7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Hasil Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon C. Asri Budiningsih, 2005:20. Hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar Nana Sudjana, 2010:22. Selanjutnya Warsito dalam Depdiknas, 2006:125
mengemukakan bahwa hasil belajar dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang
yang belajar. Hasil belajar merupakan tujuan akhir dari dilaksanakannya kegiatan pembelajaran disekolah dan akhir dari perolehan suatu hasil belajar siswa.
Dalam suatu proses belajar mengajar, guru berperan penting sebagai fasilitator kelas, sehingga subjek belajar yaitu siswa akan lebih banyak berperan serta
dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
Pada dasarnya setiap siswa memiliki keinginan untuk berprestasi tinggi secara akademik maupun non-akademik di lingkungan sekolahnya. Namun hal
itu tentu saja tidak mungkin dicapai oleh semua siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor internal, kecerdasan siswa dan kelengkapan
belajar. Sedangkan faktor eksternal misalnya guru, sarana dan prasarana di sekolah dan hubungan dengan sesama siswa.
2.1.2 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa bertambah kearah yang lebih baik Max
Darsono, 2000:24. Adapun ciri-ciri pembelajaran menurut Max Darsono adalah : 1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.
3. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu yang unik dan menarik. 4. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi siswa. 5. Pembelajaran dapat menghasilkan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa. 6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara
fisik atau psikologis.
2.1.2.1 Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik
kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan
perilaku siswa Max Darsono, dkk., 2000 : 26.
2.1.2.2 Metode Pembelajaran Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa metode
pembelajaran menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno 2007 : 61-
64 yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: 1 ceramah; 2 tanya jawab; 3 diskusi; 4 kisahcerita; 5
demonstrasi; 6 karyawisata; 7 tutorial; 8 perumpamaan; 9 pemahaman dan penalaran; 10 suri teladan; 11 peringatan dan pemberian motivasi; 12
praktek; 13 pemberian ampunan dan bimbingan; 14 kerja sama; 15 tulisan; 16 penugasan.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah ialah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada siswa yang
pada umumnya mengikuti secara pasif. Dalam metode ini, perhatian terpusat pada guru sedangkan siswa hanya menyimak sambil sesekali mencatat,
sehingga keaktifan guru lebih banyak dituntut daripada keaktifan siswa. Metode ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa
informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,
tetapi bisa juga dari siswa kepada guru. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang pola pikir siswa dan membimbing siswa dalam mencapai
kebenaran. 3. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi secara bersam-sama yang
masing-masing mengajukan
argumentasinya untuk
memperkuat
pendapatnya. Tujuan metode ini adalah untuk memotivasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam.
4. Metode Kisah atau Cerita Dimana guru dalam menyampaikan materi dalam bentuk kisah
atau cerita. Kisah atau cerita tersebut terdapat nilai-nilai atau pesan-pesan yang terkandung didalamnya, sehingga dapat memberi stimulasi kepada
siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam. 5. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan. Dengan metode ini proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan, sehingga membentuk pengertian yang baik dan
sempurna. Tujuan penggunaan metode ini dalam proses pembelajaran yaitu untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan
sesuatu atau proses terjadinya sesuatu. 6. Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah metode dalam proses belajar siswa yang perlu diajak keluar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek
yang mengandung sejarah, hal ini bukan rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat langsung.
7. Metode Tutorial Metode tutorial ini diberikan dengan bantuan tutor. Setelah siswa
diberikan bahan ajar, kemudian siswa diminta untuk mempelajari bahan ajar tersebut, pada bagian yang dirasakan sulit siswa dapat bertanya pada tutor.
8. Metode Perumpamaan Suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat
dan hakikat dari realitas sesuatu. Perumpamaan dapat dilakukan dengan menggambarkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang serupa.
9. Metode Pemahaman dan Penalaran Metode ini adalah metode mendidik dengan membimbing siswa
untuk dapat memahami masalah yang dihadapi dengan menemukan jalan keluar yang benar. Metode ini dilakukan guna membangkitkan akal dan
kemampuan berpikir siswa secara logis. 10. Metode Suri Teladan
Metode ini dapat diartikan sebagai “keteladanan yang baik”. Dengan adanya teladan yang baik, maka akan menumbuhkan hasrat bagi
orang lain untuk meniru atau mengikutinya. 11. Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi
Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuannya.
12. Metode Praktek Metode praktek adalah metode mendidik yang memberikan materi
dengan diperagakan baik menggunakan alat atau benda. Dengan harapan siswa menjadi jelas dan dapat mempraktekkan materi yang dimaksud.
13. Metode Pemberian Ampunan dan Bimbingan Metode ini dilakukan dalam rangka memberi kesempatan kepada
siswa untuk memperbaiki tingkah lakunya dan mengembangkan dirinya.
14. Metode Kerja Sama Metode kerja sama ialah upaya saling membantu antara dua
orang atau lebih dalam melaksanakan atau menyelesaikan tugas yang dihadapi.
15. Metode Tulisan Metode ini merupakan metode mendidik dengan menggunakan
huruf atau simbol. 16. Metode Penugasan
Dalam metode ini guru memberi tugas yang bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan atau tempat lain. Metode penugasan
untuk merangsang anak aktif belajar baik secara individu atau kelompok.
2.1.3 Tutorial Teman Sebaya
Seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran sebenarnya telah menggunakan metode pembelajaran yang beragam guna meningkatkan prestasi
belajar siswa, akan tetapi usaha tersebut masih belum mencapai hasil yang maksimal, maka untuk meningkatkan prestasi siswa perlu adanya variasi yang
mungkin tidak bersumber dari guru. Dalam kegiatan proses belajar mengajar ada kalanya anak cenderung lebih dapat meniru atau mengikuti petunjuk dari
temannya dari pada gurunya, hal ini disebabkan karena merasa lebih akrab dan tidak canggung atau rileks. Banyak pula anak yang bersifat pemalu dan tidak
percaya diri apabila dengan orang lain yang belum dikenal, bahkan dengan gurunya sendiri. Maka sangat penting bagi guru untuk memanfaatkan siswa yang
sudah bisa secara materi pembelajaran guna menularkan kepada temannya.
Seperti yang dikemukakan Oemar Hamalik 1991:73, Tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk,
arahan dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif.
Seperti yang dikemukakan Oemar Hamalik 2008:189, pada dasarnya tutorial berdasarkan pada hubungan antara satu orang guru dan satu orang
siswa. Namun dewasa ini sudah mulai umum dilaksanakan tutorial kelompok, dimana satu orang guru membimbing sekelompok siswa yang terdiri dari 5 atau
7 orang siswa lebih pada waktu yang sama.
Tutor teman sebaya adalah memanfaatkan siswa yang telah lulus atau berhasil untuk melatih temannya. Dimana siswa bertindak sebagai pelatih dan
pembimbing seorang siswa yang lain Zainal Aqib, 2013:110.
Menurut Ruseno Arjanggi dan Titin Suprihatin 2010:94, metode tutorial teman sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara
memberdayakan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi tutor bagi teman-temannya, dimana siswa yang
menjadi tutor bertugas untuk memberikan materi belajar dan latihan kepada teman-temannya tutee yang belum faham terhadap materi atau latihan yang
diberikan guru yang dilandasi aturan yang telah disepakati bersama dalam kelompok tersebut, sehingga akan terbangun suasana belajar kelompok yang
bersifat kooperatif bukan kompetitif.
2.1.4 Lay Up Shoot