Tingginya nilai indeks keseragaman pada stasiun 5 disebabkan karena adanya ketersediaan nutrisi yang cukup untuk penyebaran plankton dan sebaliknya. Dari
Tabel 4.6. dapat dilihat bahwa masing-masing indeks keseragaman E cenderung mendekati 1 satu, dengan kriteria menurut Michael 1984, 0E0,4
menunjukkan keseragaman rendah, 0,4E0,6 menunjukkan keseragaman sedang dan E0,6 menunjukkan keseragaman tinggi berarti keseragaman plankton relatif
tinggi artinya penyebaran individu tiap jenis atau genera semakin merata dan tidak ada spesies yang mendominasi. Menurut sastra wijaya 1991 bahwa kondisi yang
seimbang adalah jika indeks keseragaman dan indeks keanekaragaman tinggi. Ketersediaan nutrisi dan pemanfaatan nutrisi yang berbeda menyebabkan nilai
indeks keanekaragaman dan keseragaman menjadi bervariasi.
4.5. INDEKS BIOTIK
Dari hasil pengambilan sampel selama penelitian didapatkan makrozoobentos hanya berasal dari 1 kelas yaitu kelas gastropoda, kemungkinan
hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuh dan adaptasi cangkang yang keras lebih memungkinkan untuk bertahan hidup dibandingkan kelas yang lain. Seperti
diungkapkan oleh Nyabakken 1992 bahwa gastropoda mempunyai operkulum yang menutup rapat celah cangkang. Ketika pasang turun mereka masuk kedalam
cangkang lalu menutup celah menggunakan operkulum sehingga kekurangan air dapat diatasi.
Universitas Sumatera Utara
Di ekosistem perairan terdapat berbagai jenis biota akuatik yang selalu hidup berkelompok membentuk komunitas yang saling berhubungan secara
kompleks dan memiliki respon yang berbeda terhadap lingkungan. Akibatnya gangguan terhadap salah satu komponen ekosistem perairan akan dapat
mempengaruhi komponen ekosistem lainnya. Komunitas makrozoobentos yang merupakan biota akuatik adalah salah satu komponen ekosistem perairan yang
secara keseluruhan dapat terpengaruh oleh perubahan lingkungan melalui jaring- jaring makanan. Wardhana 2006 menyatakan bahwa baik buruknya kualitas
suatu perairan sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan disekitarnya. Seringkali kegiatan yang ada dapat menurunkan kualitas lingkungan perairan yang pada
akhirnya akan mengganggu kehidupan biota aquatik. Selain itu pemanfaatan sumberdaya alam perairan sering kali juga turut mempengaruhi eksistensi
komponen ekosistem perairan baik secara struktural ataupun fungsional.
Tabel 4.8. Nilai indeks biotik pada lokasi penelitian
No. Organisme
Skor 1
Alasmidonta 8
2
Anantome 8
3 Melanoides
8
4 Morula
8
5 Muniola
8
6 Neritina
8
7 Pictobalcis
8
Universitas Sumatera Utara
8 Pomatiopsis
8
9 Thiara scabra
8
10 Thiara winteri
8
11 Quoyia
8
Jumlah 88
Rata-rata 8
Hasil penelitian menunjukkan indeks biotik untuk makrozoobentos dapat diketahui dari nilai skoring kelas gastropoda, maka menurut Trihadiningrum
Tjondronegoro 1998 nilai skoring untuk jenis makrozoobentos tsb adalah 8 delapan. Dari hasil Indeks Biotik makrozoobentos diperairan Sungai Singkil
menunjukkan bahwa kondisi perairan sungai ini dari stasiun 1-5 telah mengalami pencemaran sedang
.
Universitas Sumatera Utara
4.6. KORELASI KEANEKARAGAMAN HEWAN