penelitian ini digunakan perbandingan jumlah antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yaitu 1: 1, atau masing masing 20 orang.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling
, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu berdasarkan ciri atau sifat- sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 89. Adapun kriteria yang dimaksud
adalah kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusinya adalah sebagai berikut:
1. Berada di wilayah kerja Puskesmas Banjarnegara I 2. Pendidikan minimal SD
3. Mempunyai anak usia balita 4. Membawa balita ke posyandu di wilayah kerja puskesmas Banjarnegara I
Kriteria Eksklusinya adalah sebagai berikut: 1. Tidak bertempat tinggal tetap di wilayah kerja puskesmas Banjarnegara I
2. Tidak bersedia mengikuti penelitian
3.6 Sumber Data Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua yaitu: 3.6.1 Data Primer
1. Kuesioner Pengambilan data dengan kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data
tentang pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pneumonia pada balita. 2. Observasi
Pengambilan data dengan observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang perilaku sampel melakukan tindakan pencegahan untuk memperkecil
risiko balita terkena pneumonia. 3.6.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari rekam medik catatan medik Puskesmas Banjarnegara I untuk mengetahui kejadian pneumonia pada balita dan data
tentang posyandu balita. Data sekunder juga diperlukan untuk mengetahui status imunisasi balita dan riwayat pemberian vitamin A pada balita.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan leaflet. Kuesioner untuk menguji pengetahuan dan sikap responden, diisi oleh
responden sendiri sedangkan instrumen penelitian untuk mengetahui perilaku responden diisi oleh peneliti.
3.7.1 Syarat Penting Instrumen yang Baik 3.7.1.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Suharsimi Arikunto, 2006: 168. Dalam penelitian ini, instrumen
kuesioner dapat dikatakan valid jika dapat mengukur variabel bebas yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pneumonia pada balita sebelum
intervensi terhadap variabel terikat yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pneumonia pada balita setelah intervensi. Pengujian validitas dilakukan
dengan mengujikan instrumen kepada orang atau masyarakat yang memiliki karakteristik sama dengan populasi atau responden penelitian. Pengujian akan
dilakukan pada ibu balita di Desa Dukuh Cipluk, Kecamatan Kalibening yang aktif mengikuti posyandu di wilayah setempat sebanyak 20 orang.
Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji product moment pearson. Dinyatakan valid, jika korelasi tiap butir pertanyaan memiliki nilai
positif dari nilai r hitung r tabel pada taraf signifikan 5 Sugiyono, 2002: 212. Nilai r tabel untuk kuesioner pengetahuan adalah 0,4124 dan untuk sikap adalah
0,4259. Berdasarkan hasil uji validitas, dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel terhadap kuesioner pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap pneumonia balita dengan jumlah pertanyaan 17 pada kuesioner pengetahuan dan
16 soal pada kuesioner sikap ibu balita terhadap pneumonia semua butir soal tersebut valid.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas No
Pengetahuan Sikap
No urut Pertanyaan
Nilai r hitung
No urut Pertanyaan
Nilai r hitung
1 Pertanyaan 1
0,831 Pertanyaan 1
0,916 2
Pertanyaan 2 0,847
Pertanyaan 2 0,912
3 Pertanyaan 3
0,827 Pertanyaan 3
0,914 4
Pertanyaan 4 0,849
Pertanyaan 4 0,935
5 Pertanyaan 5
0,843 Pertanyaan 5
0,930 6
Pertanyaan 6 0,858
Pertanyaan 6 0,921
7 Pertanyaan 7
0,841 Pertanyaan 7
0,921 8
Pertanyaan 8 0,845
Pertanyaan 8 0,932
9 Pertanyaan 9
0,830 Pertanyaan 9
0,912 10
Pertanyaan 10 0,842
Pertanyaan 10 0,935
11 Pertanyaan 11
0,827 Pertanyaan 11
0,912
12 Pertanyaan 12
0,829 Pertanyaan 12
0,912 13
Pertanyaan 13 0,833
Pertanyaan 13 0,916
14 Pertanyaan 14
0,856 Pertanyaan 14
0,926 15
Pertanyaan 15 0,855
Pertanyaan 15 0,923
16 Pertanyaan 16
0,828 Pertanyaan 16
0,924 17
Pertanyaan 17 0,841
3.7.1.2 Reliabilitas Suatu instrumen dikatakan baik bila instrumen tersebut dapat dipercaya
sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang telah sesuai dengan ketentuan di atas maka dianggap reliabel Suharsimi Arikunto, 2006: 178 . Dalam penelitian
ini, instrumen kuesioner dapat dikatakan valid jika dapat mengukur variabel bebas yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pneumonia pada balita
sebelum intervensi terhadap variabel terikat yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pneumonia pada balita setelah intervensi. Sama halnya dengan uji
validitas, untuk mengetahui apakah instrumen penelitian ini reliabel atau tidak maka digunakan uji reliabilitas alfa cronbach dengan menggunakan program
SPSS versi 16. Dengan kriteria jika r Alpha r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliabel Singgih Santoso, 2001:280. Nilai r tabel untuk kuesioner
pengetahuan adalah 0,4124 dan untuk sikap adalah 0,4259. Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap kuesioner pada ibu balita di
wilayah Dukuh Cipluk Kecamatan Kalibening, nilai r hitung kuesioner pengetahuan 0,849 lebih besar dari r tabel 0,4124 dan nilai r hitung untuk
kuesioner sikap 0,926 lebih besar dari r tabel 0,4259. Maka instrument penelitian berupa kuesioner pengetahuan dan sikap pada penelitian ini dikatakan
reliabel.
3.8 Teknik Pengambilan data