Evapotranspirasi. Pertumbuhan Selada Air

17 perlakuan tinggi genangan 0 cm kanopi tanamannya belum menutupi permukaan petak pertanaman bahkan sampai 6 MST pun kanopi tanamannya belum menutupi permukaan petak pertanamannya Gambar 8. a. Genangan 3 cm b. Genangan 5 cm Gambar 8. Tanaman saling Merapat dan Kanopinya Mulai Menutupi Seluruh Permukaan Petak Pertanaman. Akhirnya pada 6 MST tinggi rata-rata tanaman telah mencapai lebih dari 35 cm sehingga telah layak dipanen kecuali tanaman pada perlakuan tanpa genangan. Tanaman selada air pada perlakuan tinggi genangan 1 cm, 3 cm dan 5 cm mempunyai kondisi fisik yang baik dengan daun dan batang berwarna hijau dan segar sedangkan pada perlakuan tanpa genangan kondisi fisik tanaman berwarna kekuning-kuningan, daun agak kemerahan dan batang pendek, sebagaimana pada Gambar 9. a. Genangan 0 cm b. Genangan 3 cm Gambar 9. Kondisi Fisik Selada Air pada 6 MST.

4.2.2. Evapotranspirasi.

Untuk menghitung evapotranspirasi selada air, diperlukan data iklim yang diambil di stasiun meteorologi terdekat dari tempat penelitian yaitu Stasiun Meteorologi Tegal. Data iklim yang diperoleh disajikan pada Lampiran 2. Berdasarkan data iklim dari Stasiun Meteorologi Tegal diperoleh penyinaran 18 matahari aktual tertinggi sebesar 100 dan terendah 75 artinya kondisi penyinaran cukup cerah. Adapun radiasi ektraterestrial Ra memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung posisi lintang dan bulan tanam. Nilai radiasi ekstraterestrial pada Bulan Juli 2006 dan bulan Agustus 2006 di Desa Kaligiri adalah 13,10 mmhari dan 14,00 mmhari. Besarnya nilai evapotranspirasi acuan ETo diduga dengan menggunakan Metode Radiasi. Dengan menggunakan Persamaan 2 dan 3 diperoleh nilai ETo tertinggi adalah 7.85 mmhari sedangkan nilai ETo terendah adalah 4.25 mmhari . Nilai evapotranspirasi aktual ETa kemudian dihitung dengan menggunakan Persamaan 1 dengan data koefesien tanaman Kc selada air sebesar 1,05 fase awal dan 1,10 fase pertengahan dan akhir. Nilai Kc selada air diambil dari Tabel 2. Nilai Kc selada air diambil dari Kc sayuran pendek. Pemilihan nilai Kc sayuran pendek ini didasarkan karena selada air merupakan sayuran pendek yang hidup di lahan basah dan berasal dari daerah sub-tropis Eropa. Adapun penentuan fase pertumbuhan selada air adalah 7 hari pertama adalah fase awal karena tanaman belum tumbuh akar dan belum mempunyai anakan, dan pada hari selanjutnya selada air menunjukkan fase vegetatif ditandai dengan tumbuhnya akar dan munculnya anakan. Sedangkan fase generatif tidak dijumpai karena di daerah tropis tanaman tidak berbunga dan berbuah. Tabel 2. Nilai Kc Tanaman di Lahan Basah dan Kondisi Khusus. Fase Pertumbuhan Jenis Tanaman Kc Awal Kc Vegetatif Kc Generatif Tinggi Tanaman Maksimal cm Tanaman Lahan Basah Iklim sub-tropis Sayuran Pendek, air tidak beku 1,00 1,10 1,10 30 Semak Rawa, Air Tergenang Diam 0,60 1,20 1,00 100 – 300 Semak Rawa, Tanah Basah 0,90 1,20 0,70 100-300 Kondisi Khusus Air Terbuka, kedalaman 2 m, Iklim Tropis 1,05 1,05 0,5 Air Terbuka, kedalaman 5 m, Iklim Sub-Tropis 0,50 1,25 0,5 Nilai Kc yang digunakan untuk menentukan nilai evapotranspirasi aktual ETa selada air. Sumber: www.fao.orgdocrepX0490Ex0490e0b.htm 8 Maret 2007 19 Hasil perhitungan ETa sebagaimana terlihat pada Lampiran 3 yaitu nilai ETa selada air terbesar 8.64 mmhari dan terendah sebesar 4.46 mmhari. Selada air adalah tanaman yang memerlukan kondisi khusus untuk dapat tumbuh dengan baik di antaranya yaitu penggenangan lahan dan air yang bersirkulasi mengalir di samping ketersedian air yang cukup untuk menjaga lengas tanah, karena selada air merupakan tanaman air hidrofit. Pada perlakuan tinggi genangan 0 cm tanpa genangan meskipun keberadaan air mencukup i lengas tanah kondisi kapasitas lapang namun karena tidak ada genangan yang mengalir maka selada air tidak bisa tumbuh dengan baik.

4.2.3. Pengaruh Tinggi Genangan Terhadap Pertumbuhan Selada Air.