39
pengungkapan kesan-kesan dari anggota kelompok, 3 penyampaian tanggapan- tanggapan dari masing-masing anggota kelompok, 4 pembahasan kegiatan
lanjutan, dan 5 penutup.
2.4 Hubungan Antara Pengendalian Emosi Dengan Layanan
Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan Bimbingan Konseling yang diduga bisa memberikan salah satu bentuk pelatihan untuk bisa
meningkatkan pengendalian emosi bagi para remaja yang baru memasuki tahap perkembangan usia remaja. Salah satu bentuk pelatihan yang ada dalam layanan
bimbingan kelompok untuk dapat meningkatkan pengendalian emosi yaitu dengan cara memanfaatkan proses terjadinya dinamika kelompok yang ada dalam
kelompok tersebut dengan memberikan kesempatan kepada para remaja untuk bisa mau mengungkapkan pendapatnya, melatih diri untuk dapat menerima dan
terbuka terhadap pendapat orang lain, melatih diri untuk dapat bersabar dalam menghadapi sikap dan perilaku orang lain saat berpendapat, dan menahan diri
untuk tidak memotong pembicaraan orang, saat sedang mengungkapkan pendapatnya, serta berusaha untuk menghormati, menghargai pendapat dan
perasaan orang lain dengan memanfaatkan terjadinya dinamika kelompok. Bimbingan kelompok mempunyai fungsi pengembangan dan pencegahan.
Fungsi pengembangan yang ada di dalam layanan bimbingan kelompok yaitu bisa mengembangkan sikap individu untuk bisa mengendalikan emosi yang ada pada
dirinya. Yang salah satu di antaranya yaitu bisa bersabar dalam menghadapi sikap
40
dan perilaku orang lain saat mengungkapkan pendapatnya dalam suatu forum kelompoknya, bisa menghormati dan menghargai keberadaan orang lain dalam
kelompoknya, dan bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri serta kepada orang lain yang ada di dalam kelompoknya.
Selain fungsi pengembangan yang ada pada layanan bimbingan kelompok, adanya fungsi pencegahan ini diharapkan agar remaja bisa meningkatkan
pengendalian emosinya saat mereka sedang mengalami suatu masalah yang diiringi dengan perubahan-perubahan fisik dan mental yang terjadi pada masa usia
remaja. Sehingga mereka bisa mengkondisikan dirinya saat mereka sedang dihadapkan pada suatu permasalahan yang ada pada dirinya
2.5 Hipotesis
Berdasarkan atas kajian teori pada pembahasan sebelumnya, maka dapat dirumuskan jawaban sementara dalam pembahasan ini yang berbentuk hipotesis
sebagai berikut, “Pengendalian emosi dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok pada remaja Panti Asuhan Yayasan Al-Hidayah Desa
Sadeng Kecamatan Gunung Pati Semarang tahun 2010”.
41
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Hal ini dikarenakan di dalam metode penelitian dijelaskan mengenai urutan penelitian
yang akan dilakukan yaitu berhubungan dengan teknik dan prosedur penelitian yang dipakai oleh peneliti. Dalam bab ini akan dijabarkan tentang 1 jenis
penelitian dan desain penelitian, 2 variabel penelitian, 3 populasi dan sampel penelitian, 4 metode dan alat pengumpulan data, 5 penyusunan instrumen, 6
validitas dan reliabilitas data, dan 7 teknik analisis data.
3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Dalam sub bab bagian ini peneliti akan menjelaskan tentang jenis penelitian dan desain penelitian yang digunakan oleh peneliti. Yang di antaranya :
3.1.1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian eksperimental. Menurut Arikunto 2006: 3 penelitian eksperimen adalah suatu
cara untuk mencari hubungan sebab akibat hubungan kausal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi
atau menyisihkan faktor-faktor lain yang dapat mengganggu, eksperimental dilakukan dengan maksud untuk menilai akibat suatu perlakuan.