1.2 Identifikasi masalah
Melihat dari latar belakang permasalahan yang ada, maka penulis
mengklasifikasikan masalah yang mungkin muncul, yakni :
1 Sumpah advokat bisa menjadi masalah di pengadilan.
2 Saling klaim sebagai organisasi advokat yang sah menurut undang-undang.
3 Sikap yang berbeda-beda dari masing-masing Pengadilan Tinggi yang ada di
Indonesia dalam menanggapi permasalahan sumpah advokat.
4 Sikap Pengadilan Tinggi terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
101PPU-VII2009.
5 Sikap Pengadilan Negeri terhadap advokat yang tidak dapat menunjukan berita
acara sumpah setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 101PPU-
VII2009.
6 Sah tidaknya berpraktek di sidang pengadilan tanpa adanya sumpah.
7 Akibat hukum dari batalnya sumpah.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar dalam melakukan penelitian tidak menyimpang dari judul yang dibuat, maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah untuk mempermudah
permasalahan dan mempersempit ruang lingkup, yang dalam hal ini adalah : 1
Sikap Pengadilan Negeri terhadap advokat yang tidak dapat menunjukan berita acara sumpah setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 101PPU-
VII2009
2 Sikap Pengadilan Negeri terhadap advokat yang tidak dapat menunjukan berita
acara sumpah setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 101PPU-
VII2009.
1.4 Rumusan Masalah
1 Bagaimana sikap Pengadilan Tinggi terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 101PPU-VII2009? 2
Bagaimana sikap Pengadilan Negeri terhadap advokat yang tidak dapat menunjukan berita acara sumpah setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
101PPU-VII2009?
1.5 Tujuan Penelitian
Pada dasarnya tujuan yang hendak dincapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Mengetahui dan menganalisis sikap Pengadilan Tinggi terhadap Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 101PPU-VII2009. 2
Mengetahui sejauh mana sikap Pengadilan Negeri terhadap advokat yang tidak dapat menunjukkan berita acara sumpah setelah Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor 101PPU-VII2009.
1.6 Manfaat Penelitian