menambahkan  variabel  intervening  kinerja  keuangan  untuk  mengetahui  pengaruh langsung dan tidak langsung modal intelektual pada nilai perusahaan.
2.6. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
2.6.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan  teori  berbasis  sumber  daya,  sebuah  perusahaan  dipersepsikan
sebagai  kumpulan  dari  aset  maupun  kemampuan  berwujud  dan  tak  berwujud  Firer dan Williams, 2003. Teori  ini menganjurkan bahwa kinerja dari sebuah  perusahaan
sebaiknya  didefinisikan  sebagi  fungsi  penggunaan  yang  efektif  dan  efisien  dari  aset berwujud  maupun  tak  berwujud  yang  dimiliki  oleh  perusahaan  atau  intellectual
ability. Hal ini sejalan dengan teori stakeholder yang menyatakan bahwa VA Value Added merupakan sebuah ukuran yang lebih akurat dalam mengukur kinerja sebuah
perusahaan  dibandingkan  dengan  laba  akuntansi  yang  hanya  merupakan  ukuran return bagi pemegang saham.
Kinerja  merupakan  hal  penting  yang  harus  dicapai  oleh  setiap  perusahaan dimanapun,  karena  kinerja  merupakan  cerminan  dari  perusahaan  dalam  mengelola
dan mengalokasikan sumber dayanya, selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi
standar  perilaku  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya,  agar  membuahkan  tindakan  dan hasil  yang  diharapkan.  Setiap  perusahaan  menghendaki  adanya  kinerja  keuangan
yang  bagus  karena  dari  kinerja  keuangan  tersebut  perusahaan  akan  mampu  menarik investor  dan  mempertahankan  pelanggannya  sehingga  akan  sangat  menentukan
kemampuan bersaing suatu perusahaan.
Menurut  Khasmir  2005:  263  untuk  mengetahui  kondisi  suatu  perusahaan maka  dapat  dilihat  dari  laporan  keuangan  yang  disajikan  oleh  perusahaan  secara
periodik.  Penilaian  terhadap  kinerja  suatu  perusahaan  dapat  dilakukan  dengan menganalisis  laporan  keuangan  yang  merupakan  hasil  akhir  dari  kegiatan  akuntansi
peusahaan  yang  bersangkutan.  Analisis  yang  dapat  dipakai  dalam  laporan  keuangan salah satunya adalah menggunakan analisis rasio.
Analisis  rasio  merupakan  metode  analisis  yang  objektif  karena  didasarkan pada  data  akuntansi  yang  tersedia  dalam  laporaan  keuangan.  Rasio  keuangan  yang
digunakan  sebagai  indikator  dalam  mengukur  kinerja  keuangan  perusahaan  dalam penelitian ini adalah Return On Asset ROA. ROA merupakan salah satu rasio yang
sering  dipakai  untuk  menentukan  tingkat  profitabilitas  perusahaan.  ROA  digunakan untuk  mengukur  efektifitas  perusahaan  dalam  menghasilkan  keuntungan  dengan
memanfaatkan  aktiva  yang  dimiliki  oleh  perusahaan.  ROA  diproksikan  dengan  laba sebelum  pajak  yang  dibagi  dengan  total  aktiva  yang  dimiliki  bank.  Semakin  besar
ROA suatu bank, semakin besar pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset Dendawijaya, 2005; 118.
Banyak  variabel  yang  telah  diungkapkan  untuk  menguji  kinerja  keuangan perusahan.  Penelitian  ini  menggunakan  intellectual  capital  sebagai  variabel  untuk
menguji  kinerja  keuangan  perusahaan.  Intellectual  capital  merupakan  bagian  dari intangible  asset  yang  memegang  peranan  lebih  besar  dalam  menentukan  kinerja
keuangan  perusahaan  dibandingkan  dengan  tangible  asset.  Intangible  asset  mampu untuk menciptakan nilai tambah atas pengelolaan tangible asset perusahaaan menjadi
output  yang  mendatangkan  penghasilan  bagi  perusahaan.  Intangible  asset  ini  terdiri