Indikator tersebut dikembangkan menjadi pertanyaan yang mudah dipahami dan dijawab oleh guru dengan alternatif jawaban menggunakan skala Likert.
c. Definisi Operasional Kecerdasan Emosional
Dalam penelitian ini kecerdasan emosional adalah perilaku guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya dengan didasarkan pada kemampuan
penguasaan kecakapan emosi pribadi dan kecakapan emosi sosial. Adapun indikatornya: 1 kesadaran diri mengenali emosi diri, penilaian diri, percaya
diri; 2 pengaturan diri kendali diri, sifat dapat dipercaya, rasa tanggung jawab, luwes dalam pergaulan, inovasi; 3 motivasi dorongan prestasi, optimisme; 4
empati memahami orang lain, membina hubungan. Indikator tersebut dikembangkan menjadi pertanyaan yang mudah
dipahami dan dijawab oleh guru dengan alternatif jawaban menggunakan skala Likert.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari lapangan, baik data mengenai variabel supervisi pengajaran kepala sekolah,
kecerdasan emosional guru dan kinerja guru menggunakan angketkuesioner. Alasan digunakannya angket sebagai pengumpul data karena angket mempunyai
kedudukan yang tinggi dan memiliki kemampuan mengungkap potensi yang dimiliki responden serta dilengkapi petunjuk yang seragam bagi responden
Arikunto 1999:101.
Angket adalah sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis yang dibagikan kepada responden dengan harapan dapat diisi sesuai dengan petunjuk
yang diberikan Arikunto 1999:58. Jenis angket yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah angket tertutup berstruktur yang terdiri
atas pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan, responden tinggal memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya.
Instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi variabel penelitian yakni variabel supervisi pengajaran kepala sekolah, kecerdasan emosional,
kompensasi, dan kinerja guru. Untuk mengetahui ruang lingkup variabel penelitian dan indikator yang diukur dapat di lihat pada kisi-kisi tabel 3.3, 3.4, dan
3.5 berikut ini :
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Variabel Kinerja Guru
No. Sub
Variabel Indikator
1. Kompetensi Kepribadian
dalam proses belajar mengajar
1 kemampuan berperilaku sesuai dengan norma, aturan,
dan sistem nilai etika profesi yang berlaku
2 kemampuan mengembangkan sifat-sifat
terpuji 3 demokratis dan terbuka
terhadap pembaharuan
2. Kompetensi Profesional
dalam proses belajar mengajar
4 pengusaan materi pelajaran 5 pengelolaan pembelajaran
6 pengelolaan kelas 7 pengelolan media atau
sumber belajar 8 penilaian prestasi belajar
3 Kompetensi sosial kemasyarakatan dalam
proses belajar mengajar 9 berinteraksi dan
berkomunikasi dengan peserta didik, teman sejawat,
dan orang tua mitra pendidikan
10 mengenal dan memahami fungsi-fungsi lembaga
kemasyarakatan profesi
Tabel 3.4 Kisi- kisi Variabel Supervisi Kepala Sekolah
No Sub Variabel
Indikator
1
2
3
Pendekatan supervisi
direktif
Pendekatan supervisi
kolaboratif
Pendekatan supervisi non
direktif 1. Menjelaskan masalah
2. Menyampaikan pikiran 3. Memberi petunjuk
4. Mendemonstrasikan 5. Menyusun tolok ukur
6. Mendorong perbaikan 7. Membantu perbaikan
8. Menanyakan 9. Mendengarkan
10. Menyusun masalah 11. Pemecahan masalah
12. Memperhatikan dan menghargai 13.Mendorong dan memberi kesempatan
14. Menjelaskan berbagai permasalahan 15. Memberikan jawaban saran alternatif
16. Menanyakan rencana kerja selanjutnya
Tabel 3.5 Kisi-kisi Variabel Kecerdasan Emosional
No Sub Variabel
Indikator 1.
2. Kesadaran diri
Pengaturan diri 1 Mengenali emosi diri
2 Penilaian diri 3 Percaya diri
4 Kendali diri 5 Sifat dapat dipercaya
3. 4..
Motivasi Empati
6 Rasa tanggung jawab 7 Luwes dalam pergaulan
8 Mudah menerima dan
terbuka terhadap gagasan baru
9 Dorongan unruk menjadi lebih baik
10 Kegigihan dalam memperjuangkan sasaran
kendati ada halangan dan kegagalan
11 Memahami emosi orang lain melalui kontak mata
dan bahasa tubuh 12 Berpikir dengan sudut
pandang orang lain 13 Membina hubungan
Prosedur penyusunan angket sebagai alat pangumpul data dalam penelitian ini untuk semua variabel kinerja guru, supervisi pengajaran, dan kecerdasan
emosional menggunakan aturan skala sikap Likert. Menurut Agung 1992:16 dalam Sapto 2007 bahwa skala Likert dipakai untuk mengukur tingkat
kesepakatan seseorang terhadap himpunan pernyataan berkaitan dengan suatu konsep tertentu, dengan membuat rentangan jawaban, skor 1 sampai 4 untuk tiap
pernyataan pada kategori tertentu. Sugiono 2003:72 menegaskan bahwa skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Tabel 3.6 Gradasi Jawaban Model Skala Likter
No Jawaban Skor
1 Sangat Tidak Setuju
1 2 Tidak
Setuju 2
3 Netral 3
4 Setuju 4
5 Sangat Setuju
5
3.6 Uji Validitas dan Realibitas Instrumen