Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

57 d. Revisi Berdasarkan refleksi di atas maka perlu adanya perbaikan pada siklus II agar hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan performansi guru dapat meningkat dan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti. Pada siklus II, guru harus memberikan motivasi yang lebih kepada siswa agar aktivitas siswa dalam model pembelajaran VCT Percontohan dapat meningkat. Selain itu, guru perlu benar-benar memantapkan performansinya dalam menerapkan model pembelajaran VCT Percontohan agar hasil belajarnya dapat meningkat.

2. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Paparan Hasil Belajar Hasil belajar siswa tanggal 13 Mei 2011 pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II No. Nilai Jumlah siswa Jumlah nilai Rata-rata 1. 100 2 200 = 3530 43 =82,09 2. 90 9 810 3. 80 28 2240 4. 70 4 280 5. 60 - - 6. 50 - - Jumlah 43 3530 58 60 65 70 75 80 85 Siklus I Siklus II Hasil Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai tes formatif terjadi perbedaan antara siklus I dan siklus II. Siswa yang mendapatkan nilai ≥ 64 pada siklus II yaitu 43 siswa Sedangkan yang mendapatkan nilai 64 ada 0 siswa . Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran VCT Percontohan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 69,06 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 82,09 Kenaikan hasil belajar siswa ini dapat digambarkan pada grafik berikut: Gambar 4.4 . Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dilihat dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran VCT Percontohan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 69,06 sedangkan pada siklus II rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah 82,09 maka terjadi peningkatan sebesar 13,03 pada hasil belajar siswa. Pada siklus II pun ketuntasan belajar siswa meningkat. 59 Diagram ketuntasan hasil belajar siklus II Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai ketuntasan yaitu sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan sekurang-kurangnya 75 siswa yang menda pat nilai ≥ 64. Adapun ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat digambarkan pada diagram dibawah ini. Gambar. 4.5 Presentase hasil belajar siklus II b. Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran Aktivitas siswa pada siklus II dalam proses pembelajaran PKn materi Berperilaku Mulia Sesuai Pancasila melalui model pembelajaran VCT Percontohan dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II No Aspek Pengamatan Pertemuan I Pertemuan II Nilai Keterangan Nilai Keterangan 1. Keaktifan Siswa dalam dialog Terpimpin 22 Skor aktivitas siswa: = 14 20 � 100 44 Skor aktivitas siswa: = � � = 90 2. Keberanian siswa dalam menentukan argumen atau pendirian suatu nilai 22 33 60 = 70 3. Keberanian siswa dalam pembuktian argument atau pendirian suatu nilai 33 44 4. Keberanian siswa dalam bertanya 33 33 5. Keantusiasan siswa untuk mengikuti pembelajaran 44 44 Dari tabel hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada siklus II semua siswa dikatakan sangat berantusias dalam mengikuti proses pembelajaran model VCT Percontohan. Keaktifan siswa dalam melakukan dialog terpimpin pada siklus II sudah meningkat dibandingkan pada siklus I. Pada siklus II Keberanian siswa dalam menentukan argumen atau pendirian nilai sudah baik dibandingkan siklus I. Pada siklus II keberanian siswa dalam pembuktian argumen atau pendirian suatu nilai sudah baik karena hampir dilakukan oleh seluruh siswa dibandingkan pada siklus I. Pada siklus II keberanian siswa dalam bertanya 61 20 40 60 80 100 Siklus I Siklus II Perbandingan hasil aktivitas siswa pada siklus I dan II Perbandingan hasil aktivitas siswa pada siklus I dan II juga sudah hampir dilakukan oleh semua siswa dibandingkan pada siklus I. Keantusiasan siswa untuk mengikuti pembelajaran VCT Percontohan disini seluruh siswa kelas II sangat berantusisa pada siklus I dan II. Dilihat dari hasil aktivitas siswa pada siklus II baik pertemuan I dan pertemuan II dapat dirata-ratakan hasilnya menjadi 80. Hal ini menunjukan ada kenaikan 20 di siklus II. Perbandingan aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II dapat digambarkan pada grafik dibawah ini. Gambar 4.6 Perbandingan Hasil Aktivitas siswa pada siklus I dan II Berdasarkan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa aktivitas siswa pada siklus I sebesar 60 dan pada siklus II 80. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran VCT Percontohan dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Hasil observasi performansi guru pada saat mata pelajaran PKn pada materi Berperilaku Mulia Sesuai Pancasila melalui model pembelajaran VCT Percontohan dapat dilihat dari tabel berikut ini. 62 Tabel 4.6 Hasil Observasi Performansi Guru pada Siklus II No Aspek Pengamatan Pertemuan I Pertemuan II Nilai Keterangan Nilai Keterangan 11. Mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran. 4 Skor performansi guru: = 22,48 28 � 100 = 87,25 4 Skor performansi guru: = 25,88 28 � 100 = 92,42 22. Melaksanakan kegiatan pembelajaran. 3,5 3,83 3. Mengelola interaksi kelas. 3,2 3,4 44. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar. 3,2 3,4 55. Menerapkan model pembelajaran VCT Percontohan 3,33 4 66. Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar. 3,5 3,5 77. Kesan umum proses pembelajaran. 3,75 3,75 Dilihat pada tabel performansi guru diatas dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan guru dalam melakukan proses model pembelajaran VCT Percontohan dikelas sudah meningkat. Dibandingkan dengan performansi guru pada siklus I. Guru juga sudah mematuhi peraturan-peraturan dalam model pembelajaran VCT Percontohan seperti pada kegiatan pembukaan, 63 kegiatan inti, dan kegiatan penutup secara rinci dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam penerapannya, guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk memberi pengarahan kepada siswa dan membimbing siswa dalam menentukan argumen atau pendirian suatu nilai dan keberanian siswa dalam pembuktian argumen suatu nilai. c. Refleksi Siswa telah dapat mengikuti dengan baik kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKn dengan materi Berperilaku Mulia Sesuai Pancasila. Pada perbaikan tindakan yang telah dilakukan guru pada siklus II ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I rata-rata nilai hasil belajar siswa 69,06 meningkat pada siklus II menjadi 82,09. Adapun ketuntasan belajar pada siklus I 76,74 dan pada siklus II meningkat. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran VCT Percontohan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa pada siklus II juga sudah meningkat. Pada siklus I hasil aktivitas siswa 60 belum sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 75. Pada siklus II hasil aktivitas siswa sudah melebihi indikator keberhasilan yaitu 80. Selain itu keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan pada siklus II meningkat menjadi 81,39 atau sudah 35 siswa dari 44,18 pada siklus I. Keaktifan siswa ini menunjukkan bahwa pembelajaran model VCT Percontohan yang diterapkan oleh guru sudah berhasil. Performansi guru juga sudah meningkat dengan perbandingan pada siklus I 81,30 dan siklus II 89,83. 64 d. Revisi Masalah-masalah yang selama ini terjadi dalam penerapan model pembelajaran VCT Percontohan sudah dapat ditangani oleh guru. Guru sudah bisa mengkondisikan siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan baik. Siswa juga harus mendengarkan dan mematuhi instruksi yang diberikan oleh guru agar dalam membuktikan argumen atau pendirian suatu nilai dan dalam menentukan argumen atau pendirian suatu nilai disini siswa tidak bingung dan mengetahui apa yang harus dilakukan.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MENCETAK TIMBUL MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PENGGARUTAN 1 KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES

0 4 242

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL VALUE Peningkatan hasil belajar PKn melalui Model Value Clarification Techique (VCT)Pada Siswa kelas V SD Negeri Tlogoyo 2 Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN PANJANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 SUKOSARI KEC. JUMANTONO

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn TENTANG MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI MODEL VCT (VALUE Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Tentang Menjaga Keutuhan NKRI Melalui Model VCT (Value Clarification Technique) Pada Siswa Kelas V SD Negeri

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT (VALUE CLARIFICATION Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) Pada Mata pelajaran PKn Kelas V di SD Negeri 2 Nogosari Kabupaten Boyolali

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (Vct) Pada Siswa Kelas Va SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (Vct) Pada Siswa Kelas Va SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BERPERILAKU MULIA SESUAI PANCASILA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT PERCONTOHAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 02 WANACALA KECAMATAN SONGGOM KABUPATEN BREBES.

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI BERPERILAKU MULIA SESUAI PANCASILA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VCT PERCONTOHAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 02 WANACALA KECAMATAN SONGGOM KABUPATEN BREBES.

0 0 2

Peningkatan Hasil Belajar PKn melalui Model Pembelajaran VCT Percontohan Tema Bermusyawarah Kelas II Semester II SDN Kalilangkap 01 Bumiayu Brebes.

0 0 1