Rencana Umum General Arrangement

pipa paralon atau PVC polyvynil chloride yang dilapisi oleh bahan fibreglass. Ukuran panjang rata-rata katir kapal bantuan yang digunakan oleh nelayan di Pangandaran sebesar 3,06 meter. Pengukuran ini dilakukan dari ujung katir yang diikatkan pada buruyungan di bagian haluan hingga ujung katir yang diikatkan pada buruyungan di bagian buritan secara longitudinal. Buruyungan kapal bantuan terbuat dari bambu Betung dengan ukuran panjang rata-rata 5,58 meter yang diukur dari sheer hingga buruyungan diikatkan pada katir. Fungsi cadik digunakan sebagai alat bantu untuk meningkatkan stabilitas kapal. Jenis cadik yang digunakan di Perairan Pangandaran adalah double outrigger Gambar 14, yaitu jenis cadik yang terdapat dikedua sisinya.

4.1.1 Rencana Umum General Arrangement

Gambar rencana umum merupakan gambar yang memperlihatkan secara umum kelengkapan serta tata letak peralatan dalam kapal. Tata letak tersebut adalah letak alat tangkap, mesin, palkah ikan dan lainnya. Gambar rencana umum untuk kapal bantuan maupun kapal sebelum terjadi tsunami ini ditinjau dari sudut pandang atas dan samping Gambar 15 dan 16. Kapal bantuan maupun kapal sebelum terjadi tsunami yang ada di Perairan Pangandaran tidak memiliki deck. Tata letak peralatan diatur tidak berdasarkan pengaturan di atas maupun di bawah deck sebagaimana pengaturan kapal ikan pada umumnya, akan tetapi diatur sesuai keperluan nelayan. Dari gambar dapat dilihat, kelengkapan dan pengaturan untuk tata letak peralatan kapal bantuan terdapat beberapa perbedaan dengan kapal sebelum terjadi tsunami. Perbedaan kelengkapan kapal bantuan dan kapal sebelum terjadi tsunami dapat dilihat pada Tabel 3. Gambar 14 Kapal bercadik dikedua sisinya double outrigger. Keterangan: 1 Ruang ballast 2 Alat tangkap dan palkah ikan 3 Tempat mesin 4 Papan tempat mengikat katir 5 Lubang untuk mengikat bambu 6 Papan dan lubang tempat tiang 7 Papan tempat tali jangkar Gambar 15 Rencana umum general arrangement kapal bantuan. Rencana umum General arrangement Kapal bantuan LOA = 9,60 meter LPP = 8,23 meter Lebar B = 1,16 meter Dalam D = 0,65 meter Lokasi = Pangandaran Bahan = Fibreglass Skala = 1 : 48 Digambar oleh : Ipan M. Supanji C54104011 Keterangan: 1 Ruang ballast 2 Alat tangkap dan palkah ikan 3 Tempat mesin 4 Papan tempat mengikat katir 5 Kelosanroll winch Gambar 16 Rencana umum general arrangement kapal sebelum terjadi tsunami. Rencana umum General arrangement Kapal sebelum terjadi tsunami LOA = 8,40 meter LPP = 7,63 meter Lebar B = 0,96 meter Dalam D = 0,70 meter Sumber: Liberty 1997 Skala = 1 : 48 Tabel 3 Kelengkapan kapal bantuan dan kapal sebelum terjadi tsunami No Kelengkapan Kapal bantuan Kapal sebelum terjadi tsunami 1 Ruang ballast ada ada 2 Alat tangkap dan palkah ikan ada ada 3 Tempat mesin ada ada 4 Papan tempat mengikat katir ada ada 5 Kelosoranwinchroll tidak ada ada 6 Lubang untuk mengikat bambu ada tidak ada 7 Papan dan lubang tempat tiang ada tidak ada 8 Papan tempat tali jangkar ada tidak ada Berdasarkan Tabel 3 di atas, kelengkapan kapal bantuan lebih banyak dibandingkan kapal sebelum terjadi tsunami. Hal ini dikarenakan para pengrajin kapal bantuan membuat kelengkapan tambahan yang tidak terdapat pada kapal sebelum terjadi tsunami sebelumnya. Kelengkapan ini dibuat dengan menyesuaikan keperluan nelayan ketika operasi penangkapan ikan. Kelengkapan tambahan tersebut diantarannya: papan dan lubang untuk tempat menancapkan tiang, papan tempat mengikatkan tali jangkar, serta lubang pada bagian sheer untuk mengikat bambu. Papan serta lubang tempat menancapkan tiang dibuat oleh nelayan sebagai usaha untuk menambah kenyamanan dalam operasi penangkapan Gambar 17. Tiang ini digunakan sebagai penopang atap agar nelayan tidak terkena sinar matahari langsung. Begitu juga papan tempat mengikat jangkar dibuat untuk mempermudah operasi penangkapan ikan maupun ketika kapal didaratkan Gambar 18. Sumber: Dokumentasi penelitian Gambar 17 Papan serta lubang tempat menancapkan tiang. Sumber: Dokumentasi penelitian Gambar 18 Papan tempat mengikatkan jangkar. Kelosoran atau winch yang terdapat pada kapal sebelum terjadi tsunami tidak ditemukan pada kapal bantuan, maka sebagai gantinya dibuat lubang-lubang pada bagian sheer sebagai tempat untuk mengikatkan bambu. Bambu yang diikatkan pada sheer ini Gambar 19 berfungsi sama seperti kelosoran atau winch pada kapal sebelum terjadi tsunami, yaitu untuk memudahkan nelayan ketika menarik tali selambar pada saat hauling. Sumber: Dokumentasi penelitian Gambar 19 Bambu yang diikatkan pada sheer. Ruang ballast , tempat alat tangkap, palkah ikan, tempat mesin, serta papan tempat mengikat katir merupakan kelengkapan yang terdapat pada kedua kapal. Ruang ballast merupakan ruang dibagian haluan dan buritan kapal yang berfungsi sebagai tempat keseimbangan. Alat tangkap dan tempat menyimpan hasil tangkapan palkah ikan ditempatkan pada bagian tengah kapal, hal ini dikarenakan ruangan pada bagian tengah kapal cukup luas. Mesin kapal bantuan berbeda dengan mesin kapal sebelum terjadi tsunami. Mesin pada kapal bantuan ditempatkan di bagian belakang kapal di atas plywood bagian buritan karena jenis mesin yang digunakan adalah marine engine. Mesin pada kapal sebelum terjadi tsunami ditempatkan di bagian tengah sebelah kanan kapal agar mempermudah dalam pengoperasiannya, karena jenis mesin yang digunakan bukanlah marine engine melainkan mesin ketingting yang merupakan mesin hasil modifikasi. Penempatan mesin di bagian tengah ini karena mesin ketingting tidak bisa langsung digunakan di atas permukaan air seperti marine engine pada kapal bantuan. Agar dapat digunakan mesin ini harus dilengkapi dengan pipa yang menghubungkan mesin dengan propelernya. Selain itu, penempatan mesin ketingting di bagian tengah akan mengurangi kapasitas luasan ruang, sehingga akan mengurangi distribusi muatan di bagian tengah kapal. Papan tempat katir dipasang berada di tengah-tengah kapal, yang terdiri dari 2 papan. Fungsi dari papan ini sebagai tempat mengikatkan katir, terutama bagian buruyungan agar cadik terpasang dengan baik Gambar 20. Pemasangan buruyungan diikatkan pada papan di bagian tengah depan haluan dan bagian tengah belakang buritan. Buruyungan dibagian depan haluan, katir diikatkan di atas buruyungan. Sedangkan bagian belakang buritan, katir diikatkan di bawah buruyungan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban tahanan yang dialami kapal ketika melaju. Sumber : Dokumentasi penelitian Gambar 20 Papan tempat mengikat katir.

4.1.2 Dimensi Utama