Karakteristik Konsep Diri Konsep Diri

50 memandang saya. Karena itu, bukan saya yang hakiki, tetapi saya menurut pandangan orang lain tentang saya. d Saya sebagaimana yang saya pikir tentang orang lain memandang saya. Saya mempunyai kesan bahwa pandangan orang lain terhadap saya adalah sebagaimana apa yang ada dalam pikiran saya. Jadi, seolah – olah saya tahu tentang pandangan orang lain tersebut. e Saya seperti yang saya pikir tentang saya yang seharusnya Saya seperti yang saya pikir yang seharusnya terjadi pada saya. Jadi, seharusnya saya menjadi apa. Ini adalah gambaran ego yang ideal tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh saya. Dalam hal ini, ada interrelasi sesuatu yang ada di luar diri saya, yang masuk ke dalam diri saya. Jadi, gambaran yang ada dalam pikiran seseorang adalah kumpulan apa yang sudah diinternalisasikan terhadap dirinya sebagai hasil dari adanya interaksi dengan orang lain. f Saya sebagaimana yang saya pikir menurut saya tentang apa yang menjadi seharusnya saya Di sini, saya berpikir bahwa saya harus menjadi sesuatu. Misalnya, menurut saya, seharusnya saya menjadi menteri pendidikan, direktur, dosen, dan sebagainya.

2.4.4 Karakteristik Konsep Diri

Menurut Hamacheck yang dikutip oleh Rahmat 2003 : 106, mengemukakan bahwa terdapat sejumlah karakteristik orang yang mempunyai konsep diri positif. Adapun karakteristik orang yang mempunyai konsep diri positif yaitu : 1 Ia meyakini betul – betul nilai – nilai dan prisip – prinsip tertentu serta bersedia mempertahankannya, walaupun menghadapi pendapat kelompok yang kuat. Namun, dia juga merasa dirinya cukup tangguh untuk mengubah prinsip – prinsip itu bila pengalaman dan bukti – bukti baru menunjukkan ia salah. 2 Ia mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tanpa merasa bersalah yang berlebih – lebihan, atau menyesali tindakannya jika orang lain tidak menyetujui tindakannya. 3 Ia tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk mencemaskan apa yang akan terjadi besok, apa yang telah terjadi waktu yang lalu, dan apa yang sedang terjadi waktu sekarang. 51 4 Ia memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalan, bahkan ketika ia menghadapi kegagalan atau kemunduran. 5 Ia merasa sama dengan orang lain, sebagai manusia tidak tinggi atau rendah, walaupun terdapat perbedaan dalam kemampuan tertentu, latar belakang keluarga, atau sikap orang lain terhadapnya. 6 Ia sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting dan bernilai bagi orang lain, paling tidak bagi orang – orang yang ia pilih sebagai sahabatnya. 7 Ia dapat menerima pujian tanpa berpura – pura rendah hati, dan menerima penghargaan tanpa merasa bersalah. 8 Ia cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya. 9 Ia sanggup mengaku pada orang lain bahwa ia mampu merasakan berbagai dorongan dan keinginan, dari perasaan marah sampai cinta, dari sedih sampai bahagia, dari kekecewaan yang mendalam sampai kepuasaan yang mendalam pula. 10 Ia mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai kegiatan yang meliputi pekerjaan, permainan, ungkapan diri yang kreatif, persahabatan, atau sekedar mengisi waktu. 11 Ia peka pada kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang telah diterima, dan terutama sekali pada gagasan bahwa ia tidak bisa bersenang – senang dengan mengorbankan orang lain. Sedangkan orang yang mempunyai konsep diri negatif ditandai dengan : a peka terhadap kritik yang ditunjukkan dengan mudah marah, koreksi dipersepsi sebagai upaya menjatuhkan harga diri dan bersikeras mempertahankan pendapatnya sekalipun logikanya salah b responsif terhadap pujian yang ditunjukkan dengan pura – pura menghindari pujian dan sesuatu yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya c hiperkritis yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku sering mengeluh, mencela, meremehkan apapun dan siapapun, tidak sanggup dan tidak pandai mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada orang lain d cenderung merasa tidak disenangi orang lain atau tidak diperhatikan, yang ditunjukkan dengan mereaksi orang lain sebagai musuh , tidak pernah mempersalahkan dirinya, menganggap dirinya sebagai korban sistim sosial e pesimistis yang ditunjukkan dengan enggan bersaing untuk berprestasi. 52

2.4.5 Dimensi Konsep Diri

Dokumen yang terkait

Motivasi berprestasi dikalangan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) V Cilincing Jakarta Utara

0 12 36

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU HYGIENE ORGAN REPRODUKSI PADA SISWA KELAS X DI SMAN 1 SAMBUNGMACAN SRAGEN

0 4 60

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DANKONSEP DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya dan Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEPERCAYAANDIRI PADA SISWA SISWI MADRASAH ALIYAH Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Kepercayaan Diri Pada Siswa Siswi Madrasah Aliyah Negeri 1 Demak.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS X SMK KOPERASI YOGYAKARTA.

0 1 186

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KONSEP DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTS

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA KELAS X DI MADRASAH ALIYAH ALI MAKSUM PONDOK PESANTREN KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Konsep Diri pada Remaja Kelas X di Madrasah Aliyah

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 11