35
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa menjaga dan membina hubungan diantara masing-masing anggota kelompok merupakan hal yang
terpenting dalam unsur-unsur bimbingan kelompok. Untuk itu, dalam pelaksanaan bimbingan kelompok peneliti diwajibkan untuk bisa mengamati dan
memperhatikan hubungan antara masing-masing anggota kelompok pada saat kegiatan bimbingan kelompok itu sedang berlangsung
2.4.5. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok.
Menurut Prayitno 1995: 179 menjelaskan ada beberapa cara yang digunakan saat melaksanakan bimbingan kelompok yang di antaranya:
1 Masing-masing peserta diminta secara bebas dan sukarela berbicara,
bertanya, mengeluarkan pendapat, ide, sikap, saran, serta perasaan yang dirasakannya pada saat itu.
2 Mendengarkan dengan baik apabila peserta lain sedang berbicara
3 Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kelompok.
2.4.6. Teknik-teknik Bimbingan Kelompok.
Menurut Romlah 2000: 87-125 menjelaskan bahwa ada beberapa teknik dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu:
1 Teknik pemberian informasi
2 Diskusi kelompok
3 Pemecahan masalah problem solving
4 Permainan peran role playing
5 Permaianan simulasi simulation games
6 Karyawisata fieldtrip,
7 Teknik penciptaan suasana kekeluargaan home room
36
Teknik-teknik bimbingan kelompok yang akan dipakai oleh peneliti pada saat penelitian yaitu mengutamakan pada teknik diskusi kelompok. Karena dalam
teknik ini secara tidak langsung remaja akan dilatih emosinya untuk selalu bersabar dalam mengemukakan pendapat di hadapan orang lain. Dan berusaha
menerima pendapat orang lain dengan apa adanya dan berusaha untuk menghilangkan tekanan-tekanan yang timbul dari dalam dirinya saat mau
mengungkapkan pendapatnya di hadapan orang lain.
2.4.7. Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok berlangsung melalui 4 tahap. Menurut Prayitno 1995: 44-60 tahap-tahap bimbingan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap perlibatan diri atau tahap memasukan diri kedalam kehidupan suatu kelompok. Pada tahap ini pada
umumnya para anggota saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan masing-masing anggota. Pemimpin kelompok
menjelaskan cara-cara dan asas-asas kegiatan bimbingan kelompok. Selanjutnya pemimpin kelompok mengadakan permainan untuk
mengakrabkan masing-masing anggota sehingga menunjukan sikap hangat, tulus dan penuh empati. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain: 1
mengungkapkan pengertian dan tujuan kegiatan bimbingan kelompok, 2 menjelaskan cara dan asas kegiatan bimbingan kelompok, 3 saling
37
memperkenalkan dan mengungkapkan diri, 4 mengadakan permainan untuk menghangatkan dan mengakrabkan.
2. Tahap peralihan
Sebelum melangkah lebih lanjut ke tahap kegiatan kelompok yang sebenarnya, pemimpin kelompok menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh
anggota kelompok pada tahap kegiatan lebih lanjut dalam kegiatan kelompok. Pemimpin kelompok menjelaskan peranan anggota kelompok dalam kegiatan,
kemudian menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya.
Dalam tahap ini pemimpin kelompok mampu menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka. Tahap kedua merupakan “jembatan” antara tahap
pertama dan ketiga. Dari beberapa hal pokok yang telah diuraikan pada tahap pertama seperti tujuan dan asas-asas kegiatan kelompok ditegaskan dan
dimantapkan kembali, sehingga anggota kelompok telah siap melaksanakan tahap bimbingan kelompok selanjutnya: 1 menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan,
2 menawarkan sambil mengamati apakah anggota kelompok siap untuk memasuki tahap berikutnya, 3 membahas suasana yang terjadi, 4
meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota. 3.
Tahap Kegiatan Dalam tahap kegiatan ini merupakan tahap inti dari bimbingan kelompok.
Pada tahap ini munculnya dinamika kelompok merupakan sesuatu hal yang penting dalam pelaksanaan bimbingan kelompok. Dalam tahap kegiatan ini ada
beberapa hal yang yang harus diperhatikan oleh pemimpin kelompok di
38
antaranya; 1 masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan, 2 menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terdahulu,
3 anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas, 4 adanya kegiatan selingan biar anggota kelompok tidak merasa bosan.
Peranan pemimpin kelompok pada tahap kegiatan ini meliputi: sebagai pengatur lalu lintas yang sabar dan terbuka, aktif tetapi tidak banyak bicara,
memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati http:sobrang.blogspot.com
Pada tahap ini pemimpin kelompok juga bisa menerapkan pedoman Tut Wuri Handayani yang dipakai oleh Ki Hajar Dewantoro dalam Sutrisno 2006: 1
. Menyebutkan bahwa jika pemimpin kelompok berada di depan bisa dijadikan contohmenjadi teladan oleh anggota yang di belakang. Jika Pemimpin di tengah-
tengah bisa dijadikan penggerak yang bisa menciptakan peluang bagi anggotanya. Dan jika pemimpin berada di belakang bisa memberdayakanmemberikan
dorongan dan motivasi kepada para anggotanya. 4.
Tahap Pengakhiran Pada tahap ini merupakan tahap berhentinya kegiatan. Dalam pengakhiran
ini terdapat kesepakatan kelompok apakah kelompok akan melanjutkan kegiatan dan bertemu kembali serta berapa kali kelompok itu bertemu. Dengan kata lain
kelompok yang menetapkan sendiri kapan kelompok itu akan melakukan kegiatan.
Dapat disebutkan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah; 1 penyampaian pengakhiran kegiatan oleh pemimpin kelompok, 2
39
pengungkapan kesan-kesan dari anggota kelompok, 3 penyampaian tanggapan- tanggapan dari masing-masing anggota kelompok, 4 pembahasan kegiatan
lanjutan, dan 5 penutup.
2.4 Hubungan Antara Pengendalian Emosi Dengan Layanan