FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKADEMIK PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNNES ANGKATAN TAHUN 2009

(1)

FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKADEMIK

PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS

ILMU PENDIDIKAN UNNES ANGKATAN TAHUN 2009

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Bimbingan dan Konseling

oleh

Zahratul Fitriah

1301409033

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015


(2)

(3)

(4)

iv

“Procrastination is the bad habbit of putting on until the day after tomorrow what should have been done the day before yesterday” (Napoleon Hill)

PERSEMBAHAN

1) Allah SWT tempat menumpahkan segala kesahku

2) Umi dan Abi, untuk setiap doa dalam sujud-sujud panjang kalian di sepertiga malam 3) Untuk Shofy, izzuddin, zulfa dan Zaid, saudara

yang selalu memintakan kebaikan untukku 4) Hijrah, Ela, dan Iffah Salsabila untuk ada dan

menjadikanku lebih baik setiap hari

5) Untuk sahabat BK Unnes ’09 yang senantiasa

berjuang bersama. 6) Almamaterku


(5)

v

kepada hambaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes Angkatan Tahun 2009”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang. Penyusunan skripsi ini berdasarkan pada penelitian survey yang dilakukan sesuai prosedur terstruktur dan terencana. Banyak kendala yang ditemukan dalam penulisan skripsi ini, namun Allah selalu melimpahkan rahmatNya dengan membukakan pikiran dan melapangkan hati hambaNya. Dalam penulisan skripsi ini, banyak sekali pihak yang telah membantu dengan tulus dan ikhlas, secara langsung maupun tidak langsung sehingga tidak ada kata yang lebih mulia diucapkan selain terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Pendidikan.

2) Drs. Hardjono, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang memberikan ijin penelitian, untuk penyelesaian skripsi ini.


(6)

vi

membimbing, memberikan banyak pelajaran dan pencerdasan serta dukungan yang begitu besar dalam penyusunan skripsi ini.

5) Kusnarto Kurniawan, M.Pd. Kons., sebagai dosen pembimbing II yang banyak memberikan masukan serta saran-saran yang sangat membangun dalam penyusunan skripsi.

6) Mahasiswa FIP UNNES angkatan tahun 2009 yang telah membantu penulis dalam penelitian.

7) Bu Heru Damayanti, murobbi ku yang memberikan kenyamanan rumah kedua dalam setiap lingkaran kecil akhir pekan kita.

8) Mbak Niswah dan Mbak Apri, kakak yang membikan motivasi untuk terus memberikan yang terbaik.

9) Teman-teman seperjuangan Ong Didik dan Nyuan serta Ujang untuk semangat dan motivasi yang menjadikan pengingat ketika akan menyerah pada lelah.

10)Cahya Dewi dan Irawan atas bantuanya yang mengajarkan banyak hal bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

11)Serta seluruh pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.


(7)

vii dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

Semarang, 15 Januari 2015

Penulis


(8)

viii

Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. MTh. Sri Hrtati, M.Pd. Pembimbing II: Kusnarto Kurniawan, M.Pd. Kons.

Kata kunci: Prokrastinasi Akademik; Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Dari data yang ada diketahui 58% mahasiswa angkatan 2009 FIP UNNES masih belum menyelesaikan studinya pada semester 9, padahal seharusnya mereka sudah selesai studinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab prokrastinasi akademik penyusunan skripsi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES angkatan tahun 2009.

Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif. Variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yaitu faktor penyebab prokrastinasi akademik penyusunan skripsi. Populasinya adalah seluruh mahasiswa FIP Unnes angkatan tahun 2009 yang belum menyelesaikan studinya per 1 september 2013. Sampel diambil dengan teknik cluster sampling untuk membagi perjurusan dan insidental sampling untuk responden dari tiap jurusan yang jumlahnya dihitungan menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data menggunakan angket berbentuk skala psikologis.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor penyebab prokrastinasi akademik penyusunan skripsi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes angkatan tahun 2009 yaitu, motivasi 83%, melakukan hal lain yang lebih menyenangkan 79%, tidak asertif 79%, ketidaksukaan terhadap tugas 78%, pemimpi 75%, kecemasan 73% , stres 73%, penentang 74%, penyibuk 74%, menejemen waktu 72%, crisis maker 71%, takut gagal 71%, enjoy working under preasure 71%, self-depreciation 70%, hostility with other 70%, low discomfort tolerance 68%, poor task aproach 66%, perfectionisme 66%, pola asuh orang tua 76%, masalah dosen pembimbing 73%, rumitnya birokrasi 73%, lingkungan belajar 63% dan masalah layanan administrasi 55%. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa prokrastinasi disebabkan oleh diri individu sendiri, kondisi psikis individu yang paling banyak mempengaruhi. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui mahasiswa tidak memiliki motivasi berprestasi dan kebutuhan aktualisasi diri yang cukup tinggi untuk dapat menyelesaikan tugas skripsinya tepat waktu sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat 18 faktor penyebab yang masuk dalam kategori tinggi dan 5 faktor penyebab termasuk dalam ketegori sedang. Sehubungan dengan temuan hasil penelitian peneliti menyarankan kepada ketua jurusan di FIP agar memberikan motivasi kepada mahasiswa pada awal semester pengambilan skripsi karena prokrastinasi yang terjadi pada mahasiswa disebabkan oleh masalah yang berasal dari diri mereka sendiri.


(9)

ix

PERNYATAAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR DIAGRAM ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.2 Latar Belakang ... 1

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 PENELITIAN TERDAHULU ... 8

2.2 PROKRASTINASI AKADEMIK ... 9

2.2.1 Pengertian Prokrastinasi Akademik ... 9

2.2.2 Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik ... 11

2.2.3 Jenis-jenis Tugas Pada Prokrastinasi Akademik ... 14

2.2.4 Teori Perkembangan Prokrastinasi Akademik ... 16

2.2.4.1 Psikodinamik ... 16

2.2.4.2 Behavioristik ... 17

2.2.4.3 Kognitif dan behavior-kognitif ... 17

2.2.4.4 Teori Reinforcement ... 18


(10)

x

3.1 Jenis Penelitian ... 37

3.2 Variabel Penelitian ... 38

3.2.1 Identifikasi Fariabel ... 38

3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 39

3.3 Populasi dan Sampel ... 40

3.3.1 Populasi ... 40

3.3.2 Sampel ... 41

3.4 Instrumen Penelitian, Validitas, dan Reliabilitas... 43

3.4.1 Penyusunan Instrumen ... 43

3.4.2 Uji Coba Instrumen ... 44

3.4.3 Validitas Instrumen ... 44

3.4.4 Reliabilitas Instrumen ... 45

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.6 Teknik Analisis Data ... 47

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.1.1 Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes Angkatan Tahun 2009 ... 51

4.1.1.1 Faktor Internal Penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES Angkatan Tahun 2009 ... 52

4.1.1.2 Faktor Eksternal Penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES Angkatan Tahun 2009 ... 56


(11)

xi

Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu

Pendidikan UNNES Angkatan Tahun 2009 ... 60

4.2.1.2 Faktor Eksternal Penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES Angkatan Tahun 2009 ... 73

4.2.2 Keterbatasan penelitian ... 77

BAB 5. Penutup ... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80


(12)

xii

3.1 Jumlah Sampel Masing-masing Jurusan ... 42 3.2 penskoran kategori jawaban ... 44 3.3 Kriteria Persentase ... 48 4.1 Rata-rata Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan

Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES

Angkatan Tahun 2009 ... 51 4.2 Faktor Internal Penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan

Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES

Angkatan Tahun 2009 ... 54 4.3 Faktor Eksternal Penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan

Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES


(13)

xiii

4.1 Grafik Rata-rata Faktor Penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan

UNNES Angkatan Tahun 2009 ... 52 4.2 Grafik Komponen Faktor Internal Penyebab Prokrastinasi

Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu

Pendidikan UNNES Angkatan Tahun 2009 ... 55 4.2 Grafik Komponen Faktor Eksternal Penyebab Prokrastinasi

Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu


(14)

(15)

xv

Instrumen Penelitian ... 108

Tabulasi Hasil Try Out Instrumen ... 112

Hasil analisis perkomponen ... 124

Tabulasi hasil Penelitian Faktor internal ... 136

Tabulasi Hasil Penelitian Faktor Eksternal ... 141

Dokumentasi ... 143


(16)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik (Ghufron, 2011: 156). Solomon dan Rothblum (Ghufron, 2011: 157) menyebutkan enam area akademik untuk melihat jenis-jenis tugas yang sering diprokrastinasi oleh pelajar, yaitu tugas mengarang, tugas belajar menjelang ujian, tugas membaca, kinerja tugas administratif, menghadiri pertemuan dan penundaan dalam kinerja akademik secara keseluruhan.

Knaus dalam Solomon dan Rothblum (1984:503) menuliskan bahwa 90% mahasiswa melakukan prokrastinasi, dan 25% dari mereka merupakan prokrastinator parah atau kronis dan beberapa diantara mereka biasanya putus kuliah atau drop-out dari perguruan tinggi. Prokrastinasi juga terjadi dikalangan umum, dan terjadi secara kronis pada 15-20% orang dewasa (Harriot & Ferrari; Schowenburg, dkk, 2004: 176).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Solomon dan Rothblum (1984: 505) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah mengerjakan tugas paper laporan, belajar untuk ujian, dan membaca tugas mingguan. Ketiga area tersebut mengindikasikan bahwa tugas ini harus dilihat sebagai sesuatu yang penting. Frekuensi penundaan yang dilakukan mahasiswa mempengaruhi performanya dalam bidang akademik.


(17)

Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun atas dasar kajian kepustakaan, penelitian lapangan, dan/atau uji laboratorium sebagai penelitian ilmiah pada program jenjang studi S1 dengan bobot 6 SKS. Tugas ini bersifat mandiri, sehingga mahasiswa memiliki kebebasan untuk mengatur jadwal kerja pribadinya. Mahasiswa dapat memilih untuk mengerjakan atau tidak tugas menyusun skripsi karena tidak terikat oleh jadwal perkuliahan. Oleh karena itu pengerjaan tugas skripsi memerlukan komitmen dan manajemen diri serta waktu yang tinggi. Tugas mengerjakan skripsi memiliki kesamaan dengan tugas paper mahasiswa

Hasil penelitian dari Jansen dan Carton (1999:440) menyatakan bahwa ada hubungan antara tugas yang sulit dan perilaku prokrastinasi yang dilakukan mahasiswa. Tugas yang dirasa sulit cenderung akan ditunda dan tugas yang dirasa mudah cenderung akan dikerjakan terlebih dahulu. Selain itu mahasiswa juga cenderung menunda tugas yang menuntut kemandirian tinggi serta memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Seperti yang dijelaskan oleh Catrunada dalam Ursia, dkk (2013:1) bahwa sebagian besar mahasiswa menganggap bahwa skripsi merupakan salah satu area akademik yang penting karena merupakan salah satu syarat mahasiswa untuk mendapatkan gelar S1. Namun, hal ini tetap saja ditunda.

Fakultas Ilmu Pendidikan adalah salah satu Fakultas yang terdapat di Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang didalamnya terdapat 6 jurusan yaitu, Jurusan Teknologi Pendidikan (TP), Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK), Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Jurusan Psikologi dan Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPUD). Berdasarkan data yang didapat dari bagian kemahasiswaan


(18)

Fakultas Ilmu Pendidikan ditemukan informasi bahwa masih banyak mahasiswa FIP UNNES yang belum menyelesaikan tugas skripsinya, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel jumlah mahasiswa FIP angkatan 2009 yang belum menyelesaikan masa studinya pada semester 9

Jurusan Jumlah

mahasiswa

Menyelesaikan studi 8 semester

Tidak menyelesaikan studi 8 semester

Teknologi Pendidikan 43 orang 13 orang 28 orang

Pendidikan Luar Sekolah 43 orang 18 orang 20 orang

Bimbingan Konseling 63 orang 5 orang 56 orang

PGSD 404 orang 337 orang 59 orang

Psikologi 74 orang 21 orang 43 orang

PGPAUD 58 orang 7 orang 47 orang

Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa 88% mahasiswa jurusan BK angakatan tahun 2009 belum menyelesaikan Skripsinya. Diikuti oleh jurusan PGPAUD dengan persentase sebanyak 81%. Kemudian dibawahnya jurusan TP dengan persentase sebesar 65%. Pada urutan ke-empat ada jurusan Psikologi dengan persentase 58%. Serta menyusul dibawahnya Jurusan PLS dan PGSD dengan persentase masing-masing sebesar 46% dan 14%. Ini artinya bila dirata-rata ada 58,6% mahasiswa FIP angkatan tahun 2009 yang belum menyelesaikan tugas Skripsinya pada semester 8. Padahal kurikulum pendidikan


(19)

di Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES hanya terdapat 8 semester dimana pada semester 7 dan 8 sudah tidak ada lagi mata kuliah teori.

Tingginya Persentase mahasiswa yang tertahan di perkuliahan dengan alasan-alasan akademis ini, sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Solomon dan Rothlblum. Solomon dan Rothblum (1984: 503) mengatakan bahwa, semakin bertambah lamanya masa studi merupakan salah satu indikasi dari prokrastinasi dalam dunia akademik.

Hasil wawancara dengan mahasiswa FIP UNNES dari tiap Jurusan juga menunjukan bahwa prokrastinasi akademik penyusunan Skripsi memang banyak dilakukan oleh mahasiswa FIP. Dari hasil wawancara yang dilakukan, ditemukan fakta bahwa ada mahasiswa angkatan tahun 2009 yang memang baru memulai penyusunan skripsinya pada semester 9. Selain itu juga ditemukan mahasiswa yang lebih memilih menyelesaikan tugas organisasi terlebih dahulu dari pada menyusun skripsi. Ada juga mahasiswa yang masih bingung menentukan judul skripsinya pada masa akademiknya yang sudah memasuki tahun kelima. Padahal menurut tugas-tugas perkembangan Havinghurst (Hurlock, 2001:10) mahasiswa tingkat akhir sudah memasuki masa dewasa awal yang seharusnya sudah mulai bekerja, memilih pasangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, dan belajar hidup dengan pasanagan.

Dengan melakukan prokrastinasi penyusunan skripsi banyak dampak negatif yang akan dialami baik oleh mahasiswa yang bersangkutan maupun oleh keluarga dan instansi tempatnya mengikuti perkuliahan. Selain terlambatnya pengentasan tugas-tugas perkembangan yang disebutkan diatas, Milgram dalam


(20)

Ghufron (2011: 153) mengungkapkan bahwa prokrastinasi menghasilkan keadaan emosional yang tidak menyenangkan, misalnya perasaan cemas dan panik. Prokrastinasi juga menyebabkan buruknya kinerja pada individu dan menyebabkan hasil yang tidak memuaskan. Prokrastinasi penyusunan Skripsi juga berarti bertambahnya masa studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan. Dengan bertambahnya masa studi, tanggungan ekonomi yang harus dipikul oleh orang tua juga menjadi bertambah, karena masih harus membayar biaya pendidikan. Selain itu prokrastinasi penyusunan Skripsi pada mahasiswa juga dapat mempengaruhi akreditasi jurusan, karena tepat waktunya mahasiswa menyelesaikan studi merupakan salah satu unsur yang dinilai dalam proses akreditasi.

Melihat data dan fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor penyebab prokrastinasi akademik penyusunan Skripsi pada mahasiswa FakultasIlmuPendidikan UNNES angkatan tahun 2009. Fenomena yang terjadi pada mahasiswa angkatan tahun 2009 di FIP sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Schowenburg (1992: 228) yang menjelaskan mengenai ciri-ciri tertentu dalam prokrastinasi akademik. Pertama, adanya penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi. Kedua, kelambatan dalam mengerjakan tugas. Ketiga, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. keempat, melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.

Dalam penelitian ini peneliti memilih Mahasiswa FakultasIlmuPendidikan UNNESAngkatanTahun 2009 sebagai bahan penelitian. Hal ini dikarenakan


(21)

cukup tingginya persentase mahasiswa FIP Angkatan tahun 2009 yang belum menyelesaikan tugas skripsinya. Bahkan ada mahasiswa yang baru memulainya menjelang semester sepuluh.

Dengan diketahuinya faktor-faktor penyebab prokrastinasi akademik penyusunan Skripsi pada mahasiswa FakultasIlmuPendidikan UNNES angkatan tahun 2009, akan didapatkan gambaran umum mengenai faktor penyebab

prokrastinasi akademik penyusunan Skripsi pada mahasiswa

FakultasIlmuPendidikan UNNES angkatan tahun 2009. Hal ini akan memberikan manfaat dalam fungsi pencegahan. Karena dengan mengetahui faktor penyebab munculnya suatu perilaku prokrastinasi maka dapat dilakukan upaya pencegahan dengan meminimalisir faktor-faktor yang menyebabkan munculnya perilaku prokrastinasi tersebut.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah, apa saja faktor penyebab prokrastinasi akademik penyusunan Skripsi pada mahasiswa FakultasIlmuPendidikan UNNES angkatantahun 2009?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor penyebab prokrastinasi akademik penyusunan Skripsi pada mahasiswa FakultasIlmuPendidikan UNNES angkatantahun 2009.


(22)

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dilaksanakanya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.5.1 Secara teoritis

Manfaat secara teoritis dari hasil penelitian ini adalah untuk menambah wawasan mengenai faktor- faktor penyebab prokrastinasi akademik penyusunan Skripsi pada mahasiswa FakultasIlmuPendidikan UNNES angkatantahun 2009.

1.5.2 Secara praktis

Manfaat secara praktis dari hasil penelitian ini antara lain bagi praktisi bimbingan dan konseling di lingkungan universitas untuk memberikan perhatian lebih kepada mahasiswa yang melakukanprokrastinasiakademik penyusunan Skripsi.


(23)

8 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Qadariah mengenai Gambaran Faktor Penyebab Prokrastinasi Pada Mahasiswa Prokrastinator yang Mengontrak Skripsi, diketahui bahwa 54% mahasiswa yang melakukan prokrastinasi skripsi disebabkan karena rasa takut gagal. Selain hal di atas, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa 39% mahasiswa melakukan prokrastinasi pada skripsinya sebagai bentuk menghindari tugas dan kemalasan. Penelitian ini dilakukan terhadap 28 orang mahasiawa Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung angkatan tahun 2004 (Qadariah, 2012: 119).

Penelitian lain tentang Prokrastinasi Pada Mahasiswa Dalam Penyelesaian Skripsi yang dilakukan oleh Priska Devy Anggraeni terhadap 3 orang mahasiswa Universitas Gunadarma sebagai subjek penelitian, ditemukan hasil bahwa terjadinya prokrastinasi dalam penyelesaian skripsi lebihdikarenakan oleh faktor internal seperti motivasi yang rendah, rasa malas, dan perasaan subjek yang mudah berubah dalam waktu cepat. Faktor lain yang menyebabkan penundaan penyelesaian skripsi pada subjek adalah karena kesibukan lain yang lebih didahulukan.

Sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang telah dijelaskan diatas, peneliti ingin mengungkapkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi akademik (Skripsi) pada mahasiswa FIP angkatan tahun


(24)

2009. Dimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa terdapat 58,6% mahasiswa FIP angkatan tahun 2009 yang tidak menyelesaikan skripsinya tepat waktu.

2.2 PROKRASTINASI AKADEMIK

2.2.1 Pengertian prokrastinasi akademik

Prokrastinasi berasal dari bahasa latin procrastination dengan awalan pro yang berarti mendorong maju atau bergerak maju, dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jika digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya (Burka dan Yuen, 2008:5).Pada kalangan ilmuwan, istilah prokrastinasi digunakan untuk menunjukan suatu kecendrungan menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan. Seseorang yang mempunyai kecendrungan untuk menunda atau tidak segera memulai pekerjaan, ketika menghadapi suatu pekerjaan dan tugas disebut seseorang yang melakukan prokrastinasi. Tidak peduli apakah penundaan tersebut mempunyai alasan atau tidak. Setiap penundaan dalam menghadapi suatu tugas disebut prokrastinasi (Gufron, 2011:151).Webster New Collegiate Dictionary, 1992 (dalam Ferrari 1995: 8) mendefinisikan prokrastinasi berarti menunda dengan sengaja dan biasanya tidak baik terhadap sesuatu yang harus kerjakan atau diselesaikan.

Burka dan Yuen (2008: 5) menjelaskan bahwa prokrastinasi merupakan perilaku menunda yang akan menjadi masalah bila mengakibatkan konsekuensi eksternal (kehilangan pekerjaan, tidak lulus ujian) dan juga konsekuensi internal seperti gangguan ringan dan penyesalan hingga penghukuman diri sendiri dan putus asa. Menurut Glenn (Dalam Rizvi, 1997) prokrastinasi berhubungan


(25)

dengan berbagai sindrom-sindrom psikiatri. Prokrastinator biasanya mempunyai pola tidur yang tidak sehat, mempunyai depresi yang kronis, menjadi penyebab stres, dan berbagai penyebab penyimpangan psikologis lainnya. Knaus (2010: xvi) mendefinisikan prokrastinasi sebagai masalah kebiasaan untuk terus menunda-nunda melakukan aktivitas atau tugas-tugas penting dan menunda menyelesaikanya pada waktu lain. Dan perilaku prokrastinasi dapat menimbulkan banyak dampak negatif bagi pelakunya.

Silver (dalam Ghufron, 2011:152) mengatakan seseorang yang melakukan prokrastinasi tidak bermaksud untuk menghindari atau tidak mau tahu dengan tugas yang dihadapi. Akan tetapi mereka hanya menunda-nunda untuk mengerjakanya sehingga menyita waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Menurut Burka dan Yuen (2008:7), prokrastinator sendiri tidak senang akan perbuatanya dan ingin melakukan perbaikan, tetapi mereka mengalami kesulitan untuk mengatasinya dan cenderung selalu mengulanginya kembali.Solomon dan Rothblum (dalam Ferrari, 1995: 72) menjelaskan prokrastinasi sebagai perilaku menunda tugas tanpa alasan yang bermanfaat untung menghindari perasaan tidak nyaman akibat beban dari tugas yang harus diselesaikan. Milgram (dalam ferrari, 1995:11) menekankan bahwa prokrastinasi tersusun atas empat komponen spesifik, yang meliputi: (1) perilaku yang melibatkan unsur penundaan; (2) menghasilkan akibat-akibat yang tidak baik; (3) melibatkan suatu tugas yang dipersepsikan sebagai tugas yang penting untuk dilaksanakan oleh pelaku prokrastinasi; (4) menimbulkan perasaan yang tidak


(26)

menyenangkan, misalnya perasaan cemas, perasaan bersalah, panik, marah dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik adalah suatu perilaku penundaan pada tugas-tugas akademik yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif bagi pelakunya yang dilakukan secara sadar dan lebih memilih mengerjakan hal-hal lain yang dirasa lebih menyenangkan dan prokrastinator melakukan prokrastinasi bukan sebagai bentuk penghindaran atau tidak mau tahu dengan tugas yang dihadapi tetapi sebagai bentuk self defense mechanism untuk menghindari perasaan tidak menyenangkan yang disebabkan oleh tugas yang harus diselesaikanya.

2.2.2 Ciri-ciri prokrastinasi akademik

Menurut Ferrari (1995: 82), prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dengan ciri-ciri tertentu berupa:

(1) Penundaan waktu untuk memulai mengerjakan tugas belajar yang dihadapi Individu yang melakukan prokrastinasi (prokrastinator) tahu bahwa tugas yang dihadapi harus segera diselesaikan. Akan tetapi, dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakanya atau menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika sebelumnya dia sudah mulai mengerjakanya.

(2) Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas

Orang yang melakukan prokrastinasi memerluka waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan suatu


(27)

tugas. Seorang prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan. Selain itu, juga melakukan hal-hal yang tidak diperlukan dalam penyelesaian suatu tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya secara memadai. Kelambanan, dalam arti lambanya kerja seseorang dalam melakukan suatu tugas dapar menjadi ciri yang utama dalam prokrastinasi akademik. (3) Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

Seorang prokrastinator memiliki kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seorang prokrastinator sering mengealmi keterlambatan dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain maupun rencana yang dia tentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan mulai mengerjakan tugas pada waktu yang telah ia tentukan sendiri. Tetapi, ketika saatnya tiba dia tidak juga melakukanya sesuai dengan apa yang telah direncanakan sehingga menyebabkan keterlambatan ataupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas secara memadai.

(4) Melakukan hal lain selain belajar

Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada tugas yang harus dikerjakan. Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak melakukan tugasnya. Akan tetapi, menggunakan waktu yang dimiliki untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangan hiburan, seperti membaca (koran, majalah, atau buku cerita lainya), nonton, ngobrol, jalan,


(28)

mendengarkan musik, dan sebagainya sehingga menyita waktu yang dia miliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikanya.

Schowenburg (1992: 225) menjelaskan mengenai ciri-ciri tertentu dalam prokrastinasi akademik, antara lain:

1. Adanya penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi

Idividu yang melakukan penundaan tugas tahu bahwa tugas yang dihadapi bermanfaat dan harus diselesaikan, akan tetapi individu menunda untuk memulai mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang dihadapi.

2. Kelambatan dalam mengerjakan tugas

Individu yang melakukan penundaan tugas memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan tugas.

3. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

Individu yang menunda tugas akan kesulitan mengerjakan tugasnya sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

4. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan

Individu yang menunda tugas dengan sengaja tidak segera menyelesaikan tugas atau pekerjaanya, akan tetapi menggunakan waktu yang dimiliki untuk melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan tugas.


(29)

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus selesaikan.

2.2.3 Jenis-jenis tugas pada prokrastinasi akademik

prokrastinasi dapat dilakukan pada beberapa jenis pekerjaan. Peterson (dalam Gufron, 2011:156) mengatakan bahwa seseorang dapat melakukan prokrastinasi hanya pada hal-hal tertentu saja atau pada semua hal. Jenis-jenis tugas yang sering ditunda oleh prokrastinator, yaitu tugas membuat keputusan, tugas-tugas rumah tangga, aktivitas akademik, pekerjaan kantor, dan lainya.

Para ahli membagi jenis prokrastinasi kedalam dua jenis, prokarastinasi akademik dan non akademik. Pembagian jenis prokrastinasi ini disesuaikan dengan tugas yang harus diselesaikan. J.R Ferarri dkk, 1995 (dalam Gufron, 2011:156) mendefinisikan prokrastinasi akademik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan tugas akademik, misalnya tugas sekolah atau tugas kursus. Prokrastinasi non-akadeik adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas non-formal atau jenis tugas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya tugas rumah tangga, tugas kantor, dan lain sebagainya.

Menurut Green dalam Gufron (2011:157), jenis tugas yang menjadi objek prokrastinasi akademik adalah tugas yang berhubungan dengan kinerja akademik.


(30)

Perilaku-perilaku yang mencirikan penundaan dalam tugas akademik dipilah dari perilaku lainya dan dikelompokan menjadi unsur prokrastinasi akademik.

Solomon dan Rothblum (1984) menyebutkan enam area akademik untuk melihat jenis-jenis tugas yang sering diprokrastinasi oleh pelajar, yaitu:

(1) Tugas mengarang, meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas-tugas menulis, misalnya menulis makalah, laporan, atau tugas-tugas mengarang lainya.

(2) Tugas belajar menjelang ujian, mencakup penundaan belajar untuk menghadapi ujian, misalnya ujian tengah semester, akhir semester, atau ulangan mingguan.

(3) Tugas membaca, meliputi adanya penundaan untuk membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan.

(4) Kinerja tugas administratif, penundaan penyelesaian tugas administratif. Seperti menyalin catatan, mendaftarkan diri dalam presentasi kehadiran, daftar peserta praktikum, dan sebagainya.

(5) Menghadiri pertemuan, yaitu penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri pelajaran, praktikum, dan pertemuan-pertemuan lainya.

(6) Penundaan dalam kinerja akademik secara keseluruhan, yaitu menunda mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademik secara keseluruhan (Gufron, 2011:157).

Berdasarkan teori-teori yang dikembangkan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ada enam area prokrastinasi akademik, yaitu tugas


(31)

mengarang, belajar untuk menghadapi ujian, tugas membaca,tugas administrasi, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secarakeseluruhan.

2.2.4 Teori perkembangan prokrastinasi akademik

Ada beberapa teori yang digunakan oleh para ahli dalam menjelaskan perilaku prokrastinasi. Masing-masing teori yang dijelaskan oleh para ahli ini menjelaskan bagaimana perilaku prokrastinasi dapat muncul pada diri individu. 2.2.4.1Psikodinamik

Penganut psikodinamik beranggapan bahwa pengalaman masa kanak-kanak akan mempengaruhi perkembangan proses kognitif seseorang ketika dewasa, terutama trauma. Orang yang mengalami trauma akan suatu tugas tertentu cenderung akan melakukan prokrastinasi jika dihadapkan pada tugas yang sama.

Menurut Freud (ferrari, 1995; gufron, 2011: 160) berkaitan dengan penghindaran dalam tugas mengatakan bahwa seseorang yang dihadapkan pada tugas yang mengancam ego pada alam bawah sadar akan menimbulkan ketakutan dan kecemasan. Prokrastinasi yang dilakukan merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri dari individu yang bersangkutan. Individu yang bersangkutan akan secara tidak sadar melakukan prokrastinasi untuk menghindari penilaian yang dirasa mengancam keberadaan ego atau harga dirinya.


(32)

2.2.4.2Behavioristik

Penganut psikologi behavioristik beranggapan bahwa perilaku prokrastinasi akademik muncul akibat proses pembelajaran. Seseorang melakukan prokrastinasi akademik karena ia pernah mendapatkan punishment atas perilaku tersebut. Seseorang yang pernah merasakan sukses dalam melakukan tugas sekolah dengan melakukan penundaan, cenderung akan mengulangi lagi perbuatanya. Sukses yang pernah dia rasakan akan dijadikan reward untuk mengulangi lagi perilaku yang sama dimasa yang akan datang.

Menurut McCown dan Johnson (ibid; gufron, 2010: 161) adanya reward yang lebih menyenangkan dari objek yang di prokrastinasi dapat memunculkan perilaku prokrastinasi akademik. Selain itu rendahnya resiko yang didapat dari tugas yang di prokrastinasi juga menyebabkan individu cenderung untuk melakukan prokrastinasi.

Prokrastinasi akademik juga dapat muncul pada kondisi lingkungan tertentu. Kondisi yang menimbuilkan stimulus tertentu bisa menjadi reinforcement bagi munculnya perilaku prokrastinasi. Kondisi yang lenient atau rendah dalam pengawasan akan mendorong seseorang untuk melakukan prokrastinasi akademik karena tidak adanya pengawasan akan mendorong seseorang untuk berperilaku tidak tepat waktu.

2.2.4.3Kognitif dan behavior-kognitif

Ellis dan Knaus (Gufron, 2011:162) menjelaskan menurut pandangan cognitive-behevioral, prokrastinasi akademik terjadi karena adanya keyakinan irasional yang dimiliki oleh seseorang.keyakinan irasional tersebut dapat


(33)

disebabkan suatu kesalahan dalam mempersepsikan tugassekolah. Seseorang memandang tugas sekolah sebagai sesuatu yang berat dan tidak menyenagkan (aversiveness of the task and fear of failure). Oleh karena itu seseorang merasa tidak mampu menyelesaikan tugasnya secara memadai sehingga menunda-nunda menyelesaikan tugas tersebut secara memadai.

Fear of failure adalah ketakutan yang berlebihan untuk gagal. Seseorang menunda mengerjakan tugas kuliahnya karena takut jika gagal akan mendatangkan penilaian negatif atas kemampuanya. Akibatnya, seseorang menunda-nunda untuk mengerjakan tugas yang dihadapinya.Ferrari (M. Gufron, 2003; Gufron, 2010:163) mengatakan bahwa seseorang melakukan prokrastinasi akademik untuk menghindari informasi diagnostik akan kemampuanaya.

2.2.4.4Teori Reinforcement

Skinner (dalam Ferrari, 1996: 26) mengatakan bahwa perilaku terbentuk karena adanya penguatan. Teori belajar klesik menekankan pada punishment dan reinforcement. Teori reinforcement menyatakan bahwa prokrastinasi terjadi pada individu yang diberi penghargaan untuk perilaku tertentu maupun yang tidak dihukum secara cukup karena hal tersebut. Prokrastinasi juga dapat terjadi karena ketiadaan reward dan punishment untuk pelaku yang terjadi secara berulang-ulang. Individu melakukan prokrastinasi dapat juga disebabkan karena memiliki sejarah pernah menjadi prokrastinator yang sukses atau paling tidak menemukan tugas-tugas yang lebih menyenangkan daripada belajar (Bijon, dkk. 1976 dalam Ferrari, 1995: 26).


(34)

2.2.4.5Teori Cognitive Behavioral

Teori ini menjelaskan prokastinasi secara lebih terperinci. Teori cognitive behavioralmengatakan bahwa prokrastinasi terjadi karena adanya kesalahan dalam berpikir atau adanya pikiran-pikiran yang irasional terhadap tugas, seperti takut gagal dalam penyelesaian tugas. Untuk lebih jelasnya teori ini akan menjelaskan secara logis bagaimana perilaku prokrastinasi pada diri individu: (1) Kepercayaan irasional

Prokrastitanor menilai bahwa standar yang ada terlalu tinggi sedangkna kemampuanya tidak sebandingdengna standar yang ditetapkan, sehingga kegagalan itu sesuatu yang tidak dapat dihindari. Hal ini menimbulkan ketakutan dalam diri individu untuk menghadapi kegagalan, sehingga ia mengambil keputusan unutk menunda menyelasaikan tugas.

(2) Locus of Control

Individu yang memiliki kendali internal cenderung tidak melakukan prokrastinasi atau prokrastinasinya rendah, sebaliknya individu yang memiliki kendali eksternal cenderung melakukan prokrastinasi. Taylor dalam Ferrari (1995: 37) menyatakan bahwa variabel kognitif locus of control dapat memberikan lahan yang subur bagi penelitian dimasa yang akan datang. Selama ini , hasil penelitian dengan variabel ini telah bercampur. Power dala Ferrari (1995:37) menemukan bahwa locus of control tampak logis secara intuitif. Kumpulan data terbaru menyatakna sebuah hubungan kompleks dalam keadaan paling baik. Jelasnya, penelitian lebih lanjut dibutuhkan. Trice dan milton dalam Ferrari (1995: 37) menyatakan bahwa locus of


(35)

controlmungkin kegunaanya tidak sama dalam memprediksi prokrastinasi akademik sebagaimana ukuran spesifik akademis.

(3) Learned Helplessnes

Seseorang yang tidak berdaya dengan tugas-tugas yang dihadapi karena kecewa dengan hasil yang diperoleh sebelumnya akan mudah melakukan prokrastinasi karena baginya hal itu lebih aman.

(4) Perfeksionis yang irasional

Prokrastinator selalu berdalih bahwa dia butuh banyak waktu untuk melengkapi tugas sehingga dapat menyelesaikan tugas dengna hasil yang sempurna. Irasionalitas disini terlihat pada standar tinggi yang ditetapkan oleh individu yang bersangkutan pedahal jelas-jelas hal itu melebihi kemampuan yang dimiliknya.

Secara sederhana dapat dipahami bahwa menurut teori cognitive behavioralmunculnya perilaku prokrastinasi disebabkan oleh kepercayaan irasional, locus of control, learned helplessnesdan perfeksionis yang irasional.

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik

Ghufron (2011: 163-166) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik kedalam dua kelompok, faktor internal dan faktor eksternal. Penjelasan mengenai masing-masing faktor akan dijabarkan pada sub bab dibawah.


(36)

2.2.5.1Faktor intenal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis dari individu.

a. Kondisi fisik individu

Faktor dari dalam individu yang turut mempengaruhi munculnya prokrastinasi akademik adalah keadaan fisik dan kondisi kesehatan individu, misalnya fatigue. Menurul Millgram (dalam Gufron, 2011: 164) seseorang yang mengalami fatigue akan memiliki kecendrungan yang lebih tinggi untuk melakukan prokrastinasi dari pada individu yang tidak mengalami fatigue.

Keadaan fisik individu disini artinya berkaitan dengan bagaimana keadaan anggota tubuh individu yang bersangkutan. Apakah keadaanya utuh secara fisiologis maupun secara fungsional. Misalnya individu dengan tuna daksa dan individu dengan gangguan pendengaran atau tuna rungu. Friend dalam Timpe (1999:341), juga menyebutkan bahwa Jenis kelamin juga memiliki andil sebagai faktor penyebab prokrastinasi akademik pada individu. Seperti yang dijelaskan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmaini Dini (2010) bahwa subjek berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi derajat perilaku prokrastinasinya ketimbang subjek berjenis kelamin perempuan.

b. Kondisi psikis individu

Menurut Millgram dkk. terdapat beberapa hal yang mempengaruhi munculnya perilaku penundaan, antara lain:


(37)

(1) Trait kepribadian individu

Milgram menjelaskan bahwa trait kepribadian individu turut memengaruhi munculnya perilaku penundaan, misalnya trait kemampuan sosial yang tercermin dalam self-regulationdan tingkat kecemasan dalam berhubungan sosial.

(2) Motivasi

Besarnya motivasi yang dimiliki seseorang juga akan mepengaruhi prokrastinasi secara negatif. Semakin tinggi motivasi intrinsik yang dimiliki individu ketika menghadapi tugas, akan semakin rendah kecendrunganya untuk prokrastinasi akademik. Bimo Walgito (2004: 221) menjelaskan pada umumnya motivasi memiliki sifat siklas (melingkar), yaitu motivasi timbul, memicu perilaku tertuju pada tujuan (goal), dan akhirnya setelah tujuan tercapai, motivasi itu berhenti.

Dalam buku Pengantar Psikologi Umum,Bimo Walgito (2004: 224-235) menjelaskan beberapa jenis motivasi, antara lain motivasi fisiologis, motif sosial, motif kompetensi dan motif aktualisasi diri. Motif fisiologis pada dasarnya berkar pada keadaan jasmani. Dorongan-dorongan yang muncul biasanya berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk kalangsungan hidupnya sebagi mahluk hidup.

Motif berikutnya adalah motif sosial. Motif sosial dapat dibedakan kedalam 3 macam motif yaitu: (1) motivasi berprestasi, orang yang memiliki motivasi berprestasi ini biasanya akan meningkatkan performanceny, sehingga dengan demikian akan terlihat kemampuan berprestasinya; (2) motif


(38)

berafiliasi, individu dengan motiv ini akan selalu mencari teman, dan juga mempertahankan hubungan yang telah dibina dengan orang lain; dan (3) motif berkuasa, individu dengan motif ini akan mengadakan kontrol, mengendalikan, atau memerintaj orang lain dalam kehidupan sosialnya.

Selanjutnya adalah motif kompetensi. Motif ini berkaitan dengan motif instrinsik, yaitu kebutuhan seseorang untuk kompetensi dan menentukan sendiri dalam kaitan dengan lingkunganya. disebut intrinsik karena tujuanya adalah perasaan internal mengenai kompetensi dan self determinasi. Sebaliknya motif eksrtinsik, yang ditujukan kepada tujuan yang terletak diluar individu. Motif kompetensi dan yang bersifat instrinsik merupakan yang sangat penting karena merupakan motivator yang sangat kuat dari perilaku manusia yang dapat digunakan untuk membuat seseorang lebih produktif.

Yang terakhir adalah motif aktualisasi diri. motif aktualisasi diri merupakan motif yang berkaitan dengan kebutuhan atau dorongan untuk mengaktualisasikan potensi yang ada pada diri individu. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang tertinggi dalam hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow.

Sejalan dengan Millgram, Friend dalam Timpe (1999:341), juga menjelaskan bahwa prokrastinasi akademik dipengaruhi faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi psikis individu sebagai berikut:


(39)

(1) Tidak yakin diri (tidak percaya diri)

Individu pelaku prokrastinasi biasanya cenderung tidak yakin terhadap kemampuan dirinya sendiri. Prokrastinator cenderung menganggap dirinya tidak memiliki kapasitas yang baik untu menyelesaikan tugas-tugasnya. Padahal pada kenyataanya individu yang bersangkutan mampu untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan baik.

(2) Toleransi frustasi yang rendah

Prokrastinator cenderung tidak tahan dengan keadaan yang membuat dirinya merasa terbebani. Maka untuk menghindari perasaan tidak menyenangkan tersebut prokrastinator lebih memilih untuk menghindari tugas-tugasnya ketimbang menyelesaikanya.

(3) Menuntut kesempurnaan (perfectionism)

Perfectionism turut menjadi salah satu faktor penyebab prokrastinasi. Individu pelaku prokrastinasi yang disebabkan oleh perilaku perfectionism pada dirinya menuntut hasil kerja yang sempurna. Maka penundaan pengerjaan maupun penyelesaian tugas biasanya terjadi karena proses persiapan yang dilakukan terlalu lama.

(4) Pandangan fatalistik

Individu yang memiliki pandangan seperti ini memiliki kepercayaan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya adalah takdir dari tuhan. Akibatnya individu memiliki pemikiran bahwa dia tidak dapat mengubah keadaan. Karena semua yang terjadi dalam hidupnya adalah sebuah keniscayaan.


(40)

Selain Friend, Sapadin (1996: 12-16) juga menjelaskan beberapa faktor penyebab prokrastinasi yang berkaitan dengan kondisi fisik individu, yaitu:

(1) Perfeksionis (Perfectionism)

Seorang perfeksionis memiliki ketakutan berlebihan untuk mengerjakan suatu hal yang dirasa akan memberikan hasil yang tidak sempurna. Akibatnya, seorang perfeksionis memiliki keinginan bahwa tugasnya harus dikerjakan sebaik-baiknya (sempurna). Ketika individu perfeksionis merasa bahwa tugas yang akan ia kerjakan akan memberikan hasil yang tidak sempurna maka ia cenderung akan melakukan prokrastinasi.

(2) Pemimpi (Dreamer)

Para pemimpi sangat ahli dalam mengembangkan ide-ide secara rinci, tetapi tidak bisa mengubah ide mereka secara garis besar menjadi kenyataan. Hal ini terjadi lantaran seorang pemimpi menginginkan kehidupan yang gampang dan menyenangkan. Para pemimpi berfikir bahwa selalu akan ada sesuatu yang menguntungkan bagi dirinya sehingga senantiasa menunggu dan akhirnya tugas-tugasnya banyak yang tertunda.

(3) Penghawatir (Worrier)

Seorang penghawatir akan selalu berfikir bahwa tugas yang akan dikerjakan tidak berjalan dengan baik dan akan gagal. Individu merasa tidak akan dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Penghawatir selalu memiliki kekhawatiran akan gagal sehingga memilih untuk menunda menyelesaikan tugas.


(41)

(4) Penentang (Defender)

Seorang penentang tidak suka diperintah atau dinasehati orang lain. Individu sering dianggap penunda karena melakukan tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan pada umumnya.

(5) Pembuat Onar (Crisis Maker)

Para pembuat onar menumpuk semua hal disaat terakhir. Bagi seorang crisis maker, prokrastinasi adalah bentuk dari petualangan. Tetapi seorang crisis maker yang melaukan prokrastinasi lebih sering menjadi pecundang ketimbang menjadi pemenang dalam petualanganya. Karena biasanya seorang crisis maker justru lari pada menit-menit terakhir.

(6) Penyibuk (Over-doer)

Seorang penyibuk cenderung untuk selalu mengatakan “ya” pada semua tugas yang diberikan kepadanya. Padahal seorang penyibuk yang biasanya memiliki tipe berfikir memaksa ini cenderung kurang mampu mengatur waktu, sumberdaya yang ada, dan konflik yang muncul. Akibatnya seorang penyibuk sering menunda tugas-tugas yang harus diselesaikanya.

Ahli lain yang juga menjelaskan mengenai faktor penyebab prokrastinasi yang berkaitan dengan kondisi psikis individu adalah Bernard. Bernard (dalam Catrunada dan puspitawati, 2008: 6-9) menjelaskan hal-hal menyebabkan prokrastinasi antara lain:


(42)

(1) Kecemasan (Anxiety)

Kecemasan yang tinggi yang berinteraksi dengna tugas-tugas yang diharapkan dapat diselesaikan menyebabkan seseorang cenderung menunda tugas tersebut.

(2) Pencelaan Terhadap Diri Sendiri (Self-Depreciation)

Pencelaan terhadap diri sendiri termanifestasi kedalam penghargaan yang rendah terhadap dirinya sendiri, selalu menyalahkan dirinya sendiri ketika terjadi kesalahan, dan rasa tidak percaya diri untuk mendapat masa depan yang cerah menyebabkan seseorang cenderung melakukan prokrastinasi. (3) Rendahnya toleransi terhadap ketidak nyamanan (Low Discomfort Tolerance)

Kesulitan pada tugas yang dikerjakan membuat seseorang mengalami kesulitan untuk mentoleransi rasa frustsi dan kecamasan, sehingga mereka menggalihkna diri sendiri kepada tugas-tugas yang dapat mengurangi ketidak nyamanan dalam diri mereka.

(4) Pencari kesenangan (Pleasure-Seeking)

Seorang yang mencari kenyamanan cenderung tidak mau melepaskan situasi yang membuat dia merasa nyaman. Jika individu memiliki kecenderungan tinggi dalam mencari situasi yang nyaman, maka individu tersebut memiliki hasrat yangkuat untuk bersenang-senang dan memiliki kontrol impulsif yang rendah.

(5) Tidak teraturnya waktu (Time Disorganization)

Lemahnya pengaturan waktu disebabkan sulitnya individu memutuskan pekerjaan apa yang penting dan kurang penting untuk dikerjakan hari ini.


(43)

Semua pekerjaan terlihat sangat penting sehingga muncul kesulitan untuk menentukan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

(6) Pendekatan yang lemah terhadap tugas (Poor Task Aproach)

Seseorang merasa siap untuk bekerja, kemungkinan dia akan meletakkan kembali pekerjaan tersebut karena tidak tahu darimana harus memulai sehingga cenderung menjadi tertahan oleh ketidaktahuan tentang bagaimana harus memulai dan menyelesaikan pekerjaan tersebut.

(7) Kurangnya pernyataan yang tegas (Lack of Assertion)

Kurangny apernyataan yang tegas disebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk berkata “tidak” terhadap permintaan yang ditujukan kepadanya ketika banyak hal yang harus dikerjakan karena telah dijadwalkan terlebih dahulu. Hal ini bisa terjadi karena mereka kurang memberikan rasa hormat atas semua komitmen dan tanggung jawab yang dimiliki.

(8) Permusuhan terhadap orang lain (Hostility With Others)

Kemarahan yang terus menerus bisa menimbulkan dendam dan sikap bermusuhan sehingga bisa menuju sikap menolak atau menentang apapun yang dikatakan oleh orang tersebut.

(9) Stres dan kelelahan (Stress and Fatigue)

Stres adalah hasil dari sejumlah intensitas tuntutan negatif dalam hidup yang digabung dengan gaya hidup dan kemampuan mengatasi masalah pada diri sendri. Semakin banyak tuntutan dan semakin lemah sikap sesesorang dalam memecahka masalah, dan gaya hidup yang kurang baik, semakin tinggi stres seseorang.


(44)

Sedangkan Steele (2007) menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi psikis individu yang dapat menyebabkan individu melakukan prokastinasi adalah:

(1) Ketidaksukaan terhadap tugas

Individu cenderung untuk menghindari tugas yang dirasa sulit, tidak menyenangkan, dan membosankan untuk waktu selama yang dimungkinkan. (2) Depresi atau masalah mood

Rendahnya semangat atau motivasi terhadap tugas, atau hanya merasa tidak mood dengan tugas yang dibelikan, atau meningkatnya tekanan yang disebakan oleh tugas menyebabkna individu menghindari tugas dan akhirnya melakukan prokrastinasi.

(3) Pemberontakan

Prokrastinasi bisa jadi sebagai respon terhadap situasi ketika individu mendapatkan tugas yang dirasa tidak wajar, tidak berguna, atau dirasa sangat berat untuk diselesaikan dalam satu waktu tertentu yang sudah ditentukan. Menunda untuk memulai mengerjakan tugas karena kebencian terhadap tugasnya, atau terhadap orang yang memberikan tugas tersebut.

(4) Takut gagal

Perasaan takut akan kegagalan; lebih suka bila orang lain melihat dan menilai kekurangan karyanya, lebih dari kemampuanya.


(45)

(5) Masalah menejemen waktu

Masalah dalam menejemen waktu dan kesalahan dalam memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas menjadikan individu melakukan prokrastinasi.

(6) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan seperti misalnya tempat belajar memiliki memiliki pengaruh yang kuat terhadap motivasi untuk memuli tugas.

(7) Menikmati bekerja dibawah tekanan

Menyukai bekerja dibawah tekanan mendekati waktu akhir penyelesaian tugas yang telah ditentukan.

(8) Selalu menuruti keinginan hati mengerjakan hal lain yang lebih menyenangkan

Individu yang selalu mengikuti keinginan hatinya ini sering kali dengan mudahnya berpindah-pindah dari satu tugas ke tugas yang lain dalam rangka mengejar kesenangan sesaat yang diberikan, dan masalah adalah urusan belakangan.

2.2.5.2 Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor tersebut adalah:

(a) Gaya pengasuhan orang tua

Pendidikan dan karakter pada anak terbentuk dari hubungan serta intensitas komunikasi dalam keluarga. Gaya pengasuhan orang tua yang


(46)

kurang tepat dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak yang berujung pada perilaku yang kurang tepat. Salah satu gaya pengasuhan yang sering berpengaruh adalah otoriter. Hasil penelitian Ferrari (1995:14) menemukan bahwa tingkat pengasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi. Pengasuhan yang otoriter membentuk pribadi yang cenderung tertutup sehingga menjadi kurang mandiri serta kreatif dalam menyelesaikan tugas, hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh orang tua. Dengan kondisi yang demikian, inisiatif untuk berkembang aktif menjadi terhambat.

Secara umum kita mengenal 3 macam gaya pengasuhan orang tua yaitu gaya pengasuhan otoriter, gaya pengasuhan permisif, dan gaya pengasuhan demokratis. Orang tua yang mempunyai gaya otoriter cenderung memberi dukungan rendah, tetapi mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap anak. Orang tua otoriter cenderung memfokuskan pada kesalahan anak, anak dari keluarga otoriter biasanya tidak belajar untuk berpikir mandiri. Sedangkan orang tua yang mempunyai gaya pengasuhan permisif cenderung memberi dukungan tinggi, tetapi mempunyai ekspektasi yang rendah terhadap anak.Anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan permisif cenderung kurang bertanggung jawab, agresif, menuruti impuls seksual, egois dan suka menuntut. Dan yang terakhir, orang tua yang mempunyai gaya demokratis memberi dukungan tinggi dan mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap anak.Orang tua demokratis juga tegas, disiplin, dan konsisten dalam mentaati aturan yang mereka terapkan.


(47)

(b) Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan yang mempengaruhi prokrastinasi pada diri individu mencakup lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan tempat belajar. Prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah pengawasan dari pada lingkungan yang penuh pengawasan. Pergaulan siswa pun turut mempengaruhinya. Lingkungan rendah pengawasan yang dimaksud adalah tidak adanya kontrol dari pihak lain dalam melakukan aktivitas, sehingga individu akan terbiasa dengan keadaan yang bebas dalam artian hanya melakukan hal – hal yang disukai saja, tanpa memperhatikan adanya tanggung jawab terhadap tugas.

Berbeda dengan lingkungan yang rendah pengawasan, lingkungan yang penuh pengawasan bukan berarti lingkungan yang otoriter, membetuk individu untuk bertindak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan dan lingkungan sebagai kontrol menjadi pembatas agar individu tidak melakukan hal-hal yang tidak perlu, sehingga dapat menekan terjadinya prokrastinasi. Selain faktor pola asuh orang tua dan lingkungan, lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah juga sangat berperan terhadap timbulnya perilaku prokrastinasi akademik.

Stelle (2007) juga mengemukakan bahwa faktor lingkungan seperti misalnya tempat belajar memiliki memiliki pengaruh yang kuat terhadap motivasi untuk memulai tugas.Sependapat dengan Stelle, Bernard (dalam Catrunada dan Puspitawati: 2008: 6-9) juga mengemukakan bahwa tidak teraturnya lingkungan (Enviromental Disorganization) memiliki andil dalam


(48)

munculnya perilaku prokrastinasi pada diri individu. Bernard menjelaskan, tidak teraturnya lingkungan bisa berbentuk interupsi (gangguan) dari orang lain, kurangnya privasi, kertas yang bertebaran dimana-mana, dan alat-alat yang dibutuhkan dalam tugas yang akan diselesaikan tidak tersedia. Kenyataanya, ketidakteraturan lingkunganini disebabka oleh individu yang bersangkutan itu sendiri. Padahal banyaknya gangguan pada area kerja menyulitkan seseorang untuk berkosentrasi sehingga pekerjaan tersebut tidak bisa selesai tepat pada waktunya.

Dalam penyusunanya, skripsi melibatkan banyak pihak dari lingkungan sekolah mahasiswa. Adapun pihak-pihak yang terkait dengan penyusunan skripsi mahasiswa antara lain:

(1) Dosen pembimbing

Pembimbingan skripsi dilakukan oleh dosen pembimbing yang telah ditetapkan oleh jurusan melalui SK yang diterbitkan oleh fakultas. Untuk dapat melakukan ujian mahasiswa sedikitnya telah melakukan bimbingan sebanyak 8 kali dengan masing-masing dosen pembimbing untuk 2 orang dosen pembimbing, atau 12 kali untuk mahasiswa dengan 1 orang dosen pembimbing.

(2) Fasilitas kampus

Hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas kampus antara lain, fasilitas kelas, perpustakaan dan ketersediaan buku-buku di perpustakaan, jaringan internet, dan layanan pengaksesan jurnal internasional.


(49)

(3) Birokrasi kampus

Birokrasi pada dasarnya merupaka suatu sistem yang menerapkan fungsi-fungsi menejemen untuk mencapai output yang maksimal. Birokrasi kampus adalah suatu sistem pemerintahan yang terdapat pada instansi kampus itu sendiri.

(4) Pelayanan administrasi kampus

Pelayanan administrasi kampus adalah pelayanan yang berkaitan dengan administrasi atau berkas-berkas yang menunjang proses studi mahasiswa di kampus yang bersangkutan. yang termasuk kedalam layanan administrasi kampus antara lain, penerbitan Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi, surat-surat perizinan dan Surat Kerja.

Merujuk pada penjelasan-penjelasan yang dikemukakan oleh Ghufron, Friend, Spadin, Bernard dan Stelee tersebut di atasa, maka peneliti menyimpulkan bahwa faktor penyebab munculnya perilku prokrastinasi pada diri individu dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Merujuk pada penjelasan para ahli terdapat 18 faktor internal yang mempengaruhi perilaku prokrastinasi, yaitu: (1) Rendahnya motivasi; (2) Pemimpi; (3)Penentang; (4) Pembuat onar; (5) Penyibuk; (6) Kecemasan; (7) Pendekatan yang lemah terhadap tugas; (8) Tidak asertif; (9) Permusuhan terhadap orang lain; (10) Stres; (11) Ketidaksukaan terhadap tugas; (12) Takut gagal; (13) Manajemen waktu; (14) Menyukai bekerja dibawah tekanan; (15) Melakukan hal lain yang lebih menyenangkan; (16) Pencelaan terhadap diri sendiri; (17) Toleransi yang rendah terhadap ketidaknyamanan (18)


(50)

Perfectionism. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi faktor penyebab prokrastinasi adalah: (1) Gaya pengasuhan orang tua; (2) Dosen pembimbing; (3) Rumitnya birokrasi; (4) Lamanya layanan administrasi; (5) Lingkungan belajar.


(51)

36 BAB 3

METODE PENELITIAN

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalm penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis (Sugiyono, 2013:3)

Penelitian ilmiah merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Penelitian merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang memiliki karakteristik kerja ilmiah yaitu kegiatan yang mempunyai tujuan, kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terkendali, objektif dan tahan uji (Azwar, 2003:2)

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah adalah suatu penelitian yang berdasarkan pada metode yang harus dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya dan berdasar dari teori-teori relevan yang ada. Oleh karena itu diperlukan pemilihan serta penentuan metode penelitianyang tepat untuk mencapai tujuan penelitian. Berhubungan dengan hal diatas maka dalam bab ini


(52)

akan dibahas mengenai jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, teknik pengumpulan data dan yang terakhir teknik analisis data.

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu (Azwar, 2007:7). Sedangkan menurut Sukmadinata (2010:90) penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusi. Jadi simpulan dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada secara sistematik dan akurat. Maka secara sederhana deskriptif adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada secara sistematik dan akurat.

Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan survey. Penelitan survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 2008:3). Penelitian survey ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi.


(53)

Hasil penelitian ini disajikan secara deskriptif untuk memberikan gambaran tentang hasil penelitian yang diperoleh. Jenis penelitian deskriptif dalam penelitian ini sejalan dengan tujuan penelitian, yang ingin mendapatkan informasi mengenai faktor penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa FakultasIlmuPendidikan UNNESAngkatanTahun 2009.

3.2Variabel Penelitian

Arikunto berpendapat bahwa variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:118). Sedangkan menurut Sugiyono (2013:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya. Dan menurut Hatch dan Farhady (1981, dalam Sugiyono, 2013:60) variabel adalah atribut seseorang atau proyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Berdasarkan pendapat para ahli dapat dimengerti bahwa variabel adalah fokus dari suatu penelitian dan merupakan faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti.

3.2.1 Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal. Menurut Hadari Nawawi dan Martini Hadari (1992:45), variabel tunggal adalah “...variabel yang hanya mengungkapkan variabel untuk dideskripsikan unsur atau faktor-faktor didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut, penelitian seperti ini disebut variabel tunggal...”Jadi variabel dalam penelitian ini adalah “faktor


(54)

penyebab Prokrastinasi Akademik Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES Angkatan Tahun 2009”.

3.2.2 Devinisi Operasional Variabel

Prokrastinasi akademik adalah suatu perilaku penundaan pada tugas-tugas akademik yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif bagi pelakunya yang dilakukan secara sadar dan lebih memilih mengerjakan hal-hal lain yang dirasa lebih menyenangkan dan prokrastinator melakukan prokrastinasi bukan sebagai bentuk penghindaran atau tidak mau tahu dengan tugas yang dihadapi tetapi sebagai bentuk self defense mechanism untuk menghindari perasaan tidak menyenangkan yang disebabkan oleh tugas yang harus diselesaikanya Sedangkan mahasiswa FakultasIlmuPendidikan UNNESAngkatanTahun 2009 adalah mahasiswa yang masa studinya sudah lebih dari 8 semester dan belum menyelesaikan tugas Skripsinya. Jadi faktor penyebab Prokrastinasi Akademik

Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa FakultasIlmuPendidikan

UNNESAngkatanTahun 2009 adalah faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa FakultasIlmuPendidikan UNNESAngkatanTahun 2009 yang masa studinya sudah lebih dari 8 semester dan melakukan prokrastinasi akademik penyusunan Skripsi sehingga waktu lulus dari universitas menjadi lebih lama.

Prokrastinasi disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, terdapat 18 faktor internal yang menyebabkan prokrastinasi yaitu: (1) Rendahnya motivasi; (2) Pemimpi (dreamer); (3)Penentang (defender); (4) Pembuat onar (crisis makaer); (5) Penyibuk; (6) Kecemasan; (7) Pendekatan yang lemah terhadap tugas (poor task aproach); (8) Tidak asertif; (9) Permusuhan terhadap orang


(55)

lain(hostility with other); (10) Stres; (11) Ketidaksukaan terhadap tugas; (12) Takut gagal; (13) Manajemen waktu; (14) Menyukai bekerja dibawah tekanan (enjoy working under preasure); (15) Melakukan hal lain yang lebih menyenangkan; (16) Pencelaan terhadap diri sendiri (self-depreciation); (17) Toleransi yang rendah terhadap ketidaknyamanan (low discomfort tolerance); (18) Perfectionism; (19) Keadaan kesehatan; (20) Cacat tubuh yang diderita. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi faktor penyebab prokrastinasi terdiri atas: (1) Gaya pengasuhan orang tua; (2) Dosen pembimbing; (3) Rumitnya birokrasi; (4) Lamanya layanan administrasi; (5) Lingkungan belajar.

3.3Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kasimpulanya (Sugiyono, 2013: 279). Menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Sedangkan menurut Azwar populasi adalah kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Azwar, 2003: 77). Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah kelompok subjek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu menurut peneliti untuk ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa


(56)

mahasiswa yang tidak menyelesaikan skripsinya tepat waktu dengan masa tempuh studi 8 semester. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 178 orang.Keseluruhan populasi tersebut tersebar di 6 Jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES. Adapun sebaranya adalah 23 orang Jurusan Teknologi Pendidikan, 12 orang Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, 36 orang Jurusan Bimbingan dan Konseling, 37 orang Jurusan PGSD, 37 orang Jurusan Psikologi dan 33 orang Jurusan PG PAUD.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi (Sugiyono, 2013:297). Sedangkan Arikunto (2006:131) menyebutkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Maka dapat disimpulkan, bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi objek penelitian.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling. Teknik cluster sampling diambil karena sebaran populasi yang luas terdiri dari 6 jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES dimana masing-masing jurusan memiliki karakter yang berbeda dengan jurusan lainya. Adapun pengambilan sampel dari masing-masing cluster dilakukan dengan cara sampling insidental, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipadang cocok sebagai sumber data. Jumlah sampel yang diambil dari populasi dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (Husein, 2004:176):


(57)

Keterangan:

N= Ukuran populasi d = derajat kesalahan

n= Ukuran sampel

Tabel 3.1

Jumlah Sampel Masing-Masing Jurusan

Jurusan Jumlah Populasi Jumlah Sampel

Teknologi Pendidikan 23 orang 4 orang

Pendidikan Luar Sekolah 12 orang 2 orang

Bimbingan Konseling 36 orang 6 orang

PGSD 41 orang 8 orang

Psikologi 37 orang 7 orang

PGPAUD 33 orang 6 orang

Jumlah sampel 33 Orang

Roscoe (1982: 253 dalam Sugiyono, 2011: 90-91) memberikan saran tentang ukuran sampel untuk penelitian bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah adalah sebanyak 33 orang dengan derajat kesalahan sebesar 5%. Pengambilan sampel ini sesuai dengan pendapat arikunto (2006: 134) yang menjelaskan bahwa dalam pengambilan sampel secara acak maka apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:


(58)

2) Sempit luasnya wilayan pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

3) Besar kecilnya risiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang risikonya besar, hasilnya akan lebih baik.

3.4Instrumen Penelitian, Validitas dan Reliabilitas

3.4.1 Penyusunan instrumen

Untuk menyusun instrumen penelitian yang baik ada beberapa tahap yang harus dilalui. Menurut Arikunto (2006:166) prosedur yang ditempuh adalah perencanaan, penulisan butir soal, penyuntingan, uji coba, analisis hasil, revisi dan instrumen jadi.

Bagan 3.1

Bagan Langkah-langkah Penyusunan Instrumen

Instrumen penelitian disusun mengacu pada teori yang digunakan. Kemudian dikembangkan menjadi kisi-kisi instrumen yang selanjutnya akan disusun menjadi instrumen penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba pada instrumen yang bertujuan untuk mengetahui kevalidan instrumen tersebut. Setelah dilakukan uji coba, kemudian dilakukan perbaikan pada

Instrumen Kisi-kisi

instrumen Teori


(1)

DAFTAR MAHASISWA

SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014

Prog. Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, S1 [140240] Program : Reguler

Angkatan : 2009 Jumlah : 404 orang

Cetak : 19-11-2013 10:46:15 oleh: Novie Prasetyo Utomo Hal: 8/9 --- NO. NIM NAMA MAHASISWA L/P STATUS WALI

--- 316 1401409317 YENI MARTIANA P Lulus Umi Setijowati 317 1401409318 TRI NAF'AN ANDIKO L Lulus Arini Estiastuti 318 1401409319 INDRA PRADANA KUSUMA L Lulus Arini Estiastuti 319 1401409320 NUGROHO PRIMA INDRA JAYA L Lulus Arini Estiastuti 320 1401409321 PUTRI HIRWANDINI P Lulus Arini Estiastuti

321 1401409322 DEWI SRI JAYANTI P Lulus TRI MURTININGSIH 322 1401409323 BAMBANG PURNOMO L Lulus TRI MURTININGSIH 323 1401409324 IKA NURFIANA P Lulus Utoyo

324 1401409325 IMRON ROSYADI L Lulus Utoyo

325 1401409326 IDA NURAENI P Lulus TRI MURTININGSIH

326 1401409327 ANGGUN DWI DAMAYANTI P Lulus TRI MURTININGSIH 327 1401409328 NUR AMANATUN MAULANA P Lulus Utoyo

328 1401409329 AJI SULARSO L Lulus Utoyo

329 1401409330 DINA ASRI RAKHMILLAH BARLIANI P Lulus Utoyo 330 1401409331 ARISTA DWI LESTARI P Lulus Utoyo

331 1401409332 NUR INDAH P Lulus Utoyo

332 1401409333 RATNASARI PURWANINGSIH P Lulus TRI MURTININGSIH 333 1401409334 AFRIANTI KURNIASARI P Lulus TRI MURTININGSIH 334 1401409335 SUCY LUTFIANA P Lulus Sri Ismi Rahayu

335 1401409336 AGUNG PALUPI P Lulus TRI MURTININGSIH

336 1401409337 WALIYYATUN NASHIIRAH P Lulus TRI MURTININGSIH 337 1401409338 ISTI NUR HAYANAH P Lulus TRI MURTININGSIH 338 1401409339 RETMANIAR KARIMA P Lulus TRI MURTININGSIH 339 1401409340 TITIK WARSIH P Lulus TRI MURTININGSIH 340 1401409341 AUJI HALAWATI ZULFAH P Lulus Umi Setijowati

341 1401409342 DITA AYU OKTABRILLIYANA P Lulus TRI MURTININGSIH 342 1401409343 PRASETYA ANDIKA WIJAYA L Lulus Sri Susilaningsih 343 1401409344 NUR ANNISA P Aktif Sri Ismi Rahayu

344 1401409345 NAILA SOFA RIZKA P Lulus Sri Susilaningsih 345 1401409346 DESY NOOR HALIMAH P Lulus Sri Susilaningsih 346 1401409347 RIZKA RAIS L Lulus Sri Susilaningsih

347 1401409348 BAYU ADITYAS SETYAWAN L Aktif Sri Susilaningsih 348 1401409349 MUHAMAD ALI JINNAH L Lulus Sri Ismi Rahayu 349 1401409350 YUAN FAJAR PRASISWAYANI L Lulus Sri Susilaningsih 350 1401409351 ISTIQOMAH ARYANINGSIH P Aktif Sri Susilaningsih 351 1401409352 LUK LUK APRIANI P Lulus Sri Susilaningsih 352 1401409353 IMAMUDIN L Lulus Sri Ismi Rahayu

353 1401409354 DEVI CHRISTIYANA P Lulus Sri Susilaningsih 354 1401409355 INDAH NURUL AMALIA P Lulus Sri Ismi Rahayu 355 1401409356 DHIYAN RAHMA JUWITA P Aktif Sri Susilaningsih 356 1401409357 DIAN CANDRA PRIMAWAN P Lulus Sri Susilaningsih 357 1401409358 SRI SUGIARTI P Lulus Sri Susilaningsih

358 1401409359 ARIEF ALFIAN YUSUF L Aktif Sri Ismi Rahayu 359 1401409360 ROHMAT KHARIS AFFANDI L Lulus Sri Sulistyorini 360 1401409361 AZIZAH EKA SAFITRI P Lulus Sri Sulistyorini --- bersambung ke hal 9...

http://akademik.unnes.ac.id/cetak/data_list_mhs_txt.php?a=lengkap&k...

35


(2)

DAFTAR MAHASISWA

SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014

Prog. Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, S1 [140240] Program : Reguler

Angkatan : 2009 Jumlah : 404 orang

Cetak : 19-11-2013 10:46:15 oleh: Novie Prasetyo Utomo Hal: 9/9 --- NO. NIM NAMA MAHASISWA L/P STATUS WALI

--- 361 1401409362 WIWIT PRIO PRASOJO L Lulus Teguh Supriyanto 362 1401409363 HARNA MONITASARI P Lulus Sri Sulistyorini 363 1401409364 SULISTIYANINGSIH P Lulus Teguh Supriyanto 364 1401409365 MYLA WEDATIKA P Aktif Sri Sulistyorini 365 1401409366 ALI MUTHO'I L Lulus Sri Sulistyorini 366 1401409367 MUNA NUZULIA P Lulus Sri Sulistyorini

367 1401409368 SILFIA RATNA OKTAVIANA P Aktif Sri Sulistyorini 368 1401409369 BAYU PRASTIYO SUWARNO L Lulus Sri Sulistyorini 369 1401409370 SHINDIA AYU REGA PUSPITA P Lulus Sri Sulistyorini 370 1401409371 AYU APRIANA DEWI P Aktif Sri Sulistyorini

371 1401409372 INDAH NOVITA DEWI P Lulus Sri Sulistyorini 372 1401409373 WINDRI WIDAYANTI P Aktif Sri Sulistyorini 373 1401409374 DWI FEBRI SETIANTO L Lulus Teguh Supriyanto 374 1401409375 AGUS ALEG SETIAWAN L Lulus Sri Sulistyorini 375 1401409376 SELLY NOERIZKI UBAIDILA P Lulus Pitadjeng 376 1401409377 ROSITA NURMALASARI P Lulus Pitadjeng 377 1401409378 SILFIA RATNA OKTAVIANI P Aktif Pitadjeng 378 1401409379 ULIN NAFIAH P Lulus Pitadjeng

379 1401409380 ANGGITA ENDAH DWI HATMI P Lulus Pitadjeng 380 1401409381 SHOFIA ARIUMI CHOIRIYAH P Lulus Pitadjeng 381 1401409382 WAHYU MARTHA SETYANI P Lulus Pitadjeng 382 1401409383 QURROTUL AINI P Lulus Pitadjeng

383 1401409384 MASYRUHAH P Lulus Pitadjeng 384 1401409385 MARIA ULFAH P Aktif Pitadjeng 385 1401409386 RISKI WARDANI P Lulus Pitadjeng 386 1401409387 DEWI SUPADMI P Lulus Pitadjeng 387 1401409388 MU'ARIFIN L Lulus Harmanto

388 1401409389 MOHAMAD ALI MASYHAR L Lulus Harmanto 389 1401409390 MUSTAFA KAMAL ALI L Lulus Harmanto 390 1401409391 DIAN ARISTA P Aktif Harmanto

391 1401409392 RETNO WIJIASTUTI P Lulus Teguh Supriyanto 392 1401409393 DWI PRASETIA NINGRUM P Lulus Teguh Supriyanto 393 1401409394 YULIDA PRATIWI P Lulus Harmanto

394 1401409395 MURNISA P Lulus Harmanto

395 1401409396 ARIF RAKHMAN HAKIM L Lulus Teguh Supriyanto 396 1401409397 LUCI TRI WIJAYANTI P Lulus Harmanto

397 1401409398 FIKA ANGGRAINI P Lulus Harmanto

398 1401409399 DONI PRASETYO WIBOWO L Lulus Harmanto 399 1401409400 AHMAD ZAKKIAMANI L Lulus Teguh Supriyanto 400 1401409401 SIRENA SETYA APRIETHA P Lulus Harmanto 401 1401409402 TRI YUNITASARI P Lulus Harmanto

402 1401409403 MENIK KUSMAMI P Lulus Sigit Yulianto 403 1401409404 ADIK RIAN SAPUTRA L Lulus Sukardi 404 1401409405 IMAM HANAFI L Aktif Isa Ansori

--- KETERANGAN:

LAKI-LAKI= 104 ORANG, PEREMPUAN= 300 ORANG, LAINNYA= 0 ORANG +---+---+---+---+---+---+---+---+

|KATEGORI| LULUS | AKTIF | CUTI | PRPNJG | TUNDA | HUTANG |TDK. REG| +---+---+---+---+---+---+---+---+

| JUMLAH | 337 | 59 | 0 | 0 | 0 | 0 | 8 |


(3)

DAFTAR MAHASISWA

SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014 Prog. Studi : Psikologi, S1 [155040] Program : Reguler

Angkatan : 2009 Jumlah : 74 orang

Cetak : 19-11-2013 10:52:04 oleh: Novie Prasetyo Utomo Hal: 1/2 --- NO. NIM NAMA MAHASISWA L/P STATUS WALI ---

1. 1511409001 PUSPITA NILAWATI SIPUNGA P Aktif Moh. Iqbal Mabruri 2. 1511409002 SHAHNAZ NABILA P Aktif Moh. Iqbal Mabruri

3. 1511409003 DITA AMALIA RAHMAWATI P Putus Studi (DO)Nugroho 4. 1511409004 ERIANSON SARAGIH L Aktif Moh. Iqbal Mabruri 5. 1511409005 DIYAH ARFIDIANINGRUM P Lulus Moh. Iqbal Mabruri 6. 1511409006 ARLIBRIANTO PUTRA PERDANA L Aktif Moh. Iqbal Mabruri 7. 1511409007 PROFITANA KUSUMANINGTYAS P Aktif Moh. Iqbal Mabruri 8. 1511409008 YUSUF AGUNG RAHMANDA L Putus Studi (DO)Moh. Iqbal Mabruri 9. 1511409009 RAHMATIKA FEBRIANA P Aktif Moh. Iqbal Mabruri

10. 1511409010 ANGGI PUSPITASARI P Lulus Moh. Iqbal Mabruri 11. 1511409011 ATIKA OKTAVIANI PALUPI P Lulus Moh. Iqbal Mabruri 12. 1511409012 SUSI TRI RAHAYU P Aktif Moh. Iqbal Mabruri

13. 1511409013 SINGGIH AGUNG DWI SATOTO L Aktif Moh. Iqbal Mabruri 14. 1511409014 ADI PRATAMA L Aktif Moh. Iqbal Mabruri

15. 1511409015 PRAMATHANA ALLEN GITHA NUGRAHA P Aktif Moh. Iqbal Mabruri 16. 1511409016 DIAN BUDI RACHMAWATY P Aktif Moh. Iqbal Mabruri

17. 11409017 YOSY YUDHA KUSUMA L Aktif Moh. Iqbal Mabruri

18. 1511409018 ANISTYA WULANDARI PRATOMO P Aktif Moh. Iqbal Mabruri 19. 1511409019 AUDRI WAHYU AVITASARI P Aktif Moh. Iqbal Mabruri 20. 1511409020 MEDYA PRANITIKA P Aktif Moh. Iqbal Mabruri 21. 1511409021 MARYAM NAILA ROCHMAH P Aktif Moh. Iqbal Mabruri 22. 1511409022 SANDA RIZKI WARDANI P Lulus Moh. Iqbal Mabruri 23. 1511409023 BINTI KHUMAIROH P Aktif Moh. Iqbal Mabruri

24. 1511409024 CIKAL PAMBUDYALUHUR PRAMSWARA L Aktif Moh. Iqbal Mabruri 25. 1511409025 NUR ARIFAH P Aktif Moh. Iqbal Mabruri

26. 1511409026 AJI MANGGOLO L Aktif Moh. Iqbal Mabruri

27. 1511409027 IKROMI ZUFRI EKAWALDI L Aktif Moh. Iqbal Mabruri

28. 1511409028 PRAMESTI BUDI WIDYANINGRUM P Putus Studi (DO)Masukkan Kode! 29. 1511409029 DANANG KUSUMA BAKTI L Lulus Moh. Iqbal Mabruri

30. 1511409030 TRIAS NOVITA SARI P Lulus Moh. Iqbal Mabruri 31. 1511409031 YUSRI MAULINA P Aktif Moh. Iqbal Mabruri 32. 1511409032 AYU HAPPY HASTUTI P Lulus Moh. Iqbal Mabruri

33. 1511409033 SURYANDANA DHARMAPUTERA L Putus Studi (DO)Masukkan Kode! 34. 1511409034 KRISTIANA PUSPITA WULANDARI P Aktif Moh. Iqbal Mabruri 35. 1511409035 DHERI CHRISDIANTO L Aktif Moh. Iqbal Mabruri

36. 1511409036 SHEILA NALYANSYAH DARYANTO P Lulus Moh. Iqbal Mabruri 37. 1511409037 PUPUT SUSANTO L Aktif Moh. Iqbal Mabruri

38. 1511409038 GALIH SEPTIANASARI P Lulus Rahmawati Prihastuty 39. 1511409039 ORNELA HAPSARI P Aktif Rahmawati Prihastuty

40. 1511409040 MEIRA KARTIKA PUTRI P Putus Studi (DO)Masukkan Kode! 41. 1511409041 DESTIANA MAIDAH P Lulus Rahmawati Prihastuty

42. 1511409042 LAKSITA FITRI HAPSARI P Lulus Rahmawati Prihastuty 43. 1511409043 SILSILIA HIKMAWATI P Aktif Rahmawati Prihastuty 44. 1511409044 OKTO MANAQIB L Mengundurkan DiriRahmawati Prihastuty 45. 1511409045 IRFAN PUTRA PRADANA L Tdk Reg. Sugeng Purwanto ---

bersambung ke hal 2...

http://akademik.unnes.ac.id/cetak/data_list_mhs_txt.php?a=lengkap&k...

19 of 34 19/11/2013 10:53


(4)

DAFTAR MAHASISWA

SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014 Prog. Studi : Psikologi, S1 [155040] Program : Reguler

Angkatan : 2009 Jumlah : 74 orang

Cetak : 19-11-2013 10:52:04 oleh: Novie Prasetyo Utomo Hal: 2/2 --- NO. NIM NAMA MAHASISWA L/P STATUS WALI

---

46. 1511409046 DINAR HASTHA BAGASKARA L Lulus Rahmawati Prihastuty 47. 1511409047 ANISA DWI HAPSARI P Aktif Rahmawati Prihastuty

48. 1511409048 YOCA DWI DANICA P Lulus Rahmawati Prihastuty 49. 1511409049 RISANDY PRATININGTYAS P Lulus Rahmawati Prihastuty 50. 1511409050 NUR PRASETYAWATI APRIANA P Aktif Rahmawati Prihastuty 51. 1511409051 HANDRI YULIA NUGRAHENI P Aktif Rahmawati Prihastuty 52. 1511409052 HARSONO L Lulus Rahmawati Prihastuty

53. 1511409053 PUTRICA BUDI PRASETYAWATI P Aktif Rahmawati Prihastuty 54. 1511409054 YULIA DAMAYANTI P Aktif Rahmawati Prihastuty

55. 1511409055 KUSUMA SARI P Aktif Rahmawati Prihastuty 56. 1511409056 MUKHAMAD ZAENAL L Aktif Rahmawati Prihastuty 57. 1511409057 DHEA MARTHILDA P Aktif Rahmawati Prihastuty

58. 1511409058 CANTIKA YENIAR PASUDEWI P Lulus Rahmawati Prihastuty 59. 1511409059 AMILIA TUTUT SUKMANINGRUM P Putus Studi (DO)Masukkan Kode! 60. 1511409060 DIAN FITRI UTAMI P Lulus Rahmawati Prihastuty

61. 1511409061 YUSUF TRI IRCHAMNA L Aktif Rahmawati Prihastuty

62. 1511409062 MUHAMAD WISNU WIRAWAN L Tdk Reg. Rahmawati Prihastuty 63. 1511409063 SILMI KAFAH P Putus Studi (DO)Masukkan Kode!

64. 1511409064 M ALIB SABARRUDIN L Aktif Rahmawati Prihastuty 65. 1511409065 SITI UMAYYAH P Aktif Rahmawati Prihastuty

66. 1511409066 IKA VITASARI WAHYUNINGTYAS P Lulus Rahmawati Prihastuty 67. 1511409067 RIZKI KURNIAWAN L Lulus Rahmawati Prihastuty

68. 1511409068 RAHIL PUSPASARI P Aktif Rahmawati Prihastuty 69. 1511409069 RANDY KHAIRULAH IQBAL L Aktif Rahmawati Prihastuty 70. 1511409070 JORAWAN SETIAJI RASYID L Aktif Rahmawati Prihastuty 71. 1511409071 JHONATAN OCTOSA L Aktif Rahmawati Prihastuty 72. 1511409072 MURTI MUJAMIASIH P Lulus Rahmawati Prihastuty 73. 1511409073 VITRIA LILIAN PURBA P Lulus Rahmawati Prihastuty 74. 1511409074 MOH. ZULFA NOOR ILMI L Aktif Rahmawati Prihastuty ---

KETERANGAN:

LAKI-LAKI= 26 ORANG, PEREMPUAN= 48 ORANG, LAINNYA= 0 ORANG +---+---+---+---+---+---+---+---+

|KATEGORI| LULUS | AKTIF | CUTI | PRPNJG | TUNDA | HUTANG |TDK. REG| +---+---+---+---+---+---+---+---+

| JUMLAH | 21 | 43 | 0 | 0 | 0 | 0 | 10 |

+---+---+---+---+---+---+---+---+

http://akademik.unnes.ac.id/cetak/data_list_mhs_txt.php?a=lengkap&k...

20


(5)

DAFTAR MAHASISWA

SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014

Prog. Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, S1 [160140] Program : Reguler

Angkatan : 2009 Jumlah : 58 orang

Cetak : 27-11-2013 09:30:58 oleh: Novie Prasetyo Utomo Hal: 1/2 --- NO. NIM NAMA MAHASISWA L/P STATUS WALI ---

1. 1601409001 GITA PRATIWI P Aktif NENENG TASUAH

2. 1601409002 INDAH PUSPITA SARI P Aktif Sri Sularti Dewanti Handayani 3. 1601409003 ENDAH TRI KURNIAWATI P Aktif Sri Sularti Dewanti Handayani 4. 1601409004 SURONINGSIH P Lulus Sri Sularti Dewanti Handayani

5. 1601409005 MARCILIA DWI ASTUTI P Aktif Sri Sularti Dewanti Handayani 6. 1601409006 WANTORO L Lulus NENENG TASUAH

7. 1601409007 HUDA FITRIYANI P Aktif Sri Sularti Dewanti Handayani 8. 1601409008 RIA DEWI IRAWAN P Aktif Sri Sularti Dewanti Handayani 9. 1601409009 DIAH WIDIASTUTI P Aktif Sri Sularti Dewanti Handayani 10. 1601409010 SETIARIF PUSPITANINGRUM P Aktif Amirul Mukminin 11. 1601409011 FADMUN FIQDA INAYAH P Aktif Sri Sularti Dewanti Handayani 12. 1601409012 AINUN NAFISAH P Lulus Sri Sularti Dewanti Handayani

13. 1601409013 ALIFFIA ROSI DEVITASARI P Mengundurkan DiriMasukkan Kode! 14. 1601409014 DWIANA ZAHRIATU NISA P Lulus Lita Latiana

15. 1601409015 FAJAR AYU RIZKY MAULIDA P Aktif Lita Latiana 16. 1601409016 JAYANTI MUGHNIATI P Aktif Lita Latiana 17. 1601409017 SUGIANA P Aktif Rina Windiarti

18. 1601409018 DWI RATNA LESTARININGSIH P Aktif Lita Latiana 19. 1601409019 RATNA DEWI NUGRAHANINGTYAS P Aktif Lita Latiana 20. 1601409020 NIKEN SULISTYORINI P Aktif Lita Latiana

21. 1601409021 FAILA SUFA P Aktif Lita Latiana 22. 1601409022 MUSLIMAH P Aktif Lita Latiana 23. 1601409023 MIFTAHUL JANNAH P Aktif Ali Formen 24. 1601409024 AZNANI NUR FAUZIYAH P Aktif Rina Windiarti 25. 1601409025 NUR CHAYATI P Aktif NENENG TASUAH

26. 1601409026 MASTERINA AFITRI CAHYANI P Mengundurkan DiriNENENG TASUAH 27. 1601409027 JEFRI TRI YUNIARTO L Aktif Rina Windiarti

28. 1601409028 LAILA HUSNITA P Aktif NENENG TASUAH 29. 1601409029 EVA RIZKI KURNIASIH P Aktif Ali Formen 30. 1601409030 MUNIKA SARRI AKHSANTI P Aktif Ali Formen 31. 1601409031 DWI UMI RACHMAWATI P Aktif Ali Formen 32. 1601409032 PURI PUSPITA DEWI P Aktif Rina Windiarti 33. 1601409033 ARIS ARIANTI P Mengundurkan DiriAli Formen 34. 1601409034 DEWI MARIA ULFA RAHMAWATI P Aktif Ali Formen 35. 1601409035 NUR AZIZAH P Lulus Ali Formen

36. 1601409036 HESTI HAYUNINGTYAS P Aktif Ali Formen 37. 1601409037 DEASY HANURA ESTUTI P Aktif Rina Windiarti 38. 1601409038 NAILI ROHMAH P Lulus Edi Waluyo

39. 1601409039 PUTRI ANGGUN SETIA KINANTI P Tdk Reg. NENENG TASUAH 40. 1601409040 OKY RIANA NINGTYAS P Aktif Edi Waluyo

41. 1601409041 ANISA SITI MARYANTI P Aktif Edi Waluyo 42. 1601409042 PUPUT INTAN PARIPURNO P Aktif Edi Waluyo 43. 1601409043 DEVI MASTUTI P Aktif Edi Waluyo

44. 1601409044 CATUR WULANDARI P Aktif Edi Waluyo 45. 1601409045 DEWI ARIFIANI RAHMAWATI P Aktif Edi Waluyo --- bersambung ke hal 2...

http://akademik.unnes.ac.id/cetak/data_list_mhs_txt.php?a=lengkap&k...

5 of 18 27/11/2013 9:32


(6)

DAFTAR MAHASISWA

SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014

Prog. Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, S1 [160140] Program : Reguler

Angkatan : 2009 Jumlah : 58 orang

Cetak : 27-11-2013 09:30:58 oleh: Novie Prasetyo Utomo Hal: 2/2 --- NO. NIM NAMA MAHASISWA L/P STATUS WALI

--- 46. 1601409046 SRI WAHYUNI P Aktif NENENG TASUAH 47. 1601409047 PRAMITHA ADITYASARI P Aktif Edi Waluyo 48. 1601409048 KHOLIFATUL WAKHIDAH P Aktif Edi Waluyo 49. 1601409049 ISKA YUNITA P Aktif Amirul Mukminin

50. 1601409050 RIRIN MASYNU ATUL KH P Aktif Amirul Mukminin 51. 1601409051 WIWIK TRI WIJAYANTI P Aktif Amirul Mukminin

52. 1601409052 ROCHMAH TRI MULYATININGSIH P Aktif Amirul Mukminin 53. 1601409053 OKTAVIKA DWI SAPUTRI P Lulus Rina Windiarti

54. 1601409054 LILIS MASITHOH P Aktif Amirul Mukminin 55. 1601409055 NUR KHASANAH P Aktif Amirul Mukminin

56. 1601409056 BOING SITI HANDAYANI DEWI P Aktif Amirul Mukminin 57. 1601409057 ARINTA TRI AGUSTINA P Aktif Amirul Mukminin 58. 1601409058 FITRI RAHMAWATI NINGSIH P Aktif NENENG TASUAH ---

KETERANGAN:

LAKI-LAKI= 2 ORANG, PEREMPUAN= 56 ORANG, LAINNYA= 0 ORANG +---+---+---+---+---+---+---+---+

|KATEGORI| LULUS | AKTIF | CUTI | PRPNJG | TUNDA | HUTANG |TDK. REG| +---+---+---+---+---+---+---+---+

| JUMLAH | 7 | 47 | 0 | 0 | 0 | 0 | 4 |

+---+---+---+---+---+---+---+---+

http://akademik.unnes.ac.id/cetak/data_list_mhs_txt.php?a=lengkap&k...

6


Dokumen yang terkait

Analisis Kesulitan Mengarang Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Angkatan Tahun 2009 Unnes

0 7 89

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PROKRASTINASI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Prokrastinasi Dalam Penyusunan Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PROKRASTINASI DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Prokrastinasi Dalam Penyusunan Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA Hubungan Antara Manajemen Waktu Dengan Prokrastinasi Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 7 15

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PROKRASTINASI PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS Hubungan Antara Kecemasan Dengan Prokrastinasi Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PROKRASTINASI PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS Hubungan Antara Kecemasan Dengan Prokrastinasi Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 3 16

PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA AKTIVIS ORGANISASI Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Aktivis Organisasi.

1 4 15

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UPI.

2 16 26

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UPI.

2 3 30

Studi Komparasi Skripsi Mahasiswa Pendidikan Sejarah Unnes Tahun 2005-2009.

0 0 1