6
5. Siswa kurang mendapat pengalaman secara langsung dalam pembelajaran bermain peran.
6. Siswa belum optimal dalam bermain peran, terutama aspek penghayatan dan ekspresi siswa dalam menyampaikan dialognya.
Tidak hanya faktor dari dalam diri siswa saja, tetapi selama ini dalam pembelajaran bermain peran, teknik dan pendekatan yang digunakan guru masih
konvensional dan kurang bervariasi. Kesan monoton dan pembelajaran yang membosankan masih sangat terasa. Berikut ini masalahmasalah guru dalam
melaksanakan pembelajaran bermain peran. 1. Guru sangat minim pengetahuan tentang pembelajaran bermain peran,
seperti menentukan karakter pemainnya, bagaimana cara agar siswa mampu memunculkan ekspresi yang tepat.
2. Guru tidak bisa melaksanakan pembelajaran yang efektif dalam bermain peran karena minimnya waktu pembelajaran sastra di sekolah, sehingga
guru bingung menentukkan teknik apa yang cocok dengan pembelajaran ini.
3. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pementasan drama.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, permasalahan dalam pembelajaran bermain peran sangat banyak, akan tetapi yang diteliti oleh
peneliti adalah permasalahan bagaimana agar semua siswa mampu mengekspresikan dialog tokoh dengan gerakgerik, mimik, dan intonasi yang
7
sesuai dengan watak tokoh dalam pembelajaran bermain peran. Dari berbagai kesulitan dan kendala yang dihadapi oleh siswa terhadap
pembelajaran bermain peran, peneliti mencoba melakukan penelitian guna menemukan solusi untuk meningkatkan pembelajaran bermain peran. Dalam
penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan pada
.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana peningkatan keterampilan bermain peran siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jatibarang Brebes setelah dilakukan pembelajaran dengan teknik
kreatif dramatik dan sayembara? 2. Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jatibarang
Brebes dalam mengikuti pembelajaran bermain peran dengan teknik kreatif dramatik dan sayembara?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu sebagai berikut. 1. Mendeskripsi peningkatan kemampuan bermain drama siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Jatibarang Brebes dalam pembelajaran bermain peran dengan teknik kreatif dramatik dan sayembara.
8
2. Mendeskripsi perubahan perilaku siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jatibarang Brebes setelah dilakukan pembelajaran dengan teknik kreatif dramatik dan
sayembara.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoretis Secara teoretis teknik kreatif dramatik dan sayembara yang dipilih peneliti
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pembelajaran bermain peran. Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan
dan meningkatkan teknik pembelajaran bermain peran agar pembelajaran bermain peran meningkat.
2. Manfaat Praktis Dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini yang berorientasi pada
peningkatan bermain peran untuk siswa kelas XI SMA secara praktis akan memiliki manfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan juga peneliti lain.
a. Bagi siswa secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran bahasa
Indonesia terutama kompetensi bermain peran. Karena dengan adanya penelitian ini siswa mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan
dan berkembang dengan optimal.
9
b. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan guru untuk menerapkannya pada pembelajaran bermain peran.
c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di