Model Pembelajaran VCT Kerangka Teori

28 b. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, anak-anak memiliki sifat seperti: 1 Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, sehingga menimbulkan adanya kecenderungan untuk membanding-bandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis 2 Realistik, ingin tahu, dan ingin belajar 3 Telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus 4 Anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya 5 Gemar membentuk kelompok sebaya.

10. Model Pembelajaran VCT

a. Pengertian Model Pembelajaran VCT Menurut Kasim, 2008 dalam keseharian istilah „model‟ dimaksudkan terhadap pola atau bentuk yang akan menjadi acuan. Dalam konteks pendidikan agaknya tidak jauh juga maknanya, yakni sebagai kerangka konseptual berkenaan dengan rancangan yang berisi langkah teknis dalam kesatuan strategis yang harus dilakukan dalam mendorong terjadinya situasi pendidikan; dalam wujud perilaku belajar dan mengajar dengan kecenderungan berbeda antara satu dengan lainnya atau dengan yang biasanya. Dengan demikian sebuah model dalam konteks pembelajaran, tidaklah dapat diterima sebagai sebuah model jika tidak memperliahatkan ciri khususnya sebagai sesuatu yang berbeda dari yang lainnya. Adapun menurut Sarifudin Wahab, Azis, 1990: 1 yang dimaksud dengan „model belajar mengajar‟ adalah 29 “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang terorganisasikan secara sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, yang berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar”. Dengan demikian, model belajar-mengajar khususnya dapat diartikan sebagai satuan cara, yang berisi prosedur, langkah teknis yang harus dilakukan dalam mendekati sasaran proses dan hasil belajar hingga mencapai efektifitasnya, menurut kesesuaian dengan setting waktu, tempat dan subjek ajarnya. VCT adalah salah satu strategi pembelajaran afektif strategi pembelajaran yang berhubungan dengan nilai Value yang sulit di ukur Hal ini berkaitan dengan erat dengan kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam dirinya. Dalam pembelajara PKn dikenal strategi pembelajaran afektif model Value Clarification Technique VCT yaitu suatu tekhnik belajar mengejar yang membina sikap, nilai dan moral Murni, 2010. Teknik mengklarifikasi nilai atau sering disingkat VCT dapat diartikan sebagai teknik pengajaran untuk membantu siswa dalam mencari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi suatu persoalan melalui proses menganalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri siswa Sardi : 2010. Kelemahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran nilai atau sikap adalah proses pembelajaran dilakukan secara langsung oleh 30 guru, artinya guru menanamkan nilai-nilai yang dianggapnya baik tanpa memperhatikan nilai yang sudah tertanam dalam diri siswa Anonim: 2009. Pembelajaran VCT merupakan metode menanamkan nilai value dengan cara sedemikian rupa sehingga peserta didik memperoleh kejelasankemantapan nilai. Tekhnik yang digunakan dalam VCT bisa berupa Tanya jawab Abdul Gafur dalam Fathurrohman 2011: 36. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran VCT merupakan pembelajaran pengungkapan nilai dari siswa terhadap suatu nilai yang nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa dan sesuai dengan tujuan paradigma baru PKn yaitu meningkatkan dan menekankan aspek afektif sikap. b. Langkah-langkah Pembelajaran VCT Langkah-langkah model pembelajaran VCT Percontohan menurut A. Kosasih Djahri dalam Winatra putra, 2006 : 5.47 sebagai berikut: 1 Membuat atau mencari stimulus. Berupa contoh keadaan atau perbuatan yang memuat nilai-nilai kontras yang disesuaikan dengan topik atau tema target pelajaran. 2 Kegiatan Pembelajaran 31 a Guru melontarkan stimulus dengan cara membaca cerita atau menampilkan gambarfoto. b Memberi kesempatan beberapa saat kepada siswa untuk berdialog sendiri atau sesama teman sehubungan dengan stimulus tadi. c Melaksanakan dialog terpimpin melalui pertanyaan guru, baik secara individual, kelompok maupun klasikal. d Menentukan argumen dan pendirian melalui pertanyaan guru secara klasikal. e Pembahasan atau pembuktian argumen. f Penyimpulan. Menurut John Jarolemik 2011 menjelaskan langkah pembelajaran dengan Value Clarification Technique VCT dalam 7 tahap yang dibagi ke dalam 3 tingkat, setiap tahapan dijelaskan sebagai berikut: Kebebasan Memilih, Pada tingkat ini terdapat 3 tahap, yaitu: 1 Memilih secara bebas, artinya kesempatan untuk menentukan pilihan yang menurutnya baik. Nilai yang dipaksakan tidak akan menjadi miliknya secara penuh; 2 Memilih dari beberapa alternatif. Artinya, untuk menentukan pilihan dari beberapa alternatif pilihan secara bebas; 3 Memilih setelah dilakukan analisis pertimbangan konsekuensi yang akan timbul sebagai akibat pilihannya. 32 Menghargai, Terdiri atas 2 tahap pembelajaran, yaitu; 1 Adanya perasaan senang dan bangga dengan nilai yang menjadi pilihannya, sehingga nilai tersebut akan menjadi bagian dari dirinya; 2 Menegaskan nilai yang sudah menjadi bagian integral dalam dirinya di depan umum. Artinya, bila kita menggagap nilai itu suatu pilihan, maka kita akan berani dengan penuh kesadaran untuk menunjukkannya di depan orang lain. Berbuat, Pada tahap ini, terdiri atas 2 tahap, yaitu; 1 Kemauan dan kemampuan untuk mencoba melaksanakannya 2 Mengulangi perilaku sesuai dengan nilai pilihannya. Artinya, nilai yang menjadi pilihan itu harus tercermin dalam kehidupannya sehari-hari. VCT menekankan bagaimana sebenarnya seseorang membangun nilai yang menurut anggapannya baik, yang pada gilirannya nilai-nilai tersebut akan mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehai-hari di masyarakat. Dalam praktik pembelajaran, VCT dikembangkan melalui proses dialog antara guru dan siswa. Proses tersebut hendaknya berlangsung dalam suasana santai dan terbuka, Sehingga setiap siswa dapat mengungkapkan secara bebas perasaannya. Hermi Yanzi dalam artikelnya yang berjudul Pembelajaran Inovatif Berbasis VCT Value Clarification TechniqueTeknik Pengungkapan Nilai Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn menjelaskan langkah- langkah VCT sebagai berikut. 1 Membuatmencari media stimulus. Berupa contoh keadaanperbuatan yang memuat nilai-nilai kontras 33 yang disesuaikan dengan topik atau tema target pembelajaran. Dengan persyaratan hendaknya mampu merangsang, melibatkan dan mengembangkan potensi afektual siswa, terjangkau dengan tingkat berpikir siswa. Misalnya contoh peristiwa Tabrak Lari. 2 Kegiatan pembelajaran. Pertama, guru melontarkan stimulus dengan cara membacamenampilkan cerita atau menampilkan gambar, kegiatan ini dapat dilakukan oleh guru sendiri atau meminta bantuan kepada siswa lain. Kedua, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdialog sendiri atau sesama teman sehubungan dengan stimulus tadi. Ketiga, melaksanakan dialog terpimpin melalui pertanyaan yang telah disusun oleh guru yang berhubungan dengan stimulus tadi, baik secara individual maupun berkelompok. Keempat, menentukan argumen atau pendirian melalui pertanyaan guru baik secara individual maupun berkelompok. Kelima, pembahasan atau pembuktian argumen. Keenam penyimpulan. c. Implementasi Pelaksanaan VCT Hermi Yanzi 2011 dalam artikelnya yang berjudul Pembelajaran Inovatif Berbasis VCT Value Clarification TechniqueTeknik Pengungkapan Nilai Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn menjelaskan langkah-langkah implementasi dalam pembelajaran VCT sebagai berikut Persiapan, diawalili dengan melakukan tindakan yaitu Pertama, menyusun RPP sesuai dengan pokok bahasan. Dalam kesempatan ini diambil contoh 34 materi kedisiplinan. Kedua, menetapkan bagian mana dari materi kedisiplinan yang akan disajikan melalui analisis nilai, materi dapat dipilah seperti; kedisiplinan dirumah, sekolah maupun di jalan raya. Ketiga, menyusun skenario pembelajaran sehingga jelas langkah- langkah pembelajarannya. Keempat, menyiapkan media stimulus untuk ber-VCT seperti cerita, guntingan koran atau memutar video. Kelima, menyiapkan lembar kerja yang berisi panduan terperinci bagi siswa dalam ber-VCT. Pelaksanaan diawali dengan melakukan tindakan yaitu Pertama, setelah membuka pelajaran, dijelaskan kepada siswa bahwa mereka akan ber-VCT. Kedua, pelontaran stimulus oleh guru atau siswa yang telah di rancang sedemikian rupa. Ketiga, guru memperhatikan aksi dan reaksi spontan siswa terhadap stimulus yang diberikan. Keempat, melaksanakan dialog terpimpin melalui perntanyaan guru baik secara individual, kelompok maupun secara klasikal. Kelima, menentukan argumen dan klarifikasi pendirian. Keenam, pembahasanpembuktian argumen. Pada tahap ini sudah mulai ditanamkan target nilai dan konsep yang sesuai dengan materi. Ketujuh, penyimpulan yang dapat berupa bagan intisari materi. . 35

11. Berperilaku Mulia Sesuai Pancasila

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MENCETAK TIMBUL MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PENGGARUTAN 1 KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES

0 4 242

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL VALUE Peningkatan hasil belajar PKn melalui Model Value Clarification Techique (VCT)Pada Siswa kelas V SD Negeri Tlogoyo 2 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 SUKOSARI KEC. JUMANTONO

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn TENTANG MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI MODEL VCT (VALUE Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Tentang Menjaga Keutuhan NKRI Melalui Model VCT (Value Clarification Technique) Pada Siswa Kelas V SD Negeri

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT (VALUE CLARIFICATION Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) Pada Mata pelajaran PKn Kelas V di SD Negeri 2 Nogosari Kabupaten Boyolali

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (Vct) Pada Siswa Kelas Va SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (Vct) Pada Siswa Kelas Va SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BERPERILAKU MULIA SESUAI PANCASILA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT PERCONTOHAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 02 WANACALA KECAMATAN SONGGOM KABUPATEN BREBES.

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BERPERILAKU MULIA SESUAI PANCASILA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT PERCONTOHAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 02 WANACALA KECAMATAN SONGGOM KABUPATEN BREBES.

0 0 2

Peningkatan Hasil Belajar PKn melalui Model Pembelajaran VCT Percontohan Tema Bermusyawarah Kelas II Semester II SDN Kalilangkap 01 Bumiayu Brebes.

0 0 1