Resouce Based Theory RBT

bersaing yang berkesinambungaan dan memperoleh keuntungan superior dengan memiliki atau mengendalikan aset-aset strategis baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud Empat kriteria sumber daya sebuah perusahaan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, yaitu: a sumber daya harus menambah nilai positif bagi perusahaan, b sumber daya harus bersifat unik atau langka di antara calon pesaing yang ada sekarang ini, c sumber daya harus sukar ditiru, dan d sumber daya tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya oleh perusahaan pesaing Barney 1991, 2001, 2007. Barney 1991 menyatakan bahwa dalam RBV, perusahaan tidak dapat berharap untuk membeli atau mengambil keunggulan kompetitif berkelanjutan yang dimiliki oleh suatu organisasi lain, karena sumber daya tersebut merupakan sumber daya yang langka, sukar ditiru, dan tidak tergantikan. Modal intelektual dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan teori RBV, semakin efisiennya pengelolaan modal intelektual yang ditandai dengan produktivitas yang semakin meningkat maka kinerja perusahaan akan meningkat sehingga akan menghasilkan return laba yang lebih bagi perusahaan. Apabila modal intelektual terbukti dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, maka hal ini akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan dalam melakukan pengungkapan. Selain itu hal ini akan menjadi identitas tersendiri bagi perusahaan karena perusahaan lain tidak dapat menerapkan hal yang sama pada perusahaannya.

2.1.2. Stakeholder Theory

Istilah stakeholder dalam definisi klasik adalah definisi Freeman dan Reed 1983, h.91 yang menyatakan bahwa stakeholder adalah: “any identifiable group or individual who can affect the achievement of an organisation’s objectives, or is affected by the achievement of an orga nisation’s objectives”. Berdasarkan teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut pada stakeholder. Teori ini menyatakan bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk disediakan informasi tentang bagaimana aktivitas organisasi mempengaruhi mereka bahkan ketika mereka memilih untuk tidak menggunakan informasi tersebut dan bahkan ketika mereka tidak dapat secara langsung memainkan peran yang konstruktif dalam kelangsungan hidup organisasi Deegan, 2004. Lebih lanjut Deegan 2004 menyatakan bahwa teori stakeholder menekankan akuntabilitas organisasi jauh melebihi kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan memilih secara sukarela mengungkapkan informasi tentang kinerja lingkungan, sosial dan intelektual mereka, melebihi dan diatas permintaaan wajibnya, untuk memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui oleh stakeholder. Tujuan utama dari teori ini adalah untuk membantu manajer korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka dan melakukan pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan hubungan- hubungan dilingkungan perusahaan mereka. Namun demikian, tujuan yang lebih luas dari teori ini adalah untuk menolong manajer korporasi dalam meningkatkan nilai dari dampak aktifitas-aktifitas mereka dan meminimalkan kerugian-kerugian bagi stakeholder. Pada kenyataannya, inti dari teori stakeholder terletak pada apa yang akan terjadi ketika korporasi dan stakeholder menjalankan hubungan mereka.