasi Akuntansi ...

25

2.2.3.6. Tujuan Sistem Informasi ...

28

2.2.4. Akuntansi keprilakuan ...

28

2.2.5. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi………..

29

2.2.5.1.

Kepuasan

Pemakai Sistem Informasi ...

30

2.2.5.2. Pemakaian Sistem ...

31

2.2.5.3. Kualitas Sistem Informasi...

32

2.2.6.

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi Terhadap Kinerja

SIA ... 33

2.2.6.1.Partisipasi

Pemakai ...

33

2.2.6.2. Dukungan Manajemen Puncak ...

35

2.2.6.2.1. Fungsi Manajemen...

35

2.2.6.2.2. Tingkat Manajemen ...

37

2.2.6.2.3. Pengertian Dukungan Manajemen Puncak 38

2.2.6.3. Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi Akuntansi ...

39

2.2.7. Teori – teori yang Mendukung Penelitian ...

40

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(8)

v

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ...

40

2.2.7.2. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak

Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

41

2.2.7.3. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem

Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi ...

43

2.2.7.4. Pengaruh Partisipasi Pemakai, Dukungan

Manajemen Puncak Kemampuan Teknik

Personal Sistem Informasi Akuntansi Terhadap

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi... ...

45

2.2.8. Kerangka Pikir ...

46

2.3. Hipotesis ...

47

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1.

Definisi Operasional & Pengukuran Variabel ...

49

3.1.1.

Definisi Operasional ...

49

3.1.2.

Pengukuran Variabel ...

51

3.2. Teknik

Penentuan Sampel ... 55

3.2.1.

Populasi...

55

3.2.2.

Sampel ...

57

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(9)

vi

3.3.3. Pengumpulan Data...

58

3.4.

Teknik Analisis dan Uji hipotesis...

59

3.4.1. Uji Kualitas Data ...

59

3.4.1.1. Uji Validitas...

59

3.4.1.2. Uji Reliabilitas ...

60

3.4.1.3. Uji Normalitas ...

61

3.4.2. Uji Asumsi Klasik ...

61

3.4.3. Analisis Linier Berganda ...

63

3.5. Uji

Hipotesis ...

64

BAB 1V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian……….

66

4.1.1. Sejarah Perusahaan……… 66

4.1.2. Struktur Organisasi………

67

4.2. Deskripsi

Hasil Penelitian.………..

68

4.2.1. Uji Validitas Dan Reliabilitas………

68

4.2.1.1. Uji Viliditas………...

68

4.2.1.2. Uji Reabilitas……… 72

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(10)

vii

4.2.2.1. Partisipasi(X1)……… .. 73

4.2.2.2. Dukungan Manajemen Puncak(X2)……… .

74

4.2.2.3. Kemampuan Teknik Personal SIA(X3)…………

75

4.2.2.4. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Y)…………

76

4.3. Analisis

Hasil Penelitian………

78

4.3.1. Uji Normalitas……… 78

4.3.2. Uji Asumsi Klasik……… ... ..

79

4.3.2.1. Uji Multikolonieritas………...

79

4.3.2.2. Uji Heteroskedastisitas……… .

80

4.3.3. Analisis Regresi Linier Berganda………

81

4.3.3.1. Persamaan Regresi……… 81

4.3.4. Uji Kecocokan Model (Uji F)……….

83

4.4.

Uji Pengaruh (Uji t)………..

84

4.5. Pembahasaan……… 88

4.5.1. Implikasi Hasil Penelitian……….

88

4.5.2. Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian

Terdahulu……… 92

4.5.3. Keterbatasan Penelitian…. ...

93

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(11)

viii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(12)

ix

No. Tabel Hal

4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai (X1)……… 68

4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2)…….. 69

4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi(X3)……….………. 70

4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) … 70 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Pemakai (X1), Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2), Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X3), Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)………. 72

4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Partisipasi Pemakai (X1) ... 73

4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2)… 74 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi (X3)... 75

4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) 76 4.10 Hasil Uji Normalitas Variabel Partisipasi Pemakai (X1), Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2), Variabel Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi (X3), Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Y)... 78

4.11 Hasil Uji Multikolineritas ... 80

4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 81

4.13 Hasil Estimasi Koefisien Regresi... 81

4.14 Hasil Uji F ... 83

4.15 Nilai Koefisien Determinan……….. 84

4.16 Hasil Uji t ... 85

4.17 Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu ... 92

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(13)

x

Gambar 2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer ... 25 Gambar 3 : Bagan Kerangka Pikir ... 47

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(14)

xi

Lampiran 1 : Rekapitulasi jawaban variabel Partisipasi Pemakai (X1), Dukungan manajemen puncak (X2), kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi (X3) dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Lampiran 2 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas :

 Uji Validitas Variabel Partisipasi Pemakai(X1), Dukungan Manajemen Puncak(X2), Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi(X3) dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Y)

 Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Pemakai(X1), Dukungan Manajemen Puncak(X2), Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi(X3) dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Y)

Lampiran 3 : Uji Frekuensi Variabel Partisipasi Pemakai(X1), Dukungan Manajemen Puncak(X2), Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi(X3) dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Y)

Lampiran 4 : Uji Normalitas Lampiran 5 : Uji Asumsi Klasik,

Lampiran 6 : Analisis Regresi Linier Berganda, Lampiran Tabel Statistik Untuk Distribusi F(Alfa = 5%), Lampiran Tabel Statistik Untuk Distribusi t

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(15)

xii Ika Retnowati

Abstraksi

Dalam setiap pengambilan keputusan diperlukan sejumlah informasi yang memadai. Informasi yang memadai ini, hanya dapat dihasilkan oleh sistem informasi yang mampu menangkap, mencipta, dan memanipulasi informasi internal dan eksternal secara efektif. Kualitas kinerja sistem informasi akan mempengaruhi kualitas informasi yang akan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Partisipasi diperlukan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai pada tahap implementasi sistem informasi. Fenomena yang terjadi di PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK adalah kurangnya pelatihan dan ketelitian karyawan terhadap sistem standar yang telah ditentukan perusahaan, hal ini disebabkan kurangnya dukungan dari manajemen puncak dan pemakaian sistem yang minim dan kualitas sistem informasi yang dihasilkan kurang relevan dan tepat waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji secara empiris adanya Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi yang berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 21 orang pada PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK SURABAYA, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa Partisipasi Pemakai berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, Dukungan Manajemen Puncak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, dan Dukungan Manajemen Puncak memiliki pengaruh yang dominan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Keyword : partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, dan kinerja sistem informasi akuntansi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(16)

PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK By

Ika Retnowati Abstraction

In any decision-making required a number of adequate information. Adequate information, only can be generated by information systems that can capture, create, and manipulate internal and external information effectively. The quality of performance information systems will affect the quality of information that will be used as basis for decision making.Participation is needed to show the real user's personal intervention in the development of information systems, ranging from the planning stage, the development reached the stage of implementation of information systems. Phenomenon that occurs in the PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK is the lack of employee training and precision of a standard system that has determined the company, this is due to lack of support from top management and use of the system are minimal and the quality of the resulting information systems are less relevant and timely. The purpose of this study is to investigate and test empirically the existence of User Participation, Top Management Support, and Technical Ability Personal Accounting Information Systems that affect the

performance of Accounting Information Systems.

The population in this study are numbered 21 people in the PT. SUBUR PLASTIK INDUSTRI, where all members of the population used as the study sample. The method of analysis used in this study is multiple linear regression.

The study states that user participation significantly influence the performance of Accounting Information Systems, Top Management Support significantly influence the performance of Accounting Information Systems, Personal Systems Engineering Capability significant effect on Accounting Information Accounting Information System Performance, and Support Top Management have a dominant influence on system performance Accounting Information.

Keyword: user participation, top management support, personalized technical ability of accounting information systems, and performance of accounting information systems 

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(17)

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisai ini persaingan, perubahan dan ketidak pastian mewarnai kehidupan lingkungan bisnis. Dunia bisnis dewasa ini mengalami tekanan-tekanan yang sangat berat. Lingkungan di sekitar perusahaan semakin kompleks dan akibat kemajuan dibidang komunikasi, transportasi, dan teknologi. Setiap perusahaan dihadapkan pada pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan diperlukan sejumlah informasi yang memadai. Informasi yang memadai ini, hanya dapat dihasilkan oleh sistem informasi yang mampu menangkap, mencipta, dan memanipulasi informasi internal dan eksternal secara efektif (Lau, 2004;24). Dengan ini penggunaan sistem informasi diharapkan dapat memberi manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang sangat kompetitif. Tidak mengherankan jika keputusan atas investasi sistem informasi menjadi sesuatu hal yang penting dalam organisasi (Numaker dan Ralp 1996; Reich dan Izak 1996 dalam Setianingsih dan Indiantoro, 1998;193).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(18)

 

Dalam upaya ini faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas informasi yang akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak yang membutuhkan informasi. Fungsi sistem informasi dalam suatu organisasi adalah sebagai alat bantu pencapaian tujuan melalui penyediaan informasi. Peranan paling penting dalam organisasi tetaplah manusia sebagai penentu keputusan. Jadi peranan teknologi dalam suatu sistem informasi, pada intinya. Adalah pengganti tenaga kerja manusia (Burch dkk 1991;42) dalam (Setianingsih dan Indiantoro, 1998;194).

Pengembangan sistem, hal yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor manusia. Peranan manusia dalam sistem informasi sangat penting, karena perencanaan dan perancangan sistem informasi harus lebih jauh memperhatikan faktor manusia. Suatu bentuk sistem informasi yang ideal adalah suatu lingkungan kerja dimana mesin-mesin pengelola informasi yang berteknologi tinggi mampu mengerjakan tugas-tugas rutin dan menyediakan data yang dapat diakses untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, sehingga manajer penentu keputusan dapat bekerja tanpa di bebani tugas-tugas operasional menggali ide-ide kreatif dan menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat (Setianingsih,1998;194). Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kesesuaian harapan antara system analyst, pemakai (user), sponsor dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(19)

customer (Szajana dan Scammell 1993 dalam Setianingsih). Pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan (resistance to change). Karena perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahaan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional (Bodnar dan Hopwood, 1995;22) dalam (Setianingsih, 1998;193).

Sebagai akibat dari perubahan lingkungan yang ekstern organisasi perusahaan, sistem informasi baru yang diperlukan harus mampu menangkap permintaan-permintaan informasi baru yang diperlukan manajemen dengan kriteria-kriteria kualitas sistem tertentu yaitu dapat dipercaya (reliable), akurat (accuracy) dan tepat waktu (timely). Oleh karena itu apabila adanya keusangan dari sistem informasi (khususnya informasi akuntansi), maka harus segera diadakan modifikasi atau pengembangan terhadap sistem informasi secara umum dicapai melalui beberapa tahap dimulai dengan perencanaan sistem, Analis sistem, Desain sistem, Seleksi sistem, dan diakhiri dengan Implementasi sistem (Wilkinson, 1993;14-15).

Partisipasi pemakai diperlukan untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Partisipasi pemakai pada tiap tahap pengembangan sistem informasi, tentunya akan berpengaruh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(20)

 

pada tingkat kepuasan pemakai atas sistem yang dikembangkan. Oleh karena itu hubungan antara partisipasi dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kepuasan yang diperoleh dari sistem tersebut (Setianingsih,1998;193). Diperlukannya partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi telah diakui secara luas dalam literatur. Partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan, dan aktifitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi (Barki dan Hartwick,1994) dalam (Lau,2004;24).

Partisipasi digunakan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan sampai pada tahap implementasi sistem informasi. Adanya partisipasi pemakai diharapkan dapat meningkatkan penerimaan sistem oleh pemakai, yaitu dengan mengembangkan harapan yang realistis terhadap kemampuan sistem, memberikan sarana bargaining dan pemecahan konflik seputar masalah perancangan sistem, serta memperkecil adanya resistenci to change dari pemakai terhadap informasi yang dikembangkan (Muntoro, 1994) dalam (Lau, 2004:28). Oleh karena itu, partisipasi pemakai dalam aktifitas pengembangan sistem diharapkan akan meningkatkan komitmen dan keterlibatan pemakai sehingga pemakai dapat menerima dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(21)

menggunakan sistem informasi yang dikembangkan dan akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pemakai ( Lau, 2004:28).

Manajer puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesuksesan karyawan. Dukungan dan keterlibatan manajemen puncak ini memegang peranan penting dalam keberhasilan implementasi sistem informasi. Dukungan tersebut penting tidak hanya untuk alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk pengembangan tersebut, namun yang terpenting memberikan strong signal bagi karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan sesuatu yang penting. Manajemen puncak juga memiliki kekuatan dan pengaruh mensosialisasikan pengembangan sistem informasi, yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap pengembangan dan ini berpengaruh pada kepuasan pemakai. Oleh karena itu, partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem akan meningkatkan dengan adanya dukungan dari manajemen puncak. Sehingga dengan adanya partisipasi ini kepuasan pemakai atas sistem yang dikembangkan akan lebih besar, menurut penelitian yang dilakukan oleh Choe 1996 dalam Setianingsih (1998:197). Menyebutkan partisipasi pemakai mempunyai hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan manajemen puncak dengan keputusan pemakai sistem informasi. Selain ini penelitian yang dilakukan oleh Lau (2004), dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(22)

 

penelitiannya menyebutkan bahwa partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dan dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang, komplesitas sistem dan pengaruh kepuasan dalam pengembangan sistem informasi.

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dikatakan baik jika informasi yang diterima memenuhi harapan pemakai informasi dan mampu memberikan kepuasaan bagi pemakainya. Kinerja tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi (Lau, 2004:28).

Dibawah ini adalah hasil kinerja dari PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK menunjukkan bahwa laporan laba/rugi penjualan sandal dan sepatu tahun 2007 sampai 2010 (dalam rupiah), seperti tercantum dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.1 Laporan Laba (Rugi) PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK

Tahun Anggaran Laba/Rugi Realisasi Laba/Rugi Selisih Laba/Rugi 2007 Rp. 675.000.000,00 Rp. 547.500.000,00 (Rp. 127.500.000,00) 2008 Rp. 750.820.000,00 Rp. 980.800.000,00 Rp. 229.980.000,00 2009 Rp. 1.185.700.000,00 Rp. 1.246.250.000,00 Rp. 60.550.000,00

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(23)

2010 Rp. 1.530.590.000,00 Rp. 1.250.435.000,00 (Rp. 280.155.000,00) (Sumber data Laporan Laba Rugi PT. Subur Industri Plastik)

Menurut data perusahaan PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK terdapat permasalahan yaitu realisasi laba yang berfluktuasi antara tahun 2007-2010, dimana pada tahun 2007 perusahaan memperoleh kerugian sebesar Rp. 127.500.000,00 sedangkan pada tahun 2008-2009 perusahaan memperoleh laba sebesar Rp. 229.980.000,00 dan Rp. 60.550.000,00 tetapi dalam tahun 2010 perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp. 280.155.000,00.

Melihat informasi keuangan dari perusahaan yang dilihat dari laba/rugi per tahunnya, dapat dilihat bahwa perusahaan tiap tahunnya mengalami penurunan dan kenaikkan juga terjadi kerugian yang cukup signifikan antara tahun 2007 dan 2010, dimana yang direalisasi tidak sama atau kurang dari yang dianggarkan, atau sebaliknya perusahaan mengalami kerugian selama dua periode, hal tersebut disebabkan akibat karena kurangnya pelatihan dan ketelitian karyawan terhadap sistem standar yang telah ditentukan perusahaan, hal ini disebabkan kurangnya dukungan dari manajemen puncak. Begitu juga dengan pemakaian sistem yang minim dan kualitas sistem informasi yang dihasilkan kurang relevan dan tepat waktu. Sehingga faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, agar dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(24)

 

memperbaiki sistem pengendalian intern serta dapat memberikan informasi yang tepat dan akurat.

Berdasarkan hasil observasi sementara, peneliti melakukan wawancara dengan salah satu manajer PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK. Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasi, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak luar perusahaan (kantor pajak, investor, dan kreditor) dan pihak intern (manajemen), sehingga memudahkan para pemakai informasi dalam memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi, dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan dan kepuasan pemakai informasi tersebut.

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka hal ini menarik peneliti untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK”.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh positif Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan Kemampuan Teknik Personal Sistem

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(25)

Informasi akuntansi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK?

2. Manakah diantara variabel tersebut yang mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan suatu objek dalam usaha untuk memperoleh sesuatu yang telah ditetapkan. Adapun tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui dan menguji secara empiris adanya Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi yang berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian ini diharapkan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil manfaat antara lain:

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk membandingkan antara teori dan praktek, sehingga dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(26)

 

menambah wawasan berpikir tentang kondisi perusahaan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi penulis di masa mendatang.

2. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pedoman untuk perusahaan dalam bidang sistem informasi. Demikian pula diharapkan sebagai input bagi pengambilan keputusan untuk menelaah lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.

3. Bagi Akademisi

Sebagai tambahan koleksi perpustakaan, bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian lebih lanjut, yang berhubungan dengan masalah yang ada.

4. Bagi Pihak lain

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(27)

11 

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang masalah Sistem Informasi Akuntansi dan dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian, telah dilakukan oleh:

1. Elfreda Aplonia Lau (2004) Judul:

“Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating” Rumusan masalah:

1. Apakah ada pengaruh partisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi?

2. Apakah dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai memoderasi pengaruh pertisipasi pemakai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi?


(28)

 

Hasil penelitian:

1. Partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan dalam proses pengembangan sistem informasi.

2. Dukungan manajemen puncak, komunikasi pemakai pengembang, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai memoderasi, partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi.

2. Dian Dwi Susanti (2007)

Judul :

“Faktor – faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. SIANTAR TOP, Tbk Waru- Sidoarjo”.

Rumusan Masalah :

1. Apakah terdapat pengaruh positif Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai, dan Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT.SIANTAR TOP, Tbk Waru-Sidoarjo?

2. Manakah diantara variabel tersebut yang mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT.SIANTAR TOP,Tbk Waru-Sidoarjo ?


(29)

Hasil Penelitian :

1. Variabel partisipasi pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan Kemampuan Teknik Personal memberikan pengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

2. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah variabel partisipasi pemakai.

3. Sunarti Setianingsih (1998)

Judul:

“Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komuniklasi Pemakai-pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi”.

Rumusan Masalah:

1. Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai dalam proses pengembangan Sistem Informasi ?

2. Apakah dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi ?


(30)

 

3. Apakah komunikasi pemakai-pengembang berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi ?

Hasil Penelitian :

1. Partisipasi Pemakai mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan pemakai.

2. Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembang Sistem Informasi.

3. Komunikasi pemakai-pengembang tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi, tetapi komunikasi pemakai-pengembang berpengaruh langsung terhadap kepuasan pemakai.

Penelitian yang dilakukan sekarang, terhadap persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu:


(31)

Tabel : 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Teknik analisis

Elfreda Aplonia Lau (2004) “Pengaruh Partisipasi pemakai terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating

Variabel Bebas : Dukungan Manajemen Puncak (X1)

Komunikasi Pemakai-Pengembang (X2)

Kompeleksitas Tugas (X3) Kompleksitas Sistem (X4) Pengaruh Pemakai (X5) Variabel Terikat :

Partisipasi Pemakai Kepuasan Pemakai (Y)

Regresi linier sederhana dan Moderated Regresi Analysis Dian Dwi Susanti (2007) “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. SIANTAR TOP, Tbk Waru-Sidoarjo”.

Variabel Bebas: Dukungan Manajemen Puncak (X1)

Partisipasi Pemakai (X2) Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi (X3)

Variabel Terikat :

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) Regresi linier berganda ( Multiple Regression ) Sunarti Setianingsih (1998) “Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai-Pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi”. Variabel Bebas:

Partisipasi Pemakai (X1) Dukungan Manajemen Puncak (X2)

Komunikasi Pemakai-Pengembang(X3)

Variabel Terikat: Kepuasan Pemakai (Y)

Moderated 

Regression Analysis   


(32)

  Ika Retnowati (2011) “Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. SUBUR INDUSTRI PLASTIK”.

Variabel Bebas:

Partisipasi Pemakai (X1) Dukungan Manajemen Puncak (X2)

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi (X3)

Variabel Terikat :

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Regresi  linier  berganda  

Sumber : Jurnal dan skripsi

3.2 Landasan Teori

Dalam landasan teori akan disajikan beberapa teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas teori-teori tersebut disajikan dalam sub-sub bab meliputi Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi, dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

3.2.1 Pengertian Akuntansi Secara Umum

Dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan penyedia informasi, sehingga menurut Kieso dan Weygandt (2002;2), akuntansi adalah pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada pemakai yang berkepentingan. Oleh sebab itu akuntansi memegang peranan penting dimana menurut Warren dan Fess (2005;10), akuntansi adalah system informasi yang menghasilkan laporan


(33)

kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

Dari definisi mengenai akuntansi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pengolahan informasi yang berkaitan dengan kesatuan ekonomi yang bersifat kuantitatif yang dapat menjadi dasar bagi pihak ekstern dan intern untuk mengambil keputusan. Sehingga akuntansi disebut sebagai bahasa perusahaan, karena melalui akuntansilah perusahaan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan orang-orang akan mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut.

3.2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan tingkat manajemen.

Menurut Jogiyanto (2000;40) Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

3.2.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetensi. Produktivitas sebagai suatu hal


(34)

 

yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik.

Menurut Baridwan (1994;3) sistem informasi akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak di luar perusahaan (kantor pajak, investor, dan kreditor) dan pihak intern (manajemen).

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000;1) SIA adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi.

Menurut Nash dan Robert dalam Jogiyanto (2000;49) adalah suatu subsistem dari sistem informasi bisnis yang dihubungkan dengan tipe suatu informasi dan pengolahan informasi yang termasuk di dalam bagian fungsi akuntansi.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi lebih merujuk pada Sistem Akuntansi Berbasis Komputer atau lebih dikenal dengan nama Sistem Pengolahan Data Elektronik (Electronik Data Processing).


(35)

2.2.3.1 Peranan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Organisasi perusahaan modern yang dilayani oleh sistem informasi akuntansi merupakan suatu badan atau lembaga yang sangat kompleks. Posisi penting dalam dunia modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas-aktifitasnya, diantaranya adalah golongan masyarakat yang langsung tertarik antara lain adalah para pelanggan , leveransir (supplier), pegawai, pemberi kredit atau pemberi pinjaman, pemegang saham dan berbagai instansi pemerintah yang berkepentingan dalam hal tersebut.

Akan sangat berguna bila SIA ditinjau dari sudut pandang para pemakai informasi akuntansi yang memanfaatkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Hal ini dikemukakan oleh Widjajanto (2001;14) tentang peranan SIA dalam suatu organisasi perusahaan.

2.2.3.2 Jenis Sistem Informasi

Istilah Sistem informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer dalam organisasi untuk menyajikan informasi kepada pemakai. Sistem Informasi berbasis komputer merupakan sekelompok perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2000;4) terdapat beberapa jenis sistem informasi berbasis komputer yaitu :


(36)

 

1. Pengolahan data elektronik – Electrinic Data Processing (EDP) adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data dan transaksi – transaksi dalam suatu organisasi. EDP adalah aplikasi akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi.

2. SIM (Manajemen Informasi System) menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan manajer. SIM menyediakan beragam informasi diluar yang berkaitan dengan pengolahan data dalam organisasi, misalnya :

a. Sistem Informasi Pemasaran adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi pemasaran. Kebanyakan dari informasi oleh SIA organisasi, contohnya ikhtisar penjualan dan informasi biaya.

b. Sistem Informasi Produksi adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar persediaan dan informasi biaya.

c. Sistem Informasi SDM adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi SDM (Kepegawaian). Kebanyakan dari informasi disediakan oleh SIA organisasi, misal ikhtisar pajak upah, pajak, informasi bermanfaat.


(37)

d. Sistem Informasi Keuangan adalah SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi keuangan. Kebanyakan dari informasi aplikasi – aplikasi sistem informasi akuntansi organisasi. Contohnya adalah ikhitisar arus kas dan informasi pembayaran.

3. Sistem Pendukung Keputusan – Decission Support System (DSS)

Dalam sistem pendukung keputusan, Data diproses kedalam format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. DSS mensyaratkan penggunaan model – model keputusan dan berbasis data khusus serta benar – benar terpisah dari pengolahan data.

4. Sistem Pakar – Expert System (ES). Sistem Pakar (ES) adalah sistem informasi basis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuanya tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak seperti seorang konsultan ahli bagi pemakainya. Seperti DSS, ES mensyaratkan penggunaan model – model keputusan dan basis data pengolahan khusus. Tidak seperti DSS, ES juga mensyaratkan pengembangan Knowledge base – pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan oleh seorang ahli, DSS membantu pemakai dalam pengambilan keputusan, sedangkan ES membuat keputusan sendiri.

5. Sistem Informasi Executif – Information Executive System (EIS), dibuat bagi kebutuhan informasi strategi manajemen puncak. Banyak informasi


(38)

 

yang dipergunakan oleh manajemen puncak datang dari sumber luar sistem informasi organisasi, tetapi sebagian informasi harus diproses melalui sistem informasi yang telah diproses oleh sistem informasi organisasi. EIS menyediakan akses yang mudah untuk memilih informasi yang telah diproses òleh sistem informasi organisasi manajemen puncak.

6. Sistem Informasi Akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Tetapi istilah SIA lebih luas dari itu guna mencakup siklus – siklus pemrosesan transaksi, pengguna teknologi informasi dan pengembangan sistem.

2.2.3.3 Pengembangan Sistem Informasi

Sistem Informasi berkembang selama masa hidup suatu perusahaan. Artinya suatu sistem yang baru akan mengganti sistem yang sedang digunakan jika tidak memadai lagi.

Menurut Elfreda (2004;26) Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi merupakan proses memodifikasi atau mengubah bagian – bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini membutuhkan komitmen substansial mengenai waktu, sumber daya dan merupakan aktifitas yang berkesinambungan.

Menurut Wilkinson (1993;12) terdapat beberapa siklus pengembangan sistem informasi antara lain :


(39)

1. Perencanaan Sistem, meletakkan dasar bagi sistem informasi baru atau sistem informasi hasil revisi. Dalam tahap ini meliputi persiapan rencana sistem induk di samping juga usulan proyek sistem untuk melaksanakan rencana tersebut.

2. Analisis Sistem, meliputi survey dan analisis terhadap sistem informasi yang sekarang. Dalam tahap ini akan menentukan informasi yang diperlukan para pengguna dari sistem yang baru disamping juga persyaratan teknis dari sistem itu sendiri.

3. Desain Sistem, penentuan spesifikasi (yaitu, jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan mengenai desain yang dikemukakan pada bagian sebelumya) yang memenuhi kebutuhan dan persyaratan yang ditentukan selama tahap analisis sistem. Seringkali dibuat desain alternatif dan alternatif ini dievaluasi. Tahap ini diakhiri dengan hasil spesifikasi desain yang lengkap yang paling sesuai dengan situasi dan keadaan perusahaan sekarang dan yang akan datang.

4. Justifikasi dan Seleksi Sistem, analisis rinci mengenai manfaat dan biaya desain sistem tertentu.Tahap ini juga mencakup evaluasi usulan – usulan dari produsen peralatan pemrosesan, agar peralatan yang paling sesuailah yang dipilih untuk mengimplementasikan desain.


(40)

 

5. Implementasi Sistem, terdiri dari langkah – langkah seperti perlengkapan rinci untuk rancangan baru, pengangkatan dan pelatihan (training) karyawan baru, penginstalan dan penyajian peralatan baru serta penerapan awal dari sistem yang baru itu.

2.2.3.4. Penggunaan komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Karena informasi merupakan hasil proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa transaksi didalam suatu sistem. Untuk mengelolah data supaya menjadi informasi yang berguna dapat dilakukan dengan cara manual, mesin mekanisme atau dengan bantuan komputer oleh Baridwan (1994;127).

Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau mengolah data tidak mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi prosedur dan pengolahan datanya menjadi berbeda dibanding dengan sistem manual. Penggunaan komputer akan lebih kompleks dan rumit serta memerlukan pengetahuan khusus tentang komputer oleh Baridwan (1994;127).

Gambar. 1 : Siklus Pengolahan Data dengan Manual

Bukti Transaksi

Jurnal Buku

Besar

Laporan Keuangan

Buku Pembantu

Laporan Keuangan


(41)

Gambar.2 : Siklus Pengolahan Data dengan Komputer

Sumber : Baridwan, Zaki, 1994, Bunga Rampai SIA, edisi pertama, BPFE, Yogyakarta, hal 128.

Pemrosesan data dengan komputer dapat dilakukan lebih mudah, lebih cepat serta lebih banyak. Demikian pula informasi yang dihasilkan juga lebih banyak, lebih cepat dan lebih akurat. Tidak dapat dielakkan bahwa kemampuan komputer untuk membantu mengolah data jauh lebih akurat dan lebih cepat ketimbang kemampuan manusia mengolah data secara manual.

2.2.3.5. Para Pemakai Informasi Akuntansi

Menurut Simamora (2000;8) pihak – pihak yang membutuhkan informasi terdiri atas beberapa kalangan. Pada umumnya pemakai laporan keuangan dapat dibagi dalam dua golongan antara lain, para pemakai internal dan pemakai eksternal.

Bukti Transaksi

Jurnal

Buku Besar

Laporan Keuangan dan laporan lain, yaitu Laporan keuangan Fiskal


(42)

 

a. Pemakai Internal

Para manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis. Manajer – manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran – sasaran tersebut dan mengambil tindakan korekstif manakala dibutuhkan.

b. Pemakai Eksternal

1. Pemilik Perusahaan, para pemilik ( owners) telah menanamkan dana mereka yang berharga ke dalam suatu organisasi bisnis. Orang – orang ini menghendaki wawasan tentang keinginan pendapat dimasa lalu, kemungkinan pertumbuhan pada waktu yang akan datang dan prospek arus kas.

2. Karyawan, para karyawan berkepentingan dengan penilaian posisi finansial perusahaan. Mereka guna menunjukkan suatu indikasi keselamatan pekerjaan mereka. Selain itu, Kalangan karyawan juga berminat pada informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, tunjangan, pensiunan dan kesempatan kerja.

3. Investor, investor memasok dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan usaha. Untuk memutuskan apakah permodalan suatu


(43)

perusahaan, pemodal – pemodal biasanya mengevaluasi besarnya pendapatan yang diperkirakan dapat diraup dari investasi mereka.

4. Kreditor, kreditor adalah pihak yang menyediakan barang – barang, jasa- jasa, dan sumber – sumber daya keuangan bagi perusahaan baik dengan mengucurkan kredit usaha maupun melakukan pinjaman. Kreditor berminat untuk mengetahui kesanggupan sebuah perusahaan melunasi kewajiban – kewajiban secara tepat waktu dan terjadwal.

5. Badan Pemerintah, pemerintah membutuhkan informasi dalam mengatur upayanya mengatur kegiatan – kegiatan perusahaan dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. Pemerintah pusat atau daerah menarik pajak dari perusahaan. Besarnya pajak terutang yang harus dibayar tentunya ditetapkan berdasarkan angka yang tertera dalam laporan keuangan.

6. Organisasi nirlaba, organisasi nirlaba seperti yayasan pendidikan, rumah sakit dan panti asuhan memakai informasi akuntansi untuk merencanakan dan mengelola aktifitas – aktifitasnya. Mereka ini juga perlu menyusun anggaran, menggaji pegawai – pegawainya, membeli peralatan, yang semuanya itu membutuhkan informasi akuntansi.

7. Masyarakat, masyarakat umum sering bergantung pada informasi keuangan yang dirangkum dalam laporan – laporan keuangan untuk


(44)

 

mengevaluasi tindakan – tindakan perusahaan besar di Indonesia. Masyarakat banyak memakai informasi finansial dalam menilai keberadaan ekonomi perusahaan – perusahaan ditengah masyarakat.

2.2.3.6. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Wilkinson (1993;7) sistem informasi dalam dunia bisnis dan pemerintah mempunyai tiga tujuan, meliputi :

1. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan,

2. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian,

3. Menyajian informasi yang berkenaan dengan kepengurusan (stewardship).

Dua tujuan pertama menyangkut kepentingan pemakai internal dan eksternal, sedangkan yang ketiga hanya untuk pihak eksternal hampir semua informasi yang diperlukan oleh dua tujuan terakhir merupakan data transaksi yang diolah, sementara untuk tujuan kedua hanya sebagian.

2.2.4. Akuntansi Keperilakuan

Menurut Arfan Ikhsan, Muhammad Ishak (2005;4) Akuntansi Keperilakuan diyakini dapat menjadi suatu terobosan yang baik dalam pengukuran bisnis dan informasi yang memungkinkan para direktur eksekutif, direktur, dan pembuat rencana strategis lainnya untuk mengoptimalkan


(45)

keputusan yang diambil, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Akuntansi keperilakuan tidak sama dengan akuntansi tradisonal yang hanya melaporkan data keuangan. Akuntansi keperilakuan menggunakan metodologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang memengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka. Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik berikut ini, yaitu:

1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan.

2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis.

3. Untuk memengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.

2.2.5 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Jen (2002;137), mengukur kinerja sebuah sistem informasi akuntansi ke dalam dua persepsi yaitu kepuasan pemakai atas pemakaian sistem informasi akuntansi dan pemakaian sistem itu sendiri oleh para karyawan pada departemen akuntansi, keuangan dan perpajakan dalam membantu penyelesaian dalam pekerjaan mereka, untuk mengelola data – data keuangan menjadi informasi akuntansi.


(46)

 

Menurut sugiarto (2006;141) mengukur efektifitas sistem informasi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem.

1.2.5.1 Kepuasan Sistem Informasi Akuntansi

Kepuasan sering dihubungkan dengan pekerjaan (kepuasan kerja). Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka.(Davis, 1996;105).

Menurut Robbins (2002;36) kepuasan kerja mengacu kepada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya, seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut.

Berdasarkan pendapat diatas kepuasan kerja adalah suatu perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek – aspek seperti upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi perusahaan dan mutu kepengawasan. Sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.

Menurut Setianingsih (1998 ; 198-199) kepuasan pemakai adalah seberapa jauh pemakai percaya pada sistem informasi yang disediakan untuk


(47)

memenuhi kebutuhan informasi mereka dalam kualitas keputusan sebagai tujuan penting dari sistem informasi dalam mendukung pembuatan keputusan.

Oleh sebab itu, dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pemakai menurut peneliti adalah pengungkapan rasa senang atau tidak senang timbul dalam diri pemakai sehubungan dengan partisipasi yang diberikannya selama pengembangan sistem informasi.

2.2.5.2 Pemakaian Sistem

Pemakaian sistem dapat diindikasikan juga sebagai pengimplikasian sistem. Implementasi sistem adalah Implementasi sistem mencakup pelaksanaan rencana perancangan. Pelaksanaan mencakup pemilihan dan pelatihan personel, pemasangan peralatan komputer baru, perancangan sistem secara rinci, penulisan dan pengujian program – program komputer, pengujian sistem, pengembangan standar – standar, dokumentasi, dan pengubahan berkas. Pelaksanaan perancangan secara rinci selama tahap implementasi seringkali mencakup pemrograman komputer (Bodnar dan Hopwood, 2000;34). Beberapa pekerjaan yang dilakukan pada tahap implementasi adalah (Winarno, 1994;176)

1. Pemilihan dan pelatihan karyawan, sistem yang baru biasanya berbeda dengan sistem yang lama sehingga memerlukan karyawan baru dengan keahlian yang diperlukan untuk menjalankan sistem yang baru.


(48)

 

2. Persiapan secara fisik, meliputi pemasangan komputer, pengaturan tempat kerja, penambahan model dan penataan kembali berbagai tempat penyimpanan berkas.

3. Pengujian program dan prosedur, setelah komputer, perabotan dan mesin terpasang, analisis sistem dapat menginstalasi program ke dalam komputer dan mengujinya.

4. Pembuatan dokumentasi, menyesuaikan dokumentasi yang telah ada sejak perencanaan sistem dengan keadaan sesungguhnya.

5. Pengubahan data file, mengubah file dan data ke bentuk yang diterima oleh sistem yang baru.

2.2.5.3. Kualitas Sistem Informasi

Karakteristik kualitas informasi menurut Jogiyanto (2000;30) meliputi :

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan.

b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang dari penerima tidak boleh terlambat.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.


(49)

Bahwa kualitas suatu informasi ditentukan oleh keakuratan, tepat waktu dan relevan. Keakuratan suatu informasi berhubungan dengan pengukuran terhadap ketepatan (kebenaran) informasi tersebut yang mencerminkan realitasnya. Informasi yang tepat waktu, apabila informasi tersebut aktual dan mutakhir. Informasi yang relevan, apabila informasi tersebut tersedia sesuai dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan. Umumnya suatu laporan penyajian informasi secara singkat pada hal – hal yang penting saja, tetapi rincian dari informasi tersebut disajikan dalam uraiannya.

2.2.6. Faktor -- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

2.2.6.1. Partisipasi Pemakai

Pentingnya partisipasi pemakai dalam pengembangan telah diakui secara luas dalam literatur. Partisipasi digunakan untuk menunjukkan intervensi personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai tahap dari perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi (Setianingsih dan Indiantoro,1998;195).

Menurut Davis dan Newstrom (1996;179) menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orng-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi pada tujuan kelompok dan berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan.


(50)

 

Menurut Lindrianasari (2001;85) Partisipasi pemakai didefinisikan sebagai perilaku dan tindakan yang dilakukan melalui suatu target yang telah ditentukan sebelumnya atau sesuai dengan kemampuan pengguna selama proses pendesainan sistem.

Menurut Davis (1996:179) ada tiga aspek yang sangat penting dalam partisipasi kerja, antara lain:

1. Keterlibatan emosi dan mental pegawai, berpartisipasi berarti melibatkan emosi dan mental pegawai daripada kegiatan fisik.

2. Motivasi untuk menyumbang, memberikan ide-ide kreatif dan membangun aspek yang sangat penting.

3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi kerja menuntut pegawai untuk mampu menerima tanggung jawab dalam kelompok.

Pada kenyataannya sering kali pemakai lebih mengetahui apa yang mereka butuhkan dalam suatu sistem informasi. Dengan diajak berpartisipasi, maka pemakai dapat menyampaikan keinginan mereka berkaitan dengan proses pengembangan sistem informasi.


(51)

2.2.6.2. Dukungan Manajemen Puncak

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan (Handoko 2003; 8).

2.2.6.2.1. Fungsi Manajemen

Menurut Handoko (2003 ; 23) ada lima fungsi manajemen yaitu :

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah penetapan tujuan, prosedur, budget dan program dari suatu organisasi.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah suatu proses manajemen yang menyebabkan orang fungsi dan faktor jasmaniah dapat bekerja sama untuk membentuk satuan yang dapat dipimpin dan diawasi. Selepas perencanaan manajer menetapkan dengan pasti kegiatan–kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kemudian mengelompokan kegiatan–kegiatan tersebut menjadi satuan kerja.


(52)

 

Pembimbingan adalah suatu kegiatan yang mengupayakan agar satuan–satuan dalam organisasi dapat bergerak bersama–sama menuju sesuatu yang telah dihajatkan. Kegiatan ini memanfaatkan segala saluran yang telah ditetapkan oleh kegiatan pengorganisasian.

d. Pengarahan (Directing)

Pengorganisasian mengandung kerjasama dan partisipasi kerja sama yang dimaksud adalah kerjasama berbagai kegiatan yang merupakan bagian dari kesatuan usaha yang dilaksanakan. Koordinasi adalah segala usaha yang diperlukan tertuju kepada tujuan bersama tanpa tumpang tindih kegiatan yang menyebabkan penghamburan pekerjaan. Setiap pengorganisasian yang baik senantiasa membutuhkan kerjasama yang baik pula.

e. Pengawasan (Controlling)

Kegiatan pengawasan selebihnya adalah membandingkan atau menilai dengan cara ukuran bahu yang diakui dengan kedudukan pekerjaan nyata. Kegiatan ini berakhir pada tindakan perbaikan apabila terdapat sesuatu yang dipandang perlu diperbaiki.


(53)

2.2.6.2.2. Tingkatan Manajemen

Menurut Handoko (2003;17) Tingkatan manajemen dalam organisasi dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda yaitu :

a. Manajemen Lini Pertama

Tingkatan paling rendah dalam organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga operasional. Sebutan lain bagi manajer lini adalah pimpinan, mandor, personalia.

b. Manajemen Menengah

Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan – kegiatan para manajer lainnya. Selain itu juga dituntut untuk menjalin hubungan baik dengan rekan – rekan disekitar organisasi, dan meyelesaikan konflik sebutan lain dari manajer menengah adalah manajer departemen, kepala pengawas.

c. Manajemen Puncak

Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajer organisasi yaitu dalam hal penyusunan tujuan organisasi, menentukan strategi dan pembuatan keputusan yang mempengaruhi organisasi. Sebutan lain dari manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala devisi, wakil presiden senior.


(54)

 

2.2.6.2.3. Pengertian Dukungan Manajemen Puncak

Menurut Jen (2002;139), Dukungan manajemen puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi dan pengoperasian sistem informasi dalam perusahaan akan meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada dan merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut, karena mendapat dukungan manajemen puncak di perusahaan. Bahwa kepuasan pemakai meningkat apabila manajemen puncak memberikan dukungan makin tinggi, jadi dukungan manajemen puncak memiliki hubungan yang positif signifikan dengan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Menurut Elfreda (2004;32) Dukungan Manajemen Puncak adalah perilaku eksekutif yang berhubungan dengan perencanaan sistem informasi, pengembangan dan implementasinya.

Menurut Handoko (1995;18), Mengemukakan manajemen puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak adalah dukungan atau dorongan yang dilakukan eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan.


(55)

2.2.6.3. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi.

Pendekatan pengalaman (Experiental theory) terhadap perubahan perilaku didasari pada orang yang lebih percaya akan pengalaman mereka sendiri daripada pengalaman orang lain (Pace dan Faules 1998;439).

Menurut pandangan ini, orang mengubah perilaku mereka dengan menguji kepercayaan mereka berdasarkan reaksi mereka terhadap situasi dimana mereka merasakan dorongan emosi yang penting. Dengan menggambarkan apa yang terjadi pada mereka, individu mengembangkan penjelasan personal atas reaksi mereka dan membuat usaha yang sadar untuk mencoba cara berperilaku alternatif dalam situasi yang lain.

Kemampuan teknis dari personal memiliki pengaruh yang besar dalam pengembangan sistem informasi. Selain itu menambahkan rata- rata pendidikan dan tingkat pengguna sistem informasi yang bisa digunakan sebagai pengukuran kemampuan dari personal sistem informasi. Kinerja dari sistem informasi berhubungan dengan kualitas teknik atau kualitas pengembangan dari sistem tersebut, dimana hal ini merupakan tanggung jawab dari personel sistem informasi ( Sugiarto Prajitno 2006;142).

Menurut Soegiharto (2001;179), jika para pengguna sistem semakin memahami teknologi, tugas dan keputusan yang diambil dan lingkungan sosial–


(56)

 

politis ditempat digunakannya sistem tersebut, maka mereka akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pengembangan sistem tersebut.

Rata- rata level pendidikan dan pengalaman anggota kelompok sistem digunakan sebagai pengukur kemampuan personal sistem informasi (Soegiharto,2001;179)

Sehingga dari asumsi diatas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kemampuan teknik personal sistem informasi adalah kesanggupan individu atau personal dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi organisasi.

2.2.7. Teori - teori yang mendukung penelitian

2.2.7.1. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan proses organisasional, dimana para individu terlibat dalam pembuatan keputusan yang mempunyai pengaruh secara langsung terhadap individu tersebut dan salah satu cara untuk memotivasi. Partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dari tahap perencanaan, pengembangan dan implementasi sistem informasi, dalam pengembangan sistem informasi pemakai berpartisipasi secara langsung akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi, maka partisipasi dapat


(57)

digunakan sebagai dasar dalam pengukuran kinerja sistem informasi akuntansi dalam nunik (2006;19).

Tjhai fung jen (2002) dalam Nunik (2006;19) mengatakan bahwa dengan keterlibatan pemakai yang sering dalam pengembangan sistem informasi, maka kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi sehingga akan memberikan suatu kepuasan bagi para pemakai.

Teori yang mendukung Partisipasi Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah

Teori Y dari Mc Gregor

Teori ini dipelopori oleh Davis dan Newstrom,(1996 162) ini diantaranya menyatakan bahwa orang – orang akan mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa terikat dengan tujuan itu. Dalam kondisi yang sesuai, mereka belajar menerima dan mencari tanggung jawab.

Dengan teori diatas maka partisipasi adalah bentuk dari pengarahan dan pengendalian diri sendiri untuk mencapai tujuan. Partisipasi pemakai informasi juga merupakan salah satu bentuk keterlibatan individu dalam kegiatan pengembangan sistem informasi yang berguna untuk mencapai kepuasan pemakai informasi.


(58)

 

2.2.7.2. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Dukungan Manajemen Puncak yang memadai dalam proses pengembangan sistem informasi, perencanaan dan pengoperasian sistem informasi dalam suatu perusahaan akan dapat meningkatkan keinginan pemakai untuk menggunakan sistem informasi yang ada sehingga akan muncul suatu kepuasan pemakai dalam penggunaan sistem informasi dan bertanggung jawab akan kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan selain itu didukung dan keterlibatan manajemen puncak memegang peranan penting dalam keberhasilan pengembangan sistem informasi dalam Nunik (2006;18).

Teori yang mendukung hubungan Dukungan Manajemen Puncak dengan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Teori Kelompok

Teori Kelompok dalam kepemimpinan ini dasar perkembangannya berakar pada psikologi sosial. Teori yang dikembangkan (Mifta Thoha) menyatakan supaya kelompok bisa mencapai tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya. Teori ini juga menunjukkan bahwa para pemimpin yang memperhitungkan dan membantu pengikutnya mempunyai pengaruh yang positif terhadap sikap,


(59)

kepuasan dan pelaksanaan kerja. Bentuk bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada bawahan.

Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh pemakai informasi, maka akan memberikan kepuasan terhadap pemakai informasi tersebut.

Dengan Teori diatas maka Dukungan Manajemen Puncak juga memiliki kekuatan dan berpengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi, yang memungkinkan pemakai untuk berpartisipasi dalam setiap tahap pengembangan sistem dan akan berpengaruh pada kepuasan pemakai.

Tjhai fung jen (2002) dalam Nunik (2006;19) mengatakan bahwa dengan adanya Dukungan Manajemen Puncak yang semakin tinggi dalam proses untuk pengembangan sistem dan operasinya, kepuasan pemakai akan dalam menggunakan sistem yang ada semakin tinggi pula.

2.2.7.3. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Menurut Robbins (1996;86) dalam Erlang Widodo (2005;32) Kemampuan merupakan kapasitas seseorang dalam mengerjakan berbagai macam tugas dan pekerjaannya. Dengan kemampuan yang ada kegiatan


(60)

 

karyawan tidak akan menyimpang jauh dari kegiatan badan usaha sehingga memberikan kepuasan.

Teori pencapaian prestasi oleh McCelland (1953) didasari asumsi bahwa perubahan perilaku muncul karena individu ingin berhasil. Individu yang memiliki predisposisi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik, memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuat perubahan memperoleh sesuatu. Asumsi lain yang lebih penting adalah jika seseorang menghabiskan waktu berpikirnya untuk melakukan sesuatu yang baik, maka orang tersebut akan menampakkan dorongan, energi, dan hasrat, ingin sukses serta akan meraih tujuan yang lebih besar (Erlang Widodo, 2005;32).

Tjhai Fung Jen (2002;138) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi akan meningkatkan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan terdapat hubungan positif antara Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Dari teori diatas, dapat ditarik kesimpulan masalah kepuasan yang rendah akan mengakibatkan Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi juga rendah. Namun kurangnya sumber daya atau rendahnya kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan tersebut dalam menyiapkan informasi akuntansi menyebabkan penurunan kepuasan terhadap


(61)

pemakaian sistem informasi. Kemampuan adalah merupakan keahlian yang tidak terpisah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

2.2.7.4. Pengaruh Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, Kemampuan Teknik Personal Pemakai Sistem Informasi Akuntansi, Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Tjhai fung jen (2002;138) mengatakan bahwa dengan keterlibatan pemakai yang sering dalam pengembangan sistem informasi, maka kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi sehingga akan memberikan kepuasan bagi para pemakai.

Tjhai fung jen (2002;139) mengatakan bahwa dengan adanya Dukungan Manajemen Puncak yang semakin tinggi dalam proses untuk pengembangan sistem dan operasinya, kepuasan pemakai akan dalam menggunakan sistem yang ada semakin tinggi pula.

Tjhai fung jen (2002;138) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi akan meningkatkan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan terdapat hubungan positif antara Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Berdasarkan teori diatas bahwa keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan bergantung pada manajer dalam memperoleh


(62)

 

informasi yang cepat dan tepat, serta pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi secara efektif dan efisien.

2.2.8. Kerangka Pikir

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi dan dirumuskan, serta untuk pendukung hasil penelitian diajukan beberapa premis yaitu :

Premis 1 :

Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dan pemakaian sistem (Choe,1996).

Premis 2 :

Partisipasi pemakai mempunyai pengaruh terhadap kepuasan pemakai (Setianingsih,1998).

Premis 3 :

Partisipasi pemakai dan dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan pemakai (Setianingsih,1998).

Premis 4 :

Pengembangan sistem informasi yang diformalisasi akan meningkatkan kinerja atau kesuksesan sistem infomasi (Soegiharto,2001).

Premis 5 :

Kemampuan teknik personal sistem informasi memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pengembangan sistem informasi (Soegiharto,2001).


(63)

Premis 6 :

Partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi (Lau,2004).

Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis, maka dapat digambarkan dalam suatu bagan kerangka pikir yaitu sebagai berikut :

Gambar. 3 : Bagan Kerangka Pikir

Regresi Linier Berganda

2.3. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang dapat digunakan sebagai dugaan sementara adalah :

H1 : Diduga bahwa partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi berpengaruh Partisipasi Pemakai

(X1)

Dukungan Manajemen Puncak (X2) 

Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi

(X3)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)


(64)

 

positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. (didukung oleh premis 1,2,3,4,5,dan 6).

H2 : Diduga bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh paling dominan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. (didukung oleh premis 1,2,3,4,5,dan 6).


(65)

49    BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspefikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nazir, 2005:126). Dalam penelitian ini menggunakan satu variabel terikat (Y) yaitu Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) dan tiga variabel bebas (X) yaitu Partisipasi Pemakai (X1), Dukungan Manajemen Puncak (X2), dan Kemampuan teknik personal Sistem Informasi Akuntansi (X3).

Variabel - variabel yang berhubungan dengan penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas / Independent Variabel (X)

1. Partisipasi Pemakai (X1) yaitu keikutsertaan yang dilakukan oleh pemakai mulai tahap perencanaan, pengembangan, sampai tahap implementasi Sistem Informasi (Nunik 2006:18).


(66)

 

   

2. Dukungan Manajemen puncak (X2) yaitu suatu dorongan yang dilakukan oleh sekelompok kecil kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan dan pengawasan untuk mengembangkan sistem informasi bagi perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan (Nunik 2006:25).

3. Kemampuan Teknik dari Personal Sistem Informasi Akuntansi (X3) yaitu kemampuan yang dimiliki oleh pemakai sistem informasi dalam menggunakan sistem berdasarkan pengalaman (Jen,2002;138)

b. Variabel Terikat/ Dependen (Y)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) yaitu tingkat efektivitas operasional sistem untuk mengubah data menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan (Tjhai Fung Jen,2002;136). Kepuasan Pemakai Sistem, seberapa jauh pemakai puas dan percaya pada sistem informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasinya, serta kesesuaian antara yang diharapkan dengan yang diperoleh.


(67)

   

3.1.2. Pengukuran Variabel

a. Variabel Terikat/Dependen Variabel (Y) 1. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Choe (1996) dalam Soegiharto (2001), dengan 16 item pertanyaan yang terdiri 11 dimensi untuk kepuasan pemakai, 2 dimensi untuk pemakaian sistem informasi, dan 3 dimensi untuk kualitas sistem.

Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala Interval, dengan teknik penyusunan skala semantic differential (Sumarsono,2004;25-54) yaitu skala yang disusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya terletak sebelah kiri atau sebaliknya yang mempunyai 7 item. Dengan pola sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6 7

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Penilaian yang digunakan adalah 1-3 menunjukkan tingkat kepuasan pemakai, pemakaian sistem, dan kualitas sistem untuk kinerja sistem informasi tidak memuaskan, nilai 4 menunjukkan tingkat tingkat


(68)

 

   

kepuasan pemakai, pemakaian sistem, dan kualitas sistem untuk kinerja sistem informasi cukup memuaskan, nilai 5-7 menunjukkan tingkat kepuasan pemakai, pemakaian sistem, dan kualitas sistem untuk kinerja sistem informasi sangat memuaskan.

b. Variabel Bebas/Independen (X) 1. Partisipasi Pemakai (X1)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instumen yang dikembangkan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Setianingsih dan Indriantoro (1998), dengan 5 item pertanyaan. Teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic differential skala yang disusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya terletak sebelah kiri atau sabaliknya yang mempunyai 7 item. Dengan 5 item pertanyaan sehingga menghasilkan data berskala interval. Teknik pengukuran variabel dengan pola:

1 2 3 4 5 6 7

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Penilaian yang digunakan adalah 1-3 menunjukkan pengembangan, prosedur pengendalian, keamanan sistem, rencana


(69)

   

pelaksanaan, pengujian terhadap sistem untuk Partisipasi Pemakai tidak baik, nilai 4 menunjukkan pengembangan, prosedur pengendalian, keamanan sistem, rencana pelaksanaan, pengujian terhadap sistem untuk Partisipasi Pemakai cukup baik, nilai 5-7 menunjukkan pengembangan, prosedur pengendalian, keamanan sistem, rencana pelaksanaan, pengujian terhadap sistem untuk Partisipasi Pemakai sangat baik.

2. Dukungan Manajemen Puncak (X2)

Variabel Dukungan Manajemen Puncak (X2) ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Vanlommel dan DeBrabander (1975) dalam Setianingsih dan Indriantoro (1998), dengan 5 item pertanyaan Teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic differential yaitu skala yang disusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya terletak sebelah kiri atau sebaliknya yang mempunyai 7 item. Dengan 5 item pertanyaan sehingga menghasilkan data berskala interval. Teknik pengukuran variabel dengan pola:

1 2 3 4 5 6 7

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Penilaian yang digunakan adalah 1-3 menunjukkan perhatian tinggi, harapan yang tinggi, perencanaan operasi sistem, dan penggunaan


(70)

 

   

komputer untuk Dukungan Manajemen Puncak tidak baik, nilai 4 menunjukkan perhatian tinggi, harapan yang tinggi perencanaan operasi sistem, dan penggunaan komputer untuk kinerja sistem informasi untuk Dukungan Manajemen Puncak cukup tinggi, nilai 5-7 menunjukkan perhatian tinggi, harapan yang tinggi, perencanaan operasi sistem, dan penggunaan komputer untuk Dukungan Manajemen Puncak sangat baik.

3. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi (X3) Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Ives at al (1983) dalam Setianingsih dan Indriantoro (1998), dengan 6 item pertanyaan. Teknik pengukuran yang digunakan adalah semantic differential skala yang disusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positifnya terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatifnya terletak sebelah kiri atau sebaliknya yang mempunyai 7 item pertanyaan sehingga menghasilkan data berskala interval. Teknik pengukuran variabel dengan pola:

1 2 3 4 5 6 7

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

Penilaian yang digunakan adalah 1-3 menunjukkan tingkat kemampuan, pengaruh bekerja, meningkatkan kualitas untuk Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi tidak baik, nilai 4 menunjukkan tingkat


(1)

    3 Sunarti Setianingsih (1998) Partisipasi Pemakai (X1), Dukungan Manajemen Puncak (X2), Komunikasi Pemakai-Pengembang(X3), dan Kepuasan Pemakai (Y)

Partisipasi Pemakai mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan pemakai.

Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembang Sistem Informasi.

Komunikasi pemakai-pengembang tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembang Sistem Informasi, tetapi komunikasi pemakai-pengembang berpengaruh langsung terhadap kepuasan pemakai.

4 Ika Retnowati (2011)

Partisipasi Pemakai (X1), Dukungan Manajemen Puncak (X2), kemampuan teknik personal (X3), dan kinerja sistem informasi akuntansi (Y)

Variabel partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, dan kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan pterhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah dukungan manajemen puncak.

Sumber : Penelitian (BAB II)

4.5.3. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian yang dapat mempengaruhi hasil dari penelitian itu sendiri adalah sebagai berikut :

1. Data penelitian ini berasal dari persepsi responden secara tertulis melalui instrumen kuesioner. Ketidakobyektifan responden dalam mengisi kuesioner dapat mempengaruhi hasil penelitian, sehingga perlu ditambahkan metode wawancara dalam upaya pengumpulan data untuk menghindari kemungkinan tersebut.


(2)

94   

   

2. Kendala yang bersifat situasional, yaitu berupa situasi yang dirasakan responden pada saat pengisian kuisioner tersebut akan dapat mempengaruhi cara menjawab.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh variabel lain yang masih mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi sehingga dalam penelitian mendatang hendaknya dipertimbangkan variabel-variabel lain, seperti : ketidakpastian tugas, ketidakpastian lingkungan, kompleksitas teknologi dan kompleksitas organisasi.


(3)

95    5.1. Kesimpulan

Setelah mengetahui permasalahan, meneliti dan membahas hasil penelitian tentang pengaruh antara Partisipasi Pemakai, Dukungan Manajemen Puncak, dan Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis regresi berganda, dapat disimpulkan bahwa

partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, dan kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

2. Berdasarkan nilai r2 parsial dapat disimpulkan bahwa variabel bebas

yang lebih dominan berpengaruh terhadap variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) adalah Dukungan Manajemen Puncak(X1).

5.2. Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, maka beberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis sebagai berikut:


(4)

96   

a. Bagi perusahaan, PT. Subur Industri Plastik hendaknya secara aktif

mengikatkan karyawannya dalam seminar-seminar kerja, pelatihan-pelatihan atau kursus-kursus terutama mengenai sistem informasi akuntansi, agar sumber daya dapat ditingkatkan sehingga dukungan yang diberikan manajemen sesuai dengan sumber daya yang ada.

b. Bagi peneliti yang akan datang, disarankan untuk meneliti menambah

variabel, selain partisipasi pemakai, dukungan manajemen puncak, dan kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi pada populasi yang berbeda untuk menggeneralisasikan hasil penelitian.


(5)

Anonim, 2010, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan Akuntansi, FE UPN “ VETERAN”, Surabaya.

Arfan Ikhsan, 2005, Akuntansi Keperilakuan, Salemba Empat, Jakarta.

Baridwan, Zaki, 1994, Bunga Rampai Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Bodnar, George dan Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Davis, Keith dan Newstrom, 1996, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Jilid Satu, Erlangga, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang.

Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Erlangga, IKAPI, Jakarta. Handoko, Hani, 2005, Manajemen, Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta.

Jogiyanto, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer Konsep Dasar dan Komponen, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Kieso, Weygandt, 2002, Akuntansi Intermediate, Edisi Kesepuluh, Jilid Satu, Erlangga, Jakarta.

Nazir, Moh, 1988, Metode Penelitian, Edisi Ketiga, Ghali Indonesia, Jakarta. Nugroho Widjajanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

Pace, Wayne Faules, 1993, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Reeve, Warren Fess, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi Ke Dua Puluh Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Robbin, Stephen. P, 2002, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Berbasis Pengambil Keputusan Bisnis, Jilid Satu, Salemba Empat, Jakarta.


(6)

Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, IKAPI, Bandung. Sumarsono, 2004, Metodelogi Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi. Toha, Miftah, Perilaku Organisasi, Rajawali Pers, Jakarta.

Wilkinson, Joseph W, 1993, Accounting Information System, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta.

Winarno, Wing Wahyu, 1994, Sistem Informasi Akuntansi, STIE YKPN, Yogyakarta. Jurnal

Elfreda Aplonia Lau, 2004, Pengaruh Partisipasi Pemakai, Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Dengan Lima Variabel Moderating. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Voleme 7, nomor 1, halaman 23-43.

Lindrianasari, 2001, Hubungan Keahlian Dengan Partisipasi Dan Hubungan Partisipasi Dengan Variabel Lain Dalam Pengembangan Sistem Informasi.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 3, nomer2, halaman 82-98

Nurika Restuningdiah, 2000, Pengaruh Partisipasi Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi Dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, Dan Pengaruh Pemakai Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,Volume 3, Nomor 2, halaman 119-133.

Sunarti Setianingsih, 1998, Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Dan Komunikasi Pemakai-Pengembang Terhadap Hubungan Partisipasi Dan Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 1, Nomor 2, Halaman 192-207.

Soegiarto, 2005, Influence Factors Affecting The Performace Of Accounting Information Systems. Gadjah Mada International journal of business, Volume 3, Nomor 3, halaman 177-202.

Tjhai Fung Jen, 2002, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 4, Nomor 2, halaman 135-154. Skripsi

Dian Dwi Susanti, 2007, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Siantar Top, Tbk Waru-Sidoarjo. Skripsi Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim, Surabaya.