f. Produksi pada tahun pertama sebesar 80, tahun kedua sebesar 90, dan tahun berikutnya sampai tahun kesepuluh sebesar 100.
g. Tingkat pajak 25 . h. Perbandingan antara pinjaman dari bank dan modal milik sendiri untuk
investasi industri Debt to Equity Ratio, DER adalah 50:50. i. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus dengan nilai sisa untuk
bangunan sebesar 50 dan untuk modal tetap lainnya sebesar 10 dari nilai awal.
j. Biaya pemeliharaan sebesar 5 dari nilai awal. k. Biaya asuransi untuk bangunan, mesin dan peralatan, serta tenaga kerja
sebesar 1 . l. Penjualan meningkat sebanyak 1 per tahun.
1. Kebutuhan Modal Investasi
Modal investasi adalah modal yang diperlukan dalam memulai suatu usaha. Modal investasi terdiri dari biaya pengadaan tanah, gedung,
mesin dan peralatan, dan biaya lainnya yang berhubungan dengan pendirian usaha. Modal investasi dalam pendirian industri teh seledri
terdiri dari modal tetap berupa biaya untuk bangunan, mesin dan peralatan yang digunakan.
Modal investasi yang dibutuhkan adalah Rp. 389.648.720 yang terdiri dari modal tetap sebesar Rp. 207.480.000 dan modal kerja sebesar
Rp. 182.168.720. Kebutuhan dana investasi tesebut dapat dilihat pada Lampiran 23.
2. Pembiayaan Usaha a. Sumber Pembiayaan
Debt to Equity Ratio DER sebesar 50:50. Jumlah pinjaman yang tidak terlalu besar akan meringankan perusahaan dalam pembayaran
angsuran pokok berikut bunganya sehingga lebih aman bagi perusahaan.
Total biaya investasi sebesar Rp. 389.648.720 sehingga kredit bank yang
dibutuhkan untuk modal tetap sebesar Rp. 103.740.000, sedangkan kredit
modal kerja yang dipinjam ke bank sebesar Rp. 91.084.360. Lampiran 24
menunjukkan rincian sumber pembiayaan.
b. Pengembalian Pinjaman dan Bunga Pinjaman
Angsuran mulai dibayar pada tahun pertama dengan angsuran pokok sebesar Rp. 17.290.000 untuk modal tetap dan Rp. 30.361.453
untuk modal kerja. Pengembalian pinjaman dapat dilihat pada Lampiran 25 dan 26.
3. Biaya Variabel
Biaya variabel yang dikeluarkan dalam memproduksi teh seledri adalah biaya untuk pembelian bahan baku dan bahan tambahan serta
pembayaran upah tenaga kerja. Total biaya bahan baku dan bahan
tambahan adalah Rp. 121.406.400 per tahun, sedangkan upah tenaga kerja
sebesar Rp. 97.200.000 per tahun.
4. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan adalah biaya yang diakibatkan karena adanya depresiasi nilai dari suatu barang. Total biaya penyusutan adalah
Rp. 9.946.400. Hasil perhitungan biaya penyusutan dapat dilihat pada
Lampiran 18.
5. Kapasitas Produksi, Harga Pokok dan Harga Penjualan
Kapasitas produksi teh seledri yaitu 3,9 kg daun seledri per hari yang dihasilkan dari 30 kg daun seledri segar setara dengan 100 kg bahan
baku sesuai dengan kapasitas cabinet dryer, waktu pengeringan selama 20 jam dan rendemen produk sebesar 13 . Dengan demikian, produksi daun
seledri kering adalah 3,9 kg per hari atau 93,6 kg per bulan atau 1123,2 kg per tahun.
Harga penjualan didapatkan dari penjumlahan harga pokok produksi dengan margin keuntungan yang ingin didapatkan. Harga pokok
didapatkan dari biaya total per tahun dibagi dengan kapasitas produksi per
tahun. Biaya total per tahun adalah Rp. 164.337.440. Dengan kapasitas
produksi sebesar 1123,2 kg per tahun, maka harga pokok produksi teh seledri adalah Rp. 146.312. Margin keuntungan yang ingin didapatkan
adalah 130 , sehingga harga jual teh seledri adalah Rp. 336.600.
6. Analisis Penerimaan