3.10 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini membagi empat tahap yaitu: tahap sebelum ke lapangan, pekerjaan lapangan, analisis data, dan penulisan laporan. Pada tahap
sebelum ke lapangan, peneliti mempersiapkan segala macam yang diperlukan sebelum peneliti terjun ke dalam kegiatan penelitian yaitu:
1 Menyusun rancangan penelitian.
2 Mempertimbangkan Secara konseptual teknis serta praktis terhadap tempat
yang akan digunakan dalam penelitian. 3
Membuat surat ijin penelitian. 4
Menentukan responden yang akan membeantu peneliti. 5
Mempersiapkan perlengkapan penelitian. 6
Dalam penelitian, peneliti harus bertindak sesuai etika yang berkaitan Dengan tata cara peneletian yaitu di Pengadilan Negeri Cirebon
Adapun pelaksanaannya yaitu: 1
Mengambil data-data, yaitu berupa berkas penetapan persidangan dimana kasus itu terjadi, serta melihat data-data mengenai pertimbangan hukum apa
saja yang digunakan majelis hakim dalam mengelurakan Penetapan Pengadilan Nomor 31Pid.B2010PN.CN dan 32Pid.B2010PN.CN
2 Melakukan wawancara dengan informan di Pengadilan Negeri Cirebon
3 Melakukan wawancara dengan informan di DPC Peradi Cirebon
4 Melakukan wawancara dengan informan di DPC KAI Cirebon
5 Melakukan wawancara dengan informan di Pengadilan Tinggi Bandung
6 Setelah semua data yang ada di lapangan terkumpul, maka peneliti mereduksi,
menyajikan data serta menarik kesimpulan.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sikap Pengadilan Tinggi terhadap Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 101PPU-VII2009
Sebelum menjelaskan tentang sikap Pengadilan Tinggi terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 101PPU-VII2009, terlebih dahulu akan dijelaskan
mengenai peran dari masing-masing lembaga peradilan di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna
menegakkan hukum
dan keadilan
berdasarkan Pancasila serta demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.
Amandemen ke-4 UUD 1945 telah membawa perubahan dalam kehidupan ketatanegaraan di Indonesia. Berdasarkan perubahan tersebut ditegaskan bahwa
kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh : “Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, dan lingkungan peradilan tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.
Selain itu terdapat pula Peradilan Syariah Islam yang berkedudukan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD, yang merupakan pengadilan khusus
dalam Lingkungan Peradilan Agama sepanjang kewenangannya menyangkut
42