57 a.
Persentase skor minimal 1 : 4 x 100 = 25
b. Rentang persentase
100 - 25 = 75 c.
Panjang interval Panjang kelas = 75 : 5 = 15
Tabel 3.5 Kategori Kinerja Guru Skor
Interval Persentase Kategori
X 67,5 25 X ≤ 40
Sangat Rendah 67,5 ≤ X 82,5
40 X ≤ 55 Rendah
82,5 ≤ X 97,5 55 X ≤ 70
Sedang 92,5 ≤ X 112,5
70 X ≤ 85 Tinggi
112,5 ≤ X 85 X ≤ 100
Sangat Tinggi
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan memenuhi prasyarat atau tidak untuk dianalisis dengan teknik yang
telah di rencanakan. Uji prasyarat analisis dalam penelitian menggunakan uji
normalitas, uji linearitas. Berikut pembahasan secara rincinya.
1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas
ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian Sujarweni, 2014: 52. Untuk itu uji normalitas
harus dilakukan terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik
58 parametris tidak bisa digunakan, sehingga statistik yang bisa digunakan adalah
statistik nonparametris. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov Sujarweni, 2014: 52. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20 untuk menghitung normalitas data dengan langkah-langkah berikut:
klik Analyze – Nonparametric Tes – Legacy Dialogs – 1 Sample K-S.
Kemudian masukkan variabel kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru ke dalam kotak Test Variable List dan beri tanda checklist
√ Normal pada kotak dialog Test Distribution klik OK. Sujarweni, 2014: 53-6.
Hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada output NPar Test One Sample Kolmogorov-Smirnov baris Asymp. Sig. Data
normal jika Asymp. Sig α, untuk taraf signifikan α 5. Jika
≥ , artinya Distribusi Data normal, dan jika
≤ , artinya Distribusi
Data tidak normal Priyatno, 2012: 36. 2
Uji Linearitas
Tahap selanjutnya setelah uji normalitas adalah uji linieritas. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel yaitu variabel X
kepemimpinan kepala sekolah dan variabel Y kinerja guru mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara siginifikan. Kalau tidak linier maka
analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Uji linieritas dilakukan pada masing- masing variabel bebas dan variabel terikat.
59 Perhitungan uji linieritas dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan
program SPSS versi 20 dengan menggunakan Test For Linearity. Langkah- langkah yang ditempuh dalam melakukan uji linieritas adalah sebagai berikut:
Klik Star All Program IBM SPSS Statistics IBM SPSS Statistics 20 maka akan muncul halaman program SPSS 20. Pilih Variable View, pada kolom
Name isikan X, kolom Decimals isikan 0, dan kolom Measure isikan Scale. X mewakili variabel kepemimpinan kepal sekolah. Kemudian isikan kembali
kolom Name dengan Y, kolom Decimals dengan 0, dan Measure dengan Scale. Y mewakili variabel kinerja guru. Kemudian klik Data View.
Pada kolom X, kolom tersebut diisi dengan jumlah skor setiap guru yang menjadi sampel yang diperoleh dari angket kepemimpinan kepala
sekolah, sedangkan pada kolom Y diisi dengan jumlah skor dari angket kinerja guru. setelah semua data sudah dimasukkan, lalu klik Analyze Compare
Mean Means. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Means. Klik X dan masukkan ke dalam kolom Independent List, selanjutnya klik Y dan masukkan
ke dalam kolom Dependent List. Langkah selanjutnya adalah klik Options dan beri tanda checklist pada Test for linearity kemudian klik Continue dan
dilanjutkan dengan klik OK. Selanjtunya akan muncul output Means. Untuk mengetahui apakah data-data dari angket kepemimpinan kepala
sekolah dan angket kinerja guru bersifat liniear, peneliti melihat hasil pada tabel ANOVA Table. Jika
, artinya data berpola linier dan jika , artinya data berpola tidak linier Priyatno, 2010: 73.
60
3.7 Teknik Analisis Akhir