46
3.2.1 Identifikasi Variabel
Menurut Sugiyono 2005: 2, variabel penelitian merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok
orang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan lainnya dalam kelompok itu. Sedangkan menurut Arikunto 2002: 96, variabel penelitian adalah
objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa
variabel penelitian adalah gejala yang menjadi fokus dan titik perhatian suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Menurut Sugiyono 2005: 3 variabel bebas dan variabel terikat dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Variabel Independen Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat.
2 Variabel Dependen Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu layanan bimbingan kelompok, sedangkan yang menjadi variabel terikat yaitu pengendalian emosi.
3.2.2 Hubungan Antara Variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu bimbingan kelompok yang fungsinya mempengaruhi variabel lain disimbolkan dengan X. Sedangkan
47
variabel terikat dalam penelitian ini yaitu pengendalian emosi yang fungsinya dipengaruhi oleh variabel lain disimbolkan dengan Y.
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah variabel X mempengaruhi variabel Y. Hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
:
Variabel Bebas Variabel Terikat
Gambar 3.2 Hubungan Antar Variabel
3.2.3 Definisi Operasional Variabel
Sesuai dengan identifikasi variabel yang telah dijelaskan di atas, maka terdapat 2 jenis variabel yang harus didefinisikan di antaranya:
1 Pengendalian Emosi, yaitu merupakan suatu bentuk usaha penekanan
reaksi terhadap suatu stimulus yang dapat menimbulkan emosi, dengan cara mengarahkan energi emosinya ke suatu bentuk ekspresi yang
bermanfaat bagi perkembangan potensi yang dimilikinya. Adapun ciri- cirinya yaitu, tidak mudah mengeluh dan tetap semangat saat ada masalah,
mempunyai keyakinan diri untuk selalu berfikiran positif, tidak mudah tersinggungmarah, selalu tenang dalam menghadapi masalah, dapat
berpikir ulang akan masalah yang sedang dihadapinya, mampu mengelola perasaannya dan menjaga perasaan orang lain yang ada di sekitarnya.
2 Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu merupakan suatu proses konseling
dimana konselor memberikan suatu bantuan berupa informasi kepada
X Y
48
individu dalam suatu kelompok, untuk menyusun perencanaan dan keputusan yang tepat dan matang agar individu tersebut bisa mencapai
perkembangan yang optimal bagi dirinya melalui proses dinamika kelompok.
Dalam penelitian ini, layanan bimbingan kelompok diharapkan dapat memberikan suatu bentuk pelatihan tentang pengendalian emosi pada remaja.
Dimana, dengan memanfaatkan proses terjadinya dinamika kelompok yang muncul pada saat diskusi kelompok diharapkan para anggota kelompok
khususnya para remaja dapat memahami dan melatih dirinya untuk bisa mengendalikan emosinya.
3.3. Populasi dan Sampel