modifikasi dari tindakan atau perilaku tersebut. Merupakan tindakan atau perilaku yang berkualitas.
Menurut Soekidjo Notoatmodjo 2005: 58 praktik kesehatan atau tindakan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktifitas orang dalam
rangka memelihara kesehatan meliputi 4 faktor, yaitu: 1. Tindakan atau praktik sehubungan dengan faktor- faktor yang terkait dan atau
mempengaruhi kesehatan. 2. Tindakan atau praktik sehubungan dengan penggunaan utilisasi fasilitas
pelayanan kesehatan. 3. Tindakan atau praktik untuk menghindari kecelakaan.
Pengukuran terhadap perilaku dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan
dengan observasi pengamatan terhadap tindakan dari subjek untuk memelihara kesehatannya. Pengukuran tidak langsung dilakukan dengan metode recall,
melalui pertanyaan- pertanyaan terhadap subjek tentang apa telah dilakukan berhubungan dengan objek tertentu Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 58- 59.
2.1.13.1 Determinan Perilaku Kesehatan
Determinan perilaku adalah faktor yang menentukan atau membentuk perilaku. Menurut Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 59- 63 dalam perilaku
kesehatan, ada 3 teori yang sering menjadi acuan dalam penelitian- penelitian kesehatan masyarakat, yaitu:
1. Teori Lawrence Green Teori ini didasarkan pada penyebab masalah kesehatan. Membedakan
dua determinan masalah kesehatan yaitu behavioral factors faktor perilaku dan non- behavioral factors faktor non perilaku. Faktor perilaku ditentukan oleh 3
faktor utama, yaitu: a. Faktor- faktor predisposisi disposing factors, yaitu faktor- faktor yang
mempermudah atau
mempredisposisi terjadinya
perilaku seseorang
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai- nilai, tradisi, dan sebagainya.
b. Faktor- faktor pemungkin enabling factors, yaitu faktor- faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor pemungkin
berupa sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan. c. Faktor- faktor penguat reinforcing factors, yaitu faktor- faktor yang
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. 2. Teori Snehandu B. Karr
Mengidentifikasi adanya 5 determinan perilaku, yaitu: a. Adanya niat intention dari seseorang untuk bertindak sehubungan dengan
objek atau stimulus dari dirinya. b. Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya social support
c. Terjangkaunya informasi accessibility of information adalah tersedianya informasi- informasi terkait dengan tindakan yang akan diambil seseorang.
d. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi personnal autonomy untuk mengambil keputusan.
e. Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan action situation. 3. Teori WHO
Tim Kerja dari WHO merumuskan bahwa alasan orang berperilaku dipengaruhi oleh 4 faktor:
a. Pemikiran dan perasaan thoughts and feeling Hasil pemikiran- pemikiran dan perasaan- perasaan seseorang, atau lebih
diartikan pertimbangan- pertimbangan pribadi terhadap objek atau stimulus, merupakan modal awal untuk bertindan dan berperilaku.
b. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai personnal references.
Di dalam masyarakat, dimana sikap paternalistic masih kuat, maka perubahan perilaku masyarakat tergantung dari perilaku acuan referensi yang
pada umumnya adalah para tokoh masyarakat setempat. c. Sumber daya resources yang tersedia merupakan pendukung untuk
terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. d. Sosio budaya culture setempat biasanya berpengaruh terhadap terbentuknya
perilaku seseorang. Faktor- faktor sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk terbentuknya perilaku seseorang.
2.2 Kerangka Teori
Penyuluhan Kesehatan - Penyuluhan perorangan
- Diskusi Kelompok - Penyuluhan Massa