Supervisi Kepala Sekolah Kecerdasan Emosional Guru Supevisi Kepala Sekolah Kecerdasan Emosional Guru

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa item yang dianggap valid adalah item yang koefisien korelasinya lebih besar atau sama dengan ≥ 0.361 dari nilai butir tersebut, juga angka korelasi di atas 0,5 lihat lampiran 3.1, 3.2, dan 3.3.

a. Supervisi Kepala Sekolah

Hasil perhitungan statistik Product Moment terhadap 26 butir penyataan tentang supervisi kepada sekolah diperoleh skor r xy hitung di atas 0,361 dengan skor terendah 0,3686 terdapat pada item nomor 15, dan skor tertinggi 0,7090 pada item nomor 8. Demikian juga hasil korelasi antara masing-masing skor butir pertanyaan terhadap total skor pertanyaan variabel supervisi kepala sekolah menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan tersebut adalah valid. Dengan demikian, dari 26 item pertanyaan tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.

b. Kecerdasan Emosional Guru

Hasil perhitungan statistik Product Moment terhadap 24 butir penyataan tentang kecerdasan emosional guru diperoleh skor r xy hitung di atas 0,361 dengan skor terendah 0,3729 terdapat pada item nomor 10, dan skor tertinggi 0,6936 pada item nomor 7. Demikian juga hasil korelasi antara masing-masing skor butir pertanyaan terhadap total skor pertanyaan variabel kecerdasan emosional guru menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan tersebut adalah valid. Dengan demikian, dari 24 item pertanyaan tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.

c. Kinerja Guru.

Hasil perhitungan statistik Product Moment terhadap 36 butir penyataan tentang kinerja guru diperoleh skor r xy hitung di atas 0,361 dengan skor terendah 0,3918 terdapat pada item nomor 2, dan skor tertinggi 0,7560 pada item nomor 34. Demikian juga hasil korelasi antara masing-masing skor butir pertanyaan terhadap total skor pertanyaan variabel kinerja guru menunjukkan hasil yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan tersebut adalah valid. Dengan demikian, dari 36 item pertanyaan tersebut dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.

3.6.2 Uji Realibitas Instrumen Penelitian

Arikunto 1999:86 menyatakan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan mempunyai reliabilitastaraf kepercayaan yang tinggi jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Uji reliabilitas hanya untuk item yang sudah teruji validitasnya, sehingga item yang tidak valid tidak diikut sertakan. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan rumus alpha karena datanya ordinal, bukan data nominal. Menurut Sujana 2001 : 120 reliabitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Uji reliabilitas dikenakan pada instrumen dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus Alpha karena penskoran menggunakan skala Likert, yaitu skor yang digunakan mempunyai rentang 1 sampai 5, Pendapat ini didukung oleh Suharsimi Arikunto 1990:104 yang mengatakan bahwa rumus Alpha digunakan untuk mencari realibitas instrumen yang skornya bukan 1 atau 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Husaini Usman 2000 : 293 mengatakan bahwa tes reliabitas untuk skala Likert paling sering menggunakan analisis item, yaitu untuk masing-masing skor item tertentu dikorelasikan dengan skor totalnya. Untuk r yang kurang dari 0,80 dinyatakan gugur tidak reliabel. Sedangkan menurut Ghozali 2001:133 pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang, Disini seorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap komitmen dengan jawabannya, dan 2 One Shot atau pengukuran sekali saja, disini pengukuran hanya sekali dan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaanlain atau korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha a. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Dari uraian di atas, uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cara One Shot atau pengukuran sekali saja dengan Cronbach Alpha 0,60 maka kontruk atau variabel dinyatakan reliabel.

a. Supevisi Kepala Sekolah

Hasil perhitungan statistik Alpha terhadap 26 butir pernyataan tentang gaya supervisi kepala sekolah diperoleh sekore r xy hitung sebesar 0,9066 lihat lampiran 3.1. Karena r xy hitung 0,9066 0,60, maka intstrumen variabel kemampuan kepala sekolah dinyatakan reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.

b. Kecerdasan Emosional Guru

Hasil perhitungan statistik Alpha terhadap 24 butir pernyataan kecerdasan emosional guru diperoleh sekore r xy hitung sebesar 0,9044 lihat lampiran 3.2. Karena r xy hitung 0,9044 0,60, maka intstrumen variabel motivasi kerja guru dinyatakan reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.

c. Kinerja Guru.

Dokumen yang terkait

Hubungan pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru (studi kasus di MTs Imadun Najah Jakarta Utara)

0 5 73

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE DABIN II KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

6 57 261

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN PEMALANG

1 20 203

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN MEDAN KOTA.

1 3 23

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERSEPSI GURU TERHADAP SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 2 21

DUKUNGAN KREATIFITAS KEPALA SEKOLAH, KECERDASAN EMOSIONAL GURU, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA Dukungan Kreatifitas Kepala Sekolah, Kecerdasan Emosional Guru, dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

0 0 16

PENDAHULUAN Dukungan Kreatifitas Kepala Sekolah, Kecerdasan Emosional Guru, dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

0 0 15

DAFTAR PUSTAKA Dukungan Kreatifitas Kepala Sekolah, Kecerdasan Emosional Guru, dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

0 1 5

PENGARUH PELAKSANAAN SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS OLEH KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI EMPAT SMP NEGERI SUB MKKS TAMAN KABUPATEN PEMALANG.

0 0 178

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PEMALANG KABUPATEN PEMALANG.

0 2 204