Kelimpahan, Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman

menggunakan pH meter dan untuk mengetahui nilai DO oksigen terlarut, BOD biological oxygen demand dan TSS total suspended solid dilakukan dengan analisis tertentu di Laboratorium Lingkungan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Aceh Singkil.

3.6. Analisis Data

3.6.1. Kelimpahan, Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman

Analisis struktur komunitas hewan makrobenthos meliputi analisis keragaman jenis species richness, indeks keanekaragaman jenis H’, indeks keseragaman, kelimpahan dan biomassa. Penggunan analisis struktur komunitas makrozoobentos mempunyai kelemahan yaitu harus mengidentifikasi sampai tahap species dan dari segi sampling bila tidak ditemukan biota maka tidak dapat dihitung. Penggunaan makrozoobentos sebagai indikator kualitas perairan dikaji dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener H’ dan dihitung pula indeks kesamaannya E. Rumusnya adalah: a Indeks Keanekaragaman H’ Indeks keanekaragaman H’ menggambarkan keadaaan populasi organisme secara matematis agar mempermudah dalam menganalisis informasi jumlah individu masing-masing jenis pada suatu komunitas. Untuk itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan dari Shannon-Wiener Barus, 2004. s H’ = - Σ pi ln pi i = 1 ……………………. 3.1 Universitas Sumatera Utara Keterangan : H’ = indeks keanekaragaman jenis pi = Perbandingan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis ΣniN Kriteria : 2,0 1,6 – 2,0 1,0 – 1,5 1,0 : Tidak tercemar : Tercemar ringan : Tercemar sedang : Tercemar berat Universitas Sumatera Utara b Indeks keseragaman Keseragaman adalah komposisi jumlah individu dalam setiap genus yang terdapat dalam komunitas. Keseragaman didapat dengan membandingkan indeks keanekaragaman dengan nilai maksimumnya. Keseragaman dihitung dengan rumus: Keterangan : E = Indeks Keseragaman populasi H ’ = Indeks Keanekaragaman H’ mak = Indeks Keanekaragaman maksimum ln S Kriteria menurut Michael 1984: 0E0,4 menunjukkan keseragaman rendah 0,4E0,6 menunjukkan keseragaman sedang E0,6 menunjukkan keseragaman tinggi c Kepadatan Makrozoobentos Kepadatan individu makrozoobentos dihitung dengan menggunakan rumus Shannon-Wener Odum, 1993. � = b 10.000 � � H’ E = H maksimum ……………………. 3.2 ………..…………………. 3.3 Universitas Sumatera Utara Dimana : Y = jumlah organisme makrozoobentos indm² a = Jumlah makrozoobentos yang disaring ind b = Luas transek x jumlah ulangan cm² nilai 10.000 merupakan nilai konversi dari cm 2 ke m 2 d Kelimpahan Plankton Untuk penghitungan jumlah plankton perliter , digunakan rumus APHA, AWWA, WPOF 1976 yaitu: Keterangan: N = Jumlah fitoplankton per liter T = Luas gelas penutup mm 2 L = Luas Lapang Pandang mm 2 P = Jumlah fitoplankton yang tercacah p = Jumlah lapang pandang yang diamati V = Volume sampel fitoplankton yang tersaring T P V 1 N = ----- X ----- X ----- X ----- L p v W ……………………. 3.4 Universitas Sumatera Utara V = volume sampel fitoplankton di bawah gelas penutup W = Volume sampel fitoplankton yang disaring liter Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Indeks Biotik