Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan
kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain
yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus selesaikan.
2.2.3 Jenis-jenis tugas pada prokrastinasi akademik
prokrastinasi dapat dilakukan pada beberapa jenis pekerjaan. Peterson dalam Gufron, 2011:156 mengatakan bahwa seseorang dapat melakukan
prokrastinasi hanya pada hal-hal tertentu saja atau pada semua hal. Jenis-jenis tugas yang sering ditunda oleh prokrastinator, yaitu tugas membuat keputusan,
tugas-tugas rumah tangga, aktivitas akademik, pekerjaan kantor, dan lainya. Para ahli membagi jenis prokrastinasi kedalam dua jenis, prokarastinasi
akademik dan non akademik. Pembagian jenis prokrastinasi ini disesuaikan dengan tugas yang harus diselesaikan. J.R Ferarri dkk, 1995 dalam Gufron,
2011:156 mendefinisikan prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik,
misalnya tugas sekolah atau tugas kursus. Prokrastinasi non-akadeik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau jenis tugas yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya tugas rumah tangga, tugas kantor, dan lain sebagainya.
Menurut Green dalam Gufron 2011:157, jenis tugas yang menjadi objek prokrastinasi akademik adalah tugas yang berhubungan dengan kinerja akademik.
Perilaku-perilaku yang mencirikan penundaan dalam tugas akademik dipilah dari perilaku lainya dan dikelompokan menjadi unsur prokrastinasi akademik.
Solomon dan Rothblum 1984 menyebutkan enam area akademik untuk melihat jenis-jenis tugas yang sering diprokrastinasi oleh pelajar, yaitu:
1 Tugas mengarang, meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas- tugas menulis, misalnya menulis makalah, laporan, atau tugas mengarang
lainya. 2 Tugas belajar menjelang ujian, mencakup penundaan belajar untuk
menghadapi ujian, misalnya ujian tengah semester, akhir semester, atau ulangan mingguan.
3 Tugas membaca, meliputi adanya penundaan untuk membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan.
4 Kinerja tugas administratif, penundaan penyelesaian tugas administratif. Seperti menyalin catatan, mendaftarkan diri dalam presentasi kehadiran,
daftar peserta praktikum, dan sebagainya. 5 Menghadiri pertemuan, yaitu penundaan maupun keterlambatan dalam
menghadiri pelajaran, praktikum, dan pertemuan-pertemuan lainya. 6 Penundaan dalam kinerja akademik secara keseluruhan, yaitu menunda
mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademik secara keseluruhan Gufron, 2011:157.
Berdasarkan teori-teori yang dikembangkan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ada enam area prokrastinasi akademik, yaitu tugas
mengarang, belajar untuk menghadapi ujian, tugas membaca,tugas administrasi, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secarakeseluruhan.
2.2.4 Teori perkembangan prokrastinasi akademik