Metode Kualitatif Metode Kuantitatif

64 pertanyaan dari pewawancara peneliti. Jawaban siswa ditulis diselembar kertas jawaban yang telah disediakan.

3.6.2.4 Dokumentasi

Dokumentasi dalam peneitian ini adalah dokumentasi foto. Foto digunakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu aktivitas siswa di dalam kelas. Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh gambaran perilaku siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam pengambilan gambar, peneliti meminta bantuan teman untuk melakukan pemotretan aktivitas siswa di dalam kelas. Aktivitas siswa yang perlu diambil gambarnya yaitu 1 ketika aktivitas awal pembelajaran bermain peran, yaitu ketika guru memberikan penjelasan, 2 ketika siswa mendengarkan penjelasan dari guru, 3 ketika siswa bertanya tentang materi yang belum paham, 4 ketika siswa membentuk kelompok, 5 saat siswa berlatih dengan kelompoknya, dan 6 saat siswa maju untuk bermain peran di depan kelas.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

3.7.1 Metode Kualitatif

Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari instrumen nontes yang berupa observasi, jurnal, 65 wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data nontes yang diperoleh. Data dari siklus I dan siklus II dibandingkan dengan cara melihat hasil tes dan nontes sehingga dapat diketahui adanya perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran bermain peran dengan teknik kreatif dramatik dan sayembara.

3.7.2 Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan bermain peran siswa. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes unjuk kerja bermain peran dengan teknik kreatif dramatik dan sayembara dari siklus I dan siklus II. Analisis tersebut dilakukan dengan langkah perhitungan sebagai berikut: 1 Merekap nilai bermain peran. Nilai = ∑s x 100 Sn 2 Menghitung nilai ratarata kelas. Nilai rata2rata = ∑N S 3 Menghitung presentase nilai, dengan rumus: Nilai Persentase = ∑ × 100 66 Keterangan: ∑s : jumlah skor ∑N : jumlah nilai Sn : skor maksimal s : banyaknya siswa dalam satu kelas Siswa dikatakan memiliki kualitas bermain peran dengan sangat baik apabila siswa mencapai persentase 85100. Siswa dengan kualitas bermain peran baik apabila persentase siswa mencapai 7584, siswa dikatakan memiliki kualitas bermain peran cukup apabila persentase siswa mencapai 6574, sedangkan siswa yang memiliki kualitas bermain peran masih kurang, mencapai persentase 064. Hasil dari perhitungan nilai tes tersebut, dibandingkan antara siklus I dan siklus II. Dari hasil perbandingan tersebut, dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui persentase peningkatan keterampilan bermain peran dengan teknik kreatif dramatik dan sayembara pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jatibarang Brebes. 67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan disajikan hasil tes dan nontes yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Hasil tes terbagi menjadi dua bagian, yaitu siklus I, dan siklus II. Hasil tes siklus I dan siklus II berupa keterampilan bermain peran dengan teknik kreatif dramatik dan sayembara yang akan diuraikan dalam bentuk data kuantitatif. Hasil nontes diperoleh dari observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto yang akan diuraikan dalam bentuk data kualitatif. Sebelum melakukan tindakan siklus I dan siklus II, peneliti melakukan survei untuk memperoleh informasi mengenai kondisi awal pembelajaran bermain peran, berikut pemaparannya.

4.1.1 Kondisi Awal

Kondisi awal merupakan kondisi siswa sebelum diberi perlakuan berupa penerapan teknik kreatif dramatik dan sayembara untuk pembelajaran bermain peran. Untuk mengetahui kondisi awal, peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan sebelum melakukan penelitian. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, informasi yang diperoleh menyatakan bahwa pembelajaran bermain peran pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jatibarang mengalami beberapa kendala yaitu siswa cenderung pasif ketika pembelajaran bermain peran berlangsung. Hal tersebut menyebabkan kurangnya

Dokumen yang terkait

Keterampilan Dasar Bermain Bola Basket Siswa Peserta Ekstrakurikuler SMA Negeri Se Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2010 2011

0 17 92

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 JATIBARANG BREBES TAHUN AJARAN 2010 2011

5 75 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN PERAN DENGAN METODE FIRING LINE PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 PRINGAPUS TAHUN AJARAN 2010 2011

0 42 197

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS XI. IPS. 2 SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 19

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 JATIBARANG BREBES TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK)Peningkatan Keterampilan Bermain Peran dengan Teknik Kreatif Dramatik dan Sayembara untuk Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Jatibarang Brebes Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 3

PROFIL KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA KELAS XI PUTRA SMA NEGERI 1 BREBES TAHUN AJARAN 2010.

0 0 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN PERAN DENGAN METODE FIRING LINE PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 PRINGAPUS TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Bermain Peran dengan Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Mayong, Jepara Tahun Ajaran 2008/2009.

0 6 143