BAHAN DAN ALAT RANCANGAN PERCOBAAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan baku utama yang digunakan adalah seledri Apium graveolens L. yang dibeli dari Pasar Induk Kemang Bogor, sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah teh hijau, daun jeruk purut, daun salam dan kulit kayu manis. Bahan kimia yang digunakan adalah H 2 SO 4 pekat, H 2 SO 4 6 N, H 2 SO 4 0,325 N, NaOH 1,25 N, NaOH 50 , KMnO 4 0,02 N, Na 2 S 2 O 3 0,02 N, HCl 0,02 N, KI 20 , indikator kanji, indikator mensel, aseton dan heksan. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pisau stainless steel, plastik pengemas, sealer, alat peniris, cabinet dryer dengan suhu 50 o C, neraca analitik, cawan porselin, cawan aluminium, VRS apparatus , labu Kjeldahl, soxhlet apparatus, hotplate , kertas saring, alat-alat gelas untuk analisis dan perlengkapan uji organoleptik.

B. METODE PENELITIAN a.

Analisa Proksimat Bahan 1. Analisa Daun Seledri Segar Pada tahap ini dilakukan analisa proksimat daun seledri segar. Analisa yang dilakukan meliputi pengujian kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar, kadar sari dan volatile reducing substances VRS. Analisa ini digunakan untuk mengetahui komposisi daun seledri segar.

2. Analisa Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang digunakan sudah dalam keadaan kering. Analisa yang dilakukan meliputi pengujian kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat kasar dan volatile reducing substances VRS.

b. Pelayuan dan Pengeringan Daun Seledri

Lama pelayuan yang digunakan adalah 0, 14, dan 18 jam pada suhu ruang. Selang waktu pelayuan ini ditentukan berdasarkan studi Air Seledri Pencucian Penirisan Sortasi daun Pelayuan pada suhu ruang 0, 14, 18 jam Pengeringan pada suhu 50 o C 20, 24, 28 jam Air Air Daun seledri kering Air Air literatur. Lama penge ringan yang digunakan adalah 20, 24 dan 28 jam yang ditentukan dengan cara trial dan error. Produk terbaik dipilih melalui pembobotan dengan menggunakan teknik Bayes berdasarkan hasil analisa proksimat terhadap daun seledri kering. Daun seledri yang terpilih digunakan untuk penelitian selanjutnya. Diagram alir proses pengeringan daun seledri dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Proses pengeringan daun seledri

c. Penentuan Komposisi Teh Seledri

Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan komposisi terbaik minuman teh seledri dengan penambahan teh hijau, daun jeruk purut, daun salam dan kayu manis. Bahan yang ditambahkan berfungsi sebagai flavor teh. Perbandingan komposisi teh seledri dicantumkan pada Tabel 2. Pemilihan komposisi terbaik dilakukan dengan pengujian secara organoleptik terhadap 30 orang panelis. Lembar uji yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 9. Tabel 2. Perbandingan komposisi teh seledri Seledri g Teh hijau g Flavor 1 0,5 2 g daun jeruk 2 g daun salam 2 g kayu manis 1 1,0 2 g daun jeruk 2 g daun salam 2 g kayu manis 1 1,5 2 g daun jeruk 2 g daun salam 2 g kayu manis

C. RANCANGAN PERCOBAAN

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial 3 x 3 dengan 2 kali ulangan. Faktor perlakuan yang digunakan adalah : P : Lama Pelayuan P 1 : 0 jam P 2 : 14 jam P 3 : 18 jam Q : Lama Pengeringan Q 1 : 20 jam Q 2 : 24 jam Q 3 : 28 jam Model matematika yang digunakan sebagai berikut Sudjana, 1994: Y ijk = µµ + P i + Q j + PQ ij + εε kij Y ijk = nilai respon yang diamati µ = pengaruh rata-rata P i = pengaruh taraf ke -i faktor lama pelayuan Q j = pengaruh taraf ke -j faktor lama pengeringan PQ ij = pengaruh interaksi taraf ke-i faktor lama pelayuan dan taraf ke-j faktor lama pengeringan ε kij = pengaruh galat pada perlakuan kombinasi taraf ke -i faktor lama pelayuan dan taraf ke -j faktor lama pengeringan Data diolah dengan menganalisa keragaman menggunakan General Linier Models Procedur untuk melihat pengaruh perlakuan-perlakuan yang diberikan. Analisa lebih lanjut dilakukan untuk mendapatkan perbedaan antar perlakuan dengan uji wilayah berganda Duncan DMRT.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. ANALISA PROKSIMAT BAHAN 1.

Analisa Daun Seledri Segar Analisa proksimat dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam daun seledri. Analisa yang dilakuka n adalah analisa kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar serat kasar , volatile reducing substances VRS dan ka dar sari. Hasil analisa ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil analisa proksimat daun seledri segar Karakteristik Satuan Jumlah Kadar air bb 85,33 Kadar abu bk 2,85 Kadar protein bk 4,59 Kadar lemak bk 6,07 Kadar serat kasar bk 16,07 Kadar sari 0,25 Volatile reducing substances meqg 19,3 Dari hasil ini terlihat bahwa komponen yang paling banyak terdapat pada daun seledri segar adalah air, yaitu sebesar 85,33 bb. Kadar air yang cukup besar ini menyebabkan daun seledri rentan rusak akibat mikroorganisme. Pengurangan kandungan air dari dalam daun seledri dapat mencegah kerusakan dan memperpanjang umur simpan. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan mengeringkan daun tersebut. Daun seledri yang telah dikeringkan bisa digunakan sebagai minuman yang biasa disebut teh herbal.

2. Analisa Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang digunakan suda h dalam keadaan kering. Analisa yang dilakukan adalah analisa kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar serat kasar, dan volatile reducing substances VRS. Hasil analisa proksimat bahan tambahan ini dapat dilihat pada Tabel 4.