Gambar 1. Rumus struktur 3-butylphthalide http:www.chemindustry.com
meningkatkan jumlah urin yang dikeluarkan Mursito, 2001. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian terhadap tikus putih. Kadar kolesterol hewan
percobaan ternyata menurun setelah diberi air rebusan daun seledri. http:www.ramuracik.com
. Daun seledri mengandung tanin sebanyak 2,09 – 7,42 , sedangkan
pada tangkai daun tiga kali lebih banyak. Kandungan asam fenolat pada daun tiga kali lebih banyak dibandingkan pada tangkai daun. Seledri kaya akan
mineral dan vitamin. Vitamin yang banyak dijumpai adalah vitamin B kompleks dan vitamin C. Mineral penting yang terdapat pada seledri adalah
potassium, kalsium, magnesium, fosfor dan besi Wolski et al., 2002. Komponen utama dalam seledri yang berkhasiat untuk menyembuhkan adalah
3-n-butylphthalide 3nB. Komponen inilah yang membentuk flavor dan bau yang khas pada seledri Murray, 2004. Rumus struktur komponen ini dapat
dilihat pada Gambar 1.
B. TEH HIJAU
Teh merupakan salah satu minuman yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat. Tiga jenis teh yang biasa dikonsumsi adalah teh hijau, teh
oolong dan teh hitam. Ketiga jenis teh ini berbeda dalam proses fermentasinya. Menurut Shahidi dan Naczk 1995, sekitar 20 dari produksi teh dunia
dalam bentuk teh hijau. Teh hijau diperoleh melalui proses inaktivasi enzim polifenol oksidase
secara cepat. Inaktivasi enzim polifenol oksidase dapat dilakukan dengan proses pemanasan kering atau dengan uap. Enzim ini yang mengoksidasi
katekin menjadi kompleks oligomer flavonoid seperti yang terdapat pada teh oolong dan teh hitam. Katekin yang paling banyak terdapat pada teh adalah
epigallocatechin gallate EGCG. Oksidasi katekin terjadi selama proses pelayuan dan pengeringan Balentine dan Paetau-Robinson, 2002.
Menurut Arifin et al. , 1994, bahan-bahan kimia dalam daun teh dapat digolongkan dalam 4 kelompok, yaitu substansi fenol, substansi bukan
fenol, substansi aromatis dan enzim. Senyawa fenol terdiri dari tanin katekin dan flavanol. Katekin adalah senyawa paling penting pada daun teh.
Perubahan kadar katekin selalu dihubungkan dengan semua sifat seduhan teh, yaitu rasa, warna dan aroma. Kandungan katekin berkisar antara 20 – 30
dari seluruh berat kering daun. Flavanol mempunyai aktifitas sebagai vitamin yang berfungsi untuk menguatkan dinding pembuluh kapiler darah dan
memacu pengumpulan vitamin C dalam tubuh. Aroma teh tergantung pada komponen awal yang terdapat pada daun
tanaman teh, Camellia sinensis. Tiga kelompok penting adalah polifenol, karotenoid, dan asam lemak tak jenuh. Polifenol merupakan komponen khas
pada teh hijau Maarse, 1991.
C. JERUK PURUT
Jeruk purut Citrus hystrix L tergolong pada famili Rutaceae. Tanaman ini berasal dari Indonesia, Thailand dan Asia Tenggara. Bagian
tanaman yang biasa digunakan adalah bagia n daun dan buah. Jeruk purut sering digunakan karena memiliki bau yang khas. Aroma pada daun jeruk
purut disebabkan karena adanya senyawa sitronelal 80 , sitronelol 10 , nerol dan limonen. Selain itu, juga terdapat
α -pinen pada buahnya
http:www.uni-graz.at .
D. DAUN SALAM