Kelimpahan, Indeks Keanekaragaman, Keseragaman Dan Dominansi INDEKS BIOTIK

mempengaruhi tingkatan trofik perairan tersebut. Fluktuasi dari populasi plankton sendiri dipengaruhi terutama oleh perubahan berbagai faktor lingkungan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi populasi plankton adalah ketersediaan nutrisi di suatu perairan. Unsur nutrisi berupa nitrogen dan fosfor yang terakumulasi dalam suatu perairan akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi fitoplankton dan proses ini akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang dapat menurunkan kualitas perairan. Penggunaan plankton sebagai indikator kualitas lingkungan perairan dapat dipakai dengan mengetahui keseragaman jenisnya yang disebut juga keheterogenan jenis. Komunitas dikatakan mempunyai keseragaman jenis tinggi, jika kelimpahan masing-masing jenis tinggi, Sebaliknya, keanekaragaman jenis rendah jika hanya terdapat beberapa jenis yang melimpah Fachrul, 2007.

2.5. Kelimpahan, Indeks Keanekaragaman, Keseragaman Dan Dominansi

Komponen lingkungan, baik yang hidup biotik maupun yang mati abiotik akan mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman biota air yang ada pada suatu perairan, sehingga tingginya kelimpahan individu tiap jenis yang dipakai untuk menilai kualitas suatu perairan. Perairan yang berkualitas baik biasanya memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi dan sebaliknya pada perairan buruk atau tercemar Fachrul, 2007. Beberapa kriteria kualitas air berdasarkan indeks keanekaragaman jenis Shanon-Wiener Barus, 2004 dapat dilihat pada Tabel 2.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Kriteria kualitas air berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener H’ Indeks Keanekaragaman Kualitas 2,0 1,6 – 2,0 1,0 – 1,5 1,0 Tidak tercemar Tercemar ringan Tercemar sedang Tercemar berat Brower et.al, 1990 menyatakan bahwa keseragaman adalah komposisi jumlah individu dalam setiap genus atau species yang terdapat dalam komunitas. Nilai keseragaman suatu populasi akan berkisar antara 0–1 dengan kreteria : 0,4 ≤ E ≤0,6 dengan keseragaman populasi kecil; Keseragaman populasi sedang; sampai dengan keseragaman tinggi. Zahidin 2008, menambahkan bahwa Indeks keseragaman adalah perbandingan keanekaragaman maksimal dalam suatu komunitas. Nilai indeks keseragaman antara 0 – 1, makin besar nilainya berarti penyebaran individu tiap jenis atau genera semakin merata dan tidak ada spesies yang mendominasi, begitu pula sebaliknya.

2.6. INDEKS BIOTIK

Pada dasarnya indeks biotik merupakan nilai dalam bentuk scoring 1-10 yang dibuat atas dasar tingkat toleransi organisme atau kelompok organisme terhadap cemaran. Indeks tersebut juga memperhitungkan keragaman organisme dengan mempertimbangkan kelompok-kelompok tertentu dalam kaitannya dengan tingkat pencemaran Trihadiningrum Tjondonegoro, 1998. Nilai indeks biotik Universitas Sumatera Utara dari suatu lokasi dapat diketahui dengan menghitung nilai skoring dari semua kelompok biota yang ada dalam unit sampling. Indeks biotik telah dikembangkan didaerah-daerah maju terutama dieropa. Salah satu metoda adalah Biological Monitoring Working Party-Average Score Per Taxon BMWP-ASPT yang dikembangkan di Inggris. Sistem tersebut mengelompokkan atau membagi biota bentik menjadi 10 tingkatan berdasarkan kemampuannya dalam merespon cemaran di habitatnya Wardhana, 2006. Tabel 2.3. Nilai skoring indeks biotik dengan metode BMSP-ASPT Kelompok Biota Aquatik Skor Crustaceae udang galah, Ephemeroptera larva lalat sehari penggali, Plecoptera larva lalat batu 10 Gastropoda limpet air tawar, Odonata kini-kini 8 Tricoptera larva pita-pita berumah 7 Bivalvia Kijing, Crustacea udang air tawar, Ephemeroptera larva lalat sehari perenang, Odonata larva sibar-sibar 6 Diptera larva lalat hitam, Coleoptera Kalajengking air, kumbang air, Trichoptera larva pita-pita tak berumah, Hemiptera kepik perenang punggung, ulir-ulir 5 Platyhelminthes cacing pipih, Arachnida tugau air 4 Hirudinea lintah, Gastropoda siput, Bivalvia Kerang, Gamaridae kutu babi air, Shyirpidae belatung ekor tikus 3 Chironomidae larva nyamuk 2 Oligochaeta cacing 1 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas, nilai indeks biotik dapat diperoleh dengan cara merata-ratakan seluruh jumlah nilai skoring dari masing-masing kelompok biota yang diperoleh. Nilai indeks akan berkisar antara 0 – 10 dan sangat bervariasi bergantung pada musim. Semakin tinggi nilai yang diperoleh akan semakin rendah tingkat cemaran yang ada. Range indeks Biotik  Perairan Bersih 10  Perairan tercemar sedang : 3 – 9  Perairan tercemar berat : 0 - 2 Kualitas air sungai juga dapat dinilai berdasarkan tabel 2.4 dengan ketentuan sebagai berikut Trihadiningrum Tjondronegoro, 1998: 1. Air sungai akan tergolong tidak tercemar, jika dan hanya jika terdapat Tricoptera Sericosmatidae, Lepidosmatidae, Glossosomatidae dan planaria, tanpa kehadiran jenis indikator yang terdapat pada kelas 2-6. 2. Air sungai tergolong agak tercemar, tercemar ringan, tercemar, tercemar agak berat dan sangat tercemar, bila terdapat salah satu atau campuran jenis makroinvertebrata indikator yang terdapat dalam kelas masing-masing. 3. Apabila makroinvertebrata terdiri atas campuran antara indikator dari kelas- kelas yang berlainan, maka berlaku ketentuan berikut: Universitas Sumatera Utara a. Air sungai dikategorikan sebagai agak tercemar apabila terdapat campuran organisme indikator dari kelas 1 2 atau dari kelas 1, 2 3. b. Air sungai dikategorikan tercemar ringan apabila terdapat campuran organisme indikator dari kelas 2 3, atau kelas 2, 3 4 c. Air sungai dikategorikan tercemar apabila terdapat campuran organisme indikator dari kelas 3 4, atau kelas 3, 4 5. Tabel 2.4. Makroinvertebrata indikator untuk menilai kualitas air Tingkat Cemaran Makrozoobentos Indikator 1. Tidak Tercemar Tricoptera sericosmatidae, lepidosmatidae, Glossosomatidae; Planaria 2. Tercemar ringan Plecoptera perlidae, Peleodidae; 3. Tercemar sedang Molusca Pulmonata, Bivalvia; Crustacea Gammaridae; Odonanta Libellilidae, Cordulidae 4. Tercemar Hirudinea Glossiphonidae, Hirudidae; Hemiptera 5. Tercemar agak berat Oligochaeta Ubificidiae; Diptera Chironomus thumni-plumossus ; Shyrpidae 6. Sangat tercemar Tidak terdapat Makrozoobentos. Besar kemungkinan dijumpai lapisan bakteri yang sangat toleran terhadap limbah organik Sphaerotilus di permukaan

2.7. Faktor Fisika-Kimia