Lokasi Penelitian Fokus Penelitian Validitas dan Keabsahan Data

3.3 Lokasi Penelitian

Penetapan lokasi penelitian sangat penting dalam rangka mempertanggung jawabkan data yang diperoleh. Dengan demikian maka lokasi penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu. Lokasi Penelitian atau tempat dimana penelitian ini dilakukan adalah mengacu dimana permasalahan obyek itu berasal yaitu di Pengadilan Negeri Cirebon. Namun demikian lokasi lain seperti: Pengadilan Tinggi Bandung, DPC PERADI Cirebon serta DPC KAI Cirebon juga digunakan.

3.4 Fokus Penelitian

Fokus pada dasarnya adalah masalah yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya Moleong, 2007 : 97. Penetapan fokus ini sangat penting sekali, karena dengan adanya fokus maka seorang peneliti dapat membatasi studi. Selain itu dengan penetapan fokus yang jelas dan mantap, maka peneliti dapat membuat keputusan yang tepat dalam mencari data. Fokus dalam penelitian kualitatif sebenarnya adalah masalah itu sendiri. Yang menjadi fokus dari penelitian ini dibatasi pada Penetapan Pengadilan yang mempertanyakan kelegalan dari tim advokat yang belum diambil sumpahnya oleh Pengadilan Tinggi domisili hukumnya untuk mendampingi dan beracara di Pengadilan Negeri Cirebon.

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi

Populasi adalah seluruh obyek atau seluruh individu atau seluruh gejala atau seluruh kejadian atau seluruh unit yang akan diteliti Soemitro, 1988 : 44. Populasi dalam penelitian ini adalah hakim di Pengadilan Negeri Cirebon, hakim di Pengadilan Tinggi Bandung, serta advokat dari KAI dan PERADI 3.5.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008: 81. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalahadalah teknik random sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel secara sembarangan atau tanpa pilih atau secara rambang, tetapi dimana setiap objek atau individu atau gejala yang memenuhi syarat mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel Soemitro, 1988: 47. Jenis sampel yang dipakai adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sugiyono, 2008: 85. Keterbatasan waktu dan biaya, maka tidak dapat mengambil sampel yang besar jumlahnya dan jauh letaknya sehingga untuk memenuhi sampel tertentu yang diinginkan, maka subyek yang diambil sebagai sampel harus benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. Dalam penelitian ini sampel hakim yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah Majelis Hakim yang mengelurakan Penetapan Pengadilan Nomor 31Pid.B2010PN.CN dan 32Pid.B2010PN.CN

3.6 Sumber Data Penelitian

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah “kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain” Moleong, 2007 : 157. Sumber data menyatakan berasal dari mana data penelitian dapat diperoleh. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data:

3.6.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data pokok yang di perlukan dalam penelitian yang berasal dari responden dan informan dan merupakan sumber data utama, yang diperoleh peneliti dari: 3.6.1.1 Responden Responden merupakan sumber data yang berupa orang, dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah hakim dan advokat. Hakim yang dimaksud disini adalah hakim Pengadilan Negeri Cirebon yang menangani perkara yang disidangkan dalam kasus ini, sedangkan advokat yang dimaksud disini adalah advokat yang terlibat dalam kasus ini atau advokat lain yang tidak terlibat terlibat dalam kasus initetapi mengetahui permasalahan yang terjadi dalam proses persidangan tersebut. Dari beberapa responden tersebut diharapkan terungkap kata-kataatau tindakan yang dari orang yang diamati atau diwawancarai dapat dijadikan sebagai sumber data utama 3.6.1.2 Informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian Moleong, 2006:132. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah Ketua Pengadilan Negeri Negeri Cirebon dan Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Cirebon yang menangani kasus tersebut.

3.6.2 Sumber Data Skunder

Data sekunder adalah data yang menunjang data primer dan merupakan pelengkap bagi data primer. Sumber data sekunder yang digunakan : Sumber data sekunder atau data tertulis yang digunakan dalam penelitian ini dapat berupa: 1 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana 3 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman 4 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi 5 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung 6 SEMA Nomor 052KMAV2009 tentang Sikap Mahkamah Agung RI Terhadap Organisasi Advokat 7 SEMA Nomor 113KMAIX2009 8 Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 101PPU-VII2009 9 Penetapan Pengadilan Nomor 32Pid.B2010PN.CN 10 Artikel berita yang berasal dari koran Radar Cirebon tertanggal 12 Mei 2010. 11 Dokumen dan hasil-hasil penelitian yang ada kaitannya dengan legalitas advokat.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :

3.7.1 Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memeberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2006:186. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data dengan berupa pedoman wawancara yaitu instrumen yang berbentuk pertanyaan- pertanyaan yang ditujukan Jaksa Penuntut Umum, Majelis Hakum serta Tim Pengacara yang langsung terlibat dalam persidangan kasus tersebut. Untuk memperoleh informasi yang sedekat-dekatnya dan seobjektif- objektifnya, peneliti dalam melakukan wawancara harus saling bekerjasama, saling menghargai, saling mempercayai, saling memberi serta saling menerima.

3.7.2 Dokumen

Studi dokumen merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan mempergunakan “contentanalysis” Soekanto, 1986: 21. Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa tujuan utama dari dokumen sebagai sarana pengumpulan data peneliti dengan pengumpulan data pengecekan berkas-berkas yang ada di Pengadilan Negeri Cirebon, mengenai berita acara persidangan.data yang didapatkan tersebut dapat pula untuk memperkuat apa yang terdapat di lapangan pada saat wawancara.

3.8 Validitas dan Keabsahan Data

Moleong memandang bahwa data merupakan konsep paling penting bagi penelitian kualitatif yang di perbaharui dari konsep kesatuan validitasi dan kendala atau reabilitas versi positifisme dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigma sendiri Moleong, 2007: 171. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data.Teknik pemeriksaan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik trianggulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding dalam data itu. Dengan kata lain digunakan juga pendapat JPU selain dari pendapat hakim dan advokat. Dalam pemeriksaannya dibedakan empat macam bentuk pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori Moleong, 2007: 178. Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Patton, 1987 : 331 dalam Moleong, 2006 : 330-331. Hal dicapai dengan jalan: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara; b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; c. Membandingkan apa yang orang katakan tentang situasi penelitian saat ini dengan apa yang orang katakan di lain waktu; d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan; dan e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Moleong, 2007 :331. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan trianggulasi dengan sumber derajat dicapai dengan jalan: a. Membandingkan data di lapangan dengan hasil wawancara; b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; dan c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Triangulasi tergambar dalam gambar sebagai berikut: Bagan 3 Skema trianggulasi Keterangan : 1. Masalah yang sama dicek silang melalui sumberinforman yang berbeda, misalnya antara hakim dengan advokat. 2. Masalahnya yang sama dicek silang melalui teknik yang berbeda, misalnya wawancara dengan observasi. 3. Sumber yang sama dicek silang melalui teknik waktu yang berbeda, misalnya pada hari minggu pertama dan minggu kedua. 4. Sumber yang sama dicek silang melalui teknik yang berbeda, misalnya wawancara dengan observasi. Dalam penelitian ini, nara sumber yang dipilih adalah berasal dari Pengadilan Negeri Cirebon. Penelitian terfokus pada pertimbangan majelis hakim dalam memutuskan penetapan Pengadilan Nomor 31Pid.B2010PN.CN dan Sumber yang sama Waktu yang berbeda Teknik yang berbeda Masalah yang sama Sumber yang sama Teknik yang berbeda 32Pid.B2010PN.CN yang ada setelah adanya usulan dari JPU mengenai sumpah advokat. Penelitian juga dilakukan terhadap organisasi advokat yang terlibat dalam perkara tersebut.

3.9 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Hukum Advokat Terhadap Klien Ditinjau Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 (Tentang Advokat) Di Kota Medan

0 21 165

Bantuan Hukum untuk Tersangka Penyalahgunaan Narkotika dalam Proses Penyidikan dihubungkan dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat

0 9 71

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI KENDALA ADVOKAT DALAM BERACARA TERKAIT DENGAN PENGANGKATAN SUMPAH PROFESI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2003.

0 3 12

PENDAHULUAN KENDALA ADVOKAT DALAM BERACARA TERKAIT DENGAN PENGANGKATAN SUMPAH PROFESI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2003.

0 3 16

PENUTUP KENDALA ADVOKAT DALAM BERACARA TERKAIT DENGAN PENGANGKATAN SUMPAH PROFESI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2003.

0 2 5

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 7/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI (KAJ.

0 1 1

UNDANG-UNDAN G REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG -UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

0 0 35

KEDUDUKAN ADVOKAT DALAM PASAL 5 UNDANG- UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT PERSPEKTIF HUKUM

0 0 13

I. PENDAHULUAN. - PERANAN ADVOKAT SEBAGAI PENEGAK HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA DIKAJI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT

0 0 20

KEDUDUKAN DAN PERANAN PARALEGAL DALAM AKTIVITAS BANTUAN HUKUM DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2003 TENTANG ADVOKAT jo UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG KUHAP Jo. UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM - repo unpas

0 0 9