Gambaran PT. Inalum Pada tahun 1908 timbul gagasan untuk memanfaatkan Danau Toba sebagai

BAB III PENERAPAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INALUM DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN

A. Gambaran PT. Inalum Pada tahun 1908 timbul gagasan untuk memanfaatkan Danau Toba sebagai

salah satu pengelolahan tenaga air, karena Danau Toba merupakan danau yang terbesar di Indonesia diman letak dan tinggi dan ruang akumulasinya yang besar, maka ideal sekali kemungkinan pengolahan tenaga air. Selanjutnya pada tahun 1919 pemerintah Hindia Belanda mengadakan studi kelayakan mengenai proyek ini. Pada tahu 1939, perusahaan Belanda Maatschappij Tot Exploitatie Van de Waterkracht in de Asahan River MEWA memulai pembangunan PLTA Siguragura, tetapi dengan pecahnya Perang Dunia II usaha tersebut tidak dapat diteruskan. 92 Usaha untuk mendayagunakan Sungai Asahan, satu-satunya sungai yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka sudah dilakukan berulang-ulang, selama dan sesudah pendudukan Jepang. 93 Pada tahun 1962 Pemerintah Indonesia dan Rusia USSR menandatangani suatu perjanjian kerjasama untuk mengadakan studi kelayakan tentang pembangunan proyek Asahan. Tetapi kondisi politik serta situasi ekonomi yang kurang menguntungkan pada tahun 1966 telah menyebabkan proyek ini gagal. 94 92 Buku 25 Tahun PT. INALUM 93 Ibid 94 Ibid Universitas Sumatera Utara Selanjutnya pada tahun 1968, Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang menyerhakan laporan kelayakan interim tentang proyek aluminium Asahan di Sumatera Utara dan disusul dengan laporan mengenai “Power Development project” serta tahun 1970 dilanjutkan penandatanganan perjanjian antara Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik PUTL dengan Nippoi Koei untuk engineering service tentang perencanaan dan penyelidikan secara terperinci untuk proyek PLTA nomor 2 dari Pengembangan Pembangunan Asahan, laporan akhir diserahkan pada tahun 1972. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA Asahan layak dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan. Bersamaan dengan penelitian Nippoi Koei, kelompok peleburan aluminium Jepang yang bekerjasama dengan Tokyo Electric Power Company mengadakan studi mereka sendiri tentang kemungkinan pembangunan sebuah pabrik peleburan aluminium yang menggunakan tenaga listrik tenaga air asahan. 95 Dalam tahun 1972, pemerintah Indonesia menyelenggarakan suatu pelelangan untuk pembangunan pabrik peleburan aluminium dan PLTA sebagai satu paket penanaman modal asing. Perusahaan-perusahaan aluminium dari Jepang, USA, Kanada, Jerman Barat, Prancis, Italy, Swiss, Belanda dan Australia diundang untuk ikut tender. Namun, ketika tender tersebut ditutup pada tahun 1973, tidak satupun diantara mereka yang menyerhakan penawarannya karena proyek ini membutuhkan suatu investasi yang besar sekali, dimana mereka menemui kesulitan dalam mengumpulkan dana. Setelah melalui perundinganperundingan yang panjang, kelompok perusahaan Jepang yang terdiri dari 12 perusahaan yang dipimpin oleh 95 Ibid Universitas Sumatera Utara Sumitomo Chemical akhirnya mencapai suatu kesepakatan dengan pemerintah Indonesia untuk membangun proyek raksasa ini. Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, di tandatanaganilah “Perjanjian Induk” antara Pemerintah Republik Indonesia dan para penanam modal Jepang tersebut untuk membangun PLTA dan pabrik peleburan aluminium asahan. Ke 12 perusahaan penanam modal Jepang ini membentuk sebuah wadah perusahaan permodalan di Tokyo dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co.,Ltd., pada bulan Nopember 1975. 96 Untuk melaksanakan pembangunan dan pengoperasian Proyek Asahan ini, maka pada tanggal 6 Januari 1976 di Jakarta didirikanlah PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM, suatu perusahaan patungan antara pemerintah Republik Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co.,Ltd. 97 Untuk menyelanggarakan pembinaan, perluasan dan pengawasan atas pelaksanaan pembangunan proyek ini, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan KEPPRES No. 5 Tahun 1976 tentang Pembentukan Badan Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pengembangan Proyek Asahan. 98 Pada tanggal 20 Januari 1982, Presiden Soeharto yang datang bersama pejabat tinggi pemerintahan, meresmikan operasi tahap pertama pabrik peleburan aluminium PT.INALUM di Kuala Tanjung dan menyebutkan proyek ini sebagai “impian menjadi kenyataan”. Pada tanggal 14 Oktober 1982 dilakukan ekspor perdana 96 Ibid 97 Ibid 98 Ibid Universitas Sumatera Utara produksi PT. INALUM ke Jepang dan Indonesia pun menjadi salah satu negara pengekspor aluminium batangan di dunia. 99 PT Indonesia Asahan Aluminium dalam masa pembangunan lebih dikenal dengan nama proyek Asahan pada garis besarnya terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga air PLTA sepanjang hulu sungai Asahan dan Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung beserta prasarana yang di perlukan untuk ke daerah proyek seperti, jalan, perumahan karyawan, sekolah, dan lain-lain. 100 Pabrik peleburan Aluminium yang dibangun diatas areal seluas 200 ha, berlokasi menghadap Selat Malaka, tepatnya di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara. Pabrik peleburan aluminium terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: 101 1. Bagian Tungku Reduksi Unit tungku reduksi terdiri dari 3 gedung, masing-masing berukuran panjang 640 meter dan lebar 50 meter. Dalam masing-masing gedung dipasang 170 tungku tipe anoda panggang 175.000 amp dengan kapasitas produksi 75.000 ton aluminium tiap tahun, 510 tungku terpasang denagan kapasitas produksi keseluruhan 225.000 ton aluminium setiap tahun. 2. Gedung karbon Gedung karbon yang memproduksi blok-blok karbon anoda yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian karbon mentah, bagian pemanggang anoda dan bagian penangkaian. 99 Ibid 100 Ibid 101 Ibid Universitas Sumatera Utara 3. Bagian Penuangan Aluminium cair yang diisap daritungku reduksi diangkat bagian penuangan dimana aluminium cair setelah dimurnikan lebih lanjut dalam tungku-tungku penampungan, dibentuk menjadi ingot-ingot aluminium yang berat masingmasing 50 LB 22,7kg, yang merupakan produksi PT. INALUM yang siap untuk diekspor kesejumlah Negara. Perusahaan PT. INALUM ini merupakan perusahaan Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang industri aluminium dan tenaga listrik, yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta. Pabrik peleburan aluminiumnya di Kuala Tanjung Kabupaten Batubara dan PLTA-nya berada di Paritohan Kabupaten Toba Samosir. 102

B. Pedoman Implementasi Corporate Social Responsibility CSR Pada PT.

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

10 119 140

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh Bank Bumn(Studi Pada Pt.Bank Xxx Medan)

8 121 130

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Analisis Yuridis Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Terhadap Putusan MK RI NO. 53/PUU-VI/2008)

0 54 155

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Oleh PT. Lafarge Cement Indonesia Terhadap Masyarakat Lhoknga Provinsi Aceh

10 126 163

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kesejahteraan Karyawan Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan.

1 58 88

Analisis Yuridis Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (Studi Penelitian di PT INALUM di Kabupaten Batu Bara)

0 36 134

Program Corporate Social Responsibility dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat De

1 27 152

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas dana reputasi perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia)

0 14 133