masalah. Mereka mampu membayar tutor yang berkualitas, bahkan menyediakan sarana dan prasarana belajar yang memadai.
2.3.1 Pengertian Kesetaraan
Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect, ukuran, pengaruh, dan kedudukan. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No.20
tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 26 ayat 6 bahwa ”hasil
pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan
”.
Menurut UU Sisdiknas No 202003 Pasal 26 Ayat 6 di atas yang dimaksud setara atau dihargai setara, setelah melalui proses penilaian penyetaraan
oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Jadi ukurannya adalah hasil ujian.
Pendidikan Kesetaraan untuk pendidikan dasar ini mencakup program Paket A setara SDMI dan Paket B setara SMPMTs dengan penekanan pada penguasaan
pengetahuan, keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional peserta didik. Dengan demikian pendidikan kesetaraan sebagai salah satu
bagian dari pendidikan nonformal menekankan pada keterampilan fungsional dan kepribadian profesional yang dapat berfungsi sebagai pengganti pendidikan formal.
Konsekuensi dari pengertian ini adalah setiap peserta didik yang lulus ujian kesetaraan Paket A dan Paket B mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara
dengan pemegang ijazah SDMI dan SMPMTs untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C setara SMA mempunyai hak
eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja. Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi, tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal.
Pengertian mengenai pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal,
tetapi konten, konteks, metodologi, dan pendekatan untuk mencapai standar kompetensi lulusan tersebut lebih memberikan konsep-konsep terapan, tematik,
induktif, yang terkait dengan permasalahan lingkungan dan melatih kecakapan hidup berorientasi kerja atau berusaha sendiri.
2.3.2 Model-model Pelaksanaan Kesetaraan