capital merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata. Customer  capital  membahas  mengenai  hubungan  perusahaan  dengan  pihak  di  luar
perusahaan  seperti  pemerintah,  pasar,  pemasok  dan  pelanggan,  bagaimana  loyalitas pelanggan  terhadap  perusahaan.  Customer  capital  juga  dapat  diartikan  sebagai
kemampuan  perusahaan  untuk  mengidentifikasi  kebutuhan  dan  keinginan  pasar sehingga menghasilkan hubungan baik dengan pihak luar.
Capital  Employed  Efficiency  CEE  adalah  indikator  efisiensi    nilai  tambah modal  yang  digunakan.  CEE  merupakan  rasio  dari  VAValue  Added  terhadap  CE.
CEE  menggambarkan  berapa  banyak  nilai  tambah  perusahaan  yang  dihasilkan  dari modal  yang  digunakan.  CEE  yaitu  kalkulasi  dari  kemampuan  mengelola  modal
perusahaan Imaningati, 2007.
2.3.2. Human Capital Efficiency HCE
Human  capital  adalah  keahlian  dan  kompetensi  yang  dimiliki  karyawan dalam memproduksi barang dan jasa serta kemampuannya untuk dapat berhubungan
baik  dengan  pelanggan.  Termasuk  dalam  human  capital  yaitu  pendidikan, pengalaman,  ketrampilan,  kreatifitas  dan  attitude.  Menurut  Bontis  2004  human
capital adalah kombinasi dari pengetahuan, skill, kemampuan melakukan inovasi dan kemampuan  menyelesaikan  tugas,  meliputi  nilai  perusahaan,  kultur  dan  filsafatnya.
Jika  perusahaan  berhasil  dalam  mengelola  pengetahuan  karyawannya,  maka  hal  itu dapat  meningkatkan  human  capital.  Sehingga  human  capital  merupakan  kekayaan
yang  dimiliki  oleh  suatu  perusahaan  yang  terdapat  dalam  tiap  individu  yang  ada didalamnya.  Human  capital  ini  nantinya  akan  mendukung  structural  capital  dan
customer capitalcapital employment.
Human  Capital  Efficiency  HCE  adalah  indikator  efisiensi  nilai  tambah modal  manusia.  HCE  merupakan  rasio  dari  VA  terhadap  Human  Capital  HC.
Hubungan  ini  mengindikasikan  kemampuan  modal  manusia  membuat  nilai  pada sebuah  perusahaan.  HCE  menunjukan  berapa  banyak  VA  yang  dapat  dihasilkan
dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja Ulum, 2008
2.3.3. Structural Capital efficiency SCE
Structural  capital  adalah  infrastruktur  yang  dimiliki  oleh  suatu  perusahaan dalam  memenuhi  kebutuhan  pasar.  Termasuk  dalam  structural  capital  yaitu  sistem
teknologi, sistem operasional perusahaan, paten, merek dagang dan kursus pelatihan. Menurut  nashih  2005,  structural  capital  atau  organizational  capital  adalah
kekayaan  potensial  perusahaan  yang  tersimpan  dalam  organisasi  dan  manajemen perusahaan.  Structural  capital  merupakan  infrastruktur  pendukung  dari  human
capital  sebagai  sarana  dan  prasarana  pendukung  kinerja  karyawan.  Sehingga walaupun  karyawan  memiliki  pengetahuan  yang  tinggi  namun  bila  tidak  didukung
oleh sarana dan prasarana yang memadai, maka kemampuan karyawan tersebut tidak akan menghasilkan modal intelektual.
Structural  Capital  Efficiency  SCE  adalah  indikator  efisiensi  nilai  tambah modal  struktural.  SCE  merupakan  rasio  dari  SC  terhadap  VA.  Rasio  ini  mengukur
jumlah  SC  yang  dibutuhkan  untuk  menghasilkan  1  rupiah  dari  VA  dan  merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai Tan et al., 2007.
2.4. Kinerja Keuangan
Pengertian  performance  atau  kinerja  adalah  hasil  kerja  yang  dapat  dicapai oleh  seseorang  atau  kelompok  orang  dalam  suatu  perusahaan  sesuai  dengan
wewenang  dan  tanggung  jawab  masing-masing  dalam  upaya  pencapaian  tujuan perusahaan  secara  legal,  tidak  melanggar  hukum  dan  tidak  bertentangan  dengan
moral  dan  etika.  Rivai    basri,  2004:16.  Kinerja  perusahaan  companies performance  merupakan  sesuatu  yang  dihasilkan  oleh  suatu  perusahaan  dalam
periode  tertentu  dengan  mengacu  kepada  standar  yang  ditetapkan.  Pengukuran aktifitas  kinerja  perusahaan  dirancang  untuk  menaksir  bagaimana  kinerja  aktivitas
dan hasil akhir yang dicapai. Penilaian kinerja aktivitas perusahaan dibagi dalam tiga dimensi utama yaitu efisiensi, kualitas dan waktu. Penilaian kinerja sendiri memiliki
beberapa pengertian, yaitu: -  Suatu  sistem formal dan terstruktur  yang mengukur, menilai dan memepengaruhi
sifat-sifat  yang  berkaitan  dengan  pekerjaan,  perilaku  dan  hasil,  termasuk  tingkat ketidakhadiran.  Fokusnya  dalah  untuk  mengetahui  seberapa  produktif  seorang
karyawan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih  efektif pada masa  yang akan datang,  sehingga  karyawan,  organisasi  dan  masyarakat  semuanya  memperoleh
manfaat. Schuler  Jackson, 1996:3. -  Pencapaian  tujuan  yang  telah  ditetapkan  merupakan  salah  satu  tolak  ukur  kinerja
individu.  Menurut  Robbins  1996  yang  dikutip  oleh  Rivai  dan  Basri  dalam bukunya  yang  berjudul  Performance  Appraisal,  pada  halaman  15  menyatakan
bahwa  ada  3  kriteria  dalam  melakukan  penilaian  kinerja  individu  yaitu  tugas individu, perilaku individu dan ciri individu.
Dari  beberapa  pengertian  kinerja  diatas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas
atau  pekerjaannya,  sesuai  dengan  standar  kriteria  yang  ditetapkan  dalam  pekerjaan