43
3.3.1.1 Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Menurut
Sugiyono 2009: 61 variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Di
dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen yaitu kepemimpinan kepala sekolah X
.
3.3.1.2 Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Berdasarkan pendapat dari Sugiyono 2013: 61 variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen yaitu kinerja guru SD Negeri di Dabin IV Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Y.
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan pembaca terhadap variabel yang digunakan pada penelitian untuk
menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
3.3.2.1 Kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah adalah upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengimplementasikan manajemen sekolah untuk mempengaruhi
dan memberdayakan seluruh sumber daya di sekolah untuk mencapai visi dan
44 misi sekolah secara efektif dan efisien. Sebagai kepala sekolah harus melakukan
tugasnya sebagai pemimpin dengan menjalankan fungsi sebagai pendidik educator, manajer, administrator, supervisor, pemimpin leader, inovator serta
motivator Mulyasa, 2013: 97-122. Apabila ingin mengukur kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya maka dibawah ini akan
dijelaskan indikator masing-masing sub variabel dari kepemimpinan kepala sekolah.
Kepala sekolah sebagai educator pendidik meliputi kemampuan kepala sekolah dalam: meningkatkan profesionalisme guru, memotivasi guru untuk
disiplin, dan membina kepribadian mental moral, fisik, dan artistik guru. Kepala sekolah sebagai manajer meliputi kemampuan kepala sekolah dalam:
merencanakanmenyusun program sekolah, mengorganisasikan program sekolah, memberdayakan guru pada pelaksanaan program sekolah, serta melakukan
pengawasan dan evaluasi program. Kepala sekolah sebagai administrator meliputi kemampuan kepala sekolah dalam mengelola: administrasi pembelajaran,
administrasi peserta didik, administrasi pendidik dan kependidikan, administrasi keuangan, administrasi saranaprasarana, dan administrasi persuratan.
Kepala sekolah sebagai supervisor meliputi kemampuan kepala sekolah dalam: menyusun program supervisi, melaksanakan program supervisi, dan
memanfaatkan hasil supervisi. Kepala sekolah sebagai pemimpin leader meliputi kemampuan kepala sekolah dalam: menunjukan kepribadian yang patut
diteladani, mengetahui dan memahami kondisi tenaga kependidikan, memahami visi dan misi sekolah, mengambil keputusan, berkomunikasi, dan mendelegasikan
45 tugas. Kepala sekolah sebagai inovator meliputi kemampuan kepala sekolah
dalam: mencarimengemukakan gagasan baru untuk pembaharuan sekolah dan melaksanakan pembaharuan di sekolah. Selanjutnya kepala sekolah sebagai
motivator meliputi kemampuan kepala sekolah dalam: mengatur lingkungan kerja fisik, mengatur suasana kerja non-fisik, serta menerapkan prinsip penghargaan
dan hukuman.
3.3.2.2 Kinerja Guru